Suara tangisan mama Irene tidak bisa ditahan, ia terus-terusan berlinang air mata saat menghantar kepergian anak perempuan semata wayangnya itu, begitu pula dengan papanya yang setengah mati menahan agar tidak meneteskan airmata, demi masa depan putrinya,
" Pa, Ma, janji ya kalian bakal sering berkunjung kesana? " kata Irene dengan wajah super mewek,
" Iya nak, kami pasti akan sering kesana. " jawab Papa Irene tenang,
" Ma, janji ya? mama harus sering-sering telepon Irene. "
" Iya sayang. mau gimana lagi, sebenernya mama ga terlalu senang, tapi karena ini kemauanmu ya apa boleh buat, mama bakal sangat rindu kamu. "
" Ssstt.. Jangan rindu ma, berat, mama ga akan kuat, biar Irene saja. " ucap Irene sambil memberikan telunjuknya di depan bibir Mamanya.
" Drama macam apalagi ini Tuhan. " celetuk Seulgi,
Ya Seulgi juga ikut mengantarkan kepergian Irene ke negeri paman sam, karena Seulgi adalah sahabatnya sejak fetus. bahkan Seulgi sudah dianggap seperti anak kandungsendiri oleh Papa dan Mama Irene.
" Gi, gue pamit ya, titip Mama Papa gue juga kabarin gue terus ya. "
" Iya, cepetan buru berangkat! ga usah kelamaan ngomongnya, gue masih ada acara nih. "
" Sialan lu nyet, yaudah Ma, Pa, See you Soon ya! " pamit Irene.
Setelah melambai-lambaikan tangannya, Irene pun masuk kedalam pesawat, di dalam pesawat itu Irene terpaksa harus duduk selama 24 jam karena ia memesan tiket kelas ekonomi, alasannya ya untuk menghemat biaya disana.
Karena Irene harus ngontrak di sebuah apartmen dekat kantornya dan itu juga ia sudah pilih harga yang termurah, ia juga sudah memikirkan satu bulan kedepan harus makan apa? karena gajian kan dibayar setelah satu bulan kerja, maka dari itu dia membawa bekal dari Indonesia berupa abon sapi, sambal, kerupuk, indomie dan beras dari C4.
💌💌💌
Sudah hampir setengah hari ia di pesawat, pesawat pun transit di bandara Amsterdam, Irene hanya berfoto saja karena tidak mungkin ia makan disana, makanan sangat mahal, jadilah Irene meminta air panas di salah satu restaurant, untuk menyeduh pop mie.
Kemudian saat kembali ke pesawat rupanya ada seorang pria yang duduk di kursinya, meski pria itu cukup menarik, namun Irene tetap saja harus menegurnya karena menempati kursinya.
" Excuse me.. " kata Irene, dan pria itu menoleh,
" Yes? what? "
" This is my seat. "
" Really? "
" Yes, this is my ticket, See? 4A. " kata Irene sambil menunjukan ticketnya,
" Oh yeah? well I'm Sorry, I'm suppose to be in 5A, and its on your back. Im so Sorry "
" Its oke. "
Lalu pria itu bangkit dari kursinya dan pindah ke belakang, sebelum ia pergi Irene sempat menggerutu kecil yang masihbisa di dengan pria itu,
" Untung tau diri, cakep cakep bego. "
Sontak pria itu tersenyum dan kembali ke kursi Irene,
" What? " tanya Irene,
" Kursi disebelah kamu kosong kan? boleh saya duduk disitu? "
" Eh kok? " kaget Irene, " Njir... ternyata orang Indonesia juga. malu banget gua." batin Irene,
" Hallo? boleh nggak? " kata pria itu sambil menggerak-gerakan tangannya di depan wajah Irene,
" I..iya boleh deh. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch You ✔️
FanficIrene Redvelvet X Chris Evans Irene yang pergi ke America karena mendapat sebuah undangan pekerjaan lewat surel.. Jauh dari orangtua, sahabat, dan saudara. Hanya seorang diri..