Dua puluh tiga

178 14 3
                                    

Saat memasuki rumah kediaman tempat Suho tinggal, hati Irene kembali bergetar, tidak ada banyak perubahan disana masih sama seperti saat mereka masih SMA dulu, Irene memang dulu sering sekali ke tempat ini.

Hanya untuk membawa makanan dan memasakan sayur untuk Suho, alasannya ya karena anak itu tak pernah merasakan sayur masakan rumahan, di dapurnya bahkan masih ada banyak mangkok dan tempat makan miliknya, yang tak berubah posisi persis seperti dulu bagaimana ia letakan, Irene hafal betul tempat ini.

Wangi kamar Suho juga yang dipilihkan oleh Irene, bahkan fotonya pun masih terpampang jelas di sana, dengan senyuman yang lepas, seketika bulu kuduknya berdiri saat mengingat kembali semua detail memories yang pernah ia lewati bersama Suho bahkan hingga air matanya menetes tanpa sadar.

Suara roda yang berdecit menyadarkan Irene, Suho telah berada di belakangnya dengan senyuman yang manis ia duduk di kursi roda, lalu berkata,

" Cat, bangunan, hingga semua furniture yang kamu pilih gak pernah aku geser walau satu centi, aku pingin selalu merasa kamu ada disini, gakpapa kan? " tanyanya, tentu saja tak apa bagi Irene, hanya beberapa ingatan yang sangat ingin ia lupakan malah masih terus mengejarnya. Irene hanya mampu menggelengkan kepalanya.

" Maaf karena aku gak kasih tau kamu dulu waktu itu. " lanjut Suho,

" Udah gak usah dibahas, lupain aja ho. " kata Irene sambil memalingkan wajahnya,

" Sekarang aku sudah kembali dan berharap jadi layak buat kamu, tapi fisikku malah sangat tidak layak begini. "

" Jangan ngomong gitu, aku gak nilai orang dari fisiknya. dan lagi sekarang jalani aja hari ini dan besok dan seterusnya untuk jadi lebih baik lagi, oke? " kata Irene sambil duduk mensejajarkan posisinya,

" Makasih Ren, kamu memang yang terbaik. "

" Iya, kamu mau aku masakin apa? capcay, tomyam, atau sop ayam? " tawar Irene sambil menuju ke dapur,

" Terserah kamu aja, terus apa kamu bahagia? karena cita-cita kamu buat jadi dokter kan gak terwujud? maaf aku begini karena rasa bersalah terus datang. " sesal Suho,

" Aku kan udah bilang, aku udah lupain semua, dan ikhlasin semua, sebenernya awal-awal dulu jelas aku sempet stress dan gak mau kuliah, tapi Mama terus paksa aku bahkan dia yang antar jemput aku ke kampus setiap hari, supaya aku mau menyelesaikan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Aku kan udah bilang, aku udah lupain semua, dan ikhlasin semua, sebenernya awal-awal dulu jelas aku sempet stress dan gak mau kuliah, tapi Mama terus paksa aku bahkan dia yang antar jemput aku ke kampus setiap hari, supaya aku mau menyelesaikan kuliah, ya masa-masa yang berat waktu itu, akhirnya terlampaui juga dan sekarang aku senang kok kerja jadi sekertaris. " jelas Irene,

Mereka pun menghabiskan waktu bersama bercerita setelah menyantap masakan Irene, bersama dengan Chorong dan Baekhyun.

💌💌💌

Malam harinya setelah Suho minum obat dan tertidur, Irene pamit pulang dan sampai rumah hingga pukul 11 malam, jelas saja perbuatan seenaknya sendiri putrinya ini mengundang amarah bagi Hyunbin.

Touch You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang