eunsang masih senantiasa menemani adik-adiknya belajar membaca. sampai salah satu dari mereka angkat suara, "kak, tadi siang, kita hampir kena usir lagi."
yang tadinya muka eunsang lempeng-lempeng aja, langsung berubah panik, "loh terus gimana? kok masih bisa disini?" yang paling besar dari mereka langsung jawab, "kita kabur, eh ngumpet lebih tepat"
gak pikir panjang lagi, eunsang langsung bilang, "kalo kena usir lagi, kalian bisa pergi ke rumah kak esa. terus balik lagi atau gimana terserah kalian. tapi inget kewajiban kalian, belajar baca-tulisnya jangan sampai lupa. maaf, kak esa bisa bantunya cuma kaya gini."
melihat raut wajah eunsang yang sedih, sepuluh anak yang duduk melingkar segera memeluk eunsang, "enggak, kan esa jangan sedih. kita yang harusnya terimakasih. kak esa mau peduli sama kita."
eunsang natap mata mereka dengan tatapan sayu. ia bersyukur. amat sangat bersyukur dengan hidupnya yang sekarang.
hampir satu setengah jam eunsang menemani adik-adiknya belajar, ia segera pamit pulang. kak youngmin sudah menelponnya dua kali. mungkin ada hal penting yang tidak bisa disampaikan lewat pesan suara.
"eunsang pulanggg," teriak eunsang sambil melepas sepatu.
"dari mana aja nih? tadi kakak lewat sekolah kamu udah sepi, dek?" tanya youngmin yang sedang leyeh-leyeh di sofa ruang tengah.
"dari belakang stasiun," jawab eunsang sambil melempar tasnya. dengan cepat, ia memposisikan dirinya tepat disebelah youngmin sambil memeluknya, "kangen."
youngmin membalas pelukan adik manisnya itu sambil sesekali memainkan rambut merahnya, "ya gimana, sibuk gini. bisa pulang sesekali gini juga untung, dek."
yang diajak bicara cuma maut-maut. terus cerita tentang gimana keadaan piyik-piyik dibelakang stasiun yang hampir diusir mas-mas penjaga stasiun, mereka yang udah hampir lancar baca tulisnya, mereka yang mulai berani cerita ke eunsang apa yang dialamin.
youngmin yang melihat antusiasme adiknya cerita langsung nyahut, "kalo mereka hampir diusir lagi, suruh kesini aja. gapapa." eunsang yang masih dalam pelukan kakaknya itu menjawab, "tadi udah aku suruh gitu. gatau didengerin apa enggak. soalnya pas banget aku ngomong, ada kereta lewat." youngmin cuma ngangguk-ngangguk.
gak ada perbincangan berat diantara mereka. keduanya saling memposisikan diri dalam pelukan yang nyaman. sampai akhirnya, bel rumah tersebut berbunyi. "aku aja yang buka," kata eunsang.
"LOH JUNO!?" kaget lur, ngapain junho surup-surup gini ke rumah eunsang? paling-paling junho juga modal yakin tau rumahnya eunsang. soalnya waktu mereka kejebak hujan, eunsang kan ngasih tunjuk rumahnya yang bercat kuning ini.
"hai? mau ngembaliin ini," jawabnya sambil nyodorin jaket merah yang udah dicuci.
"kan bisa disekolah, ngapain kesini. ngerepotin banget," eunsang ngomong cuma di haha hehe sama junho.
youngmin yang penasaran lirik-lirik ke arah pintu, "siapa dek?"
"junho kak, negmbaliin jaket," kata eunsang. sambil nunjukin jaket merah di tangannya.
"siapatuh junho? pacar ya?" emang kadang kurang ajar banget mulutnya youngmin nih. walau sabarnya setengah mati.
"HEH BUKAN"
"bukan pacar bang, tapi calon hehehe," iya ini junho yang jawab. langsung dihadiahi pelototan dari eunsang.
youngmin cuma ketawa, padahal dalam hatinya udah pingin gampar junho karena ngaku-ngaku jadi calon dari adeknya.
junho yang peka keadaan langsung bilang, "udah ya sang, saya pamit."
"iya, hati-hati juno..."
dan pintu dibanting.
eunsang sebel dibilang calon.
![](https://img.wattpad.com/cover/193471291-288-k356758.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
stasiun | junsang
Fanfiction[completed]-❤ kadang eunsang gak paham sama apa yang dimau junho. soalnya junho suka ke stasiun cuma ngeliatin anak-anak kecil yang lagi main batu-batu di rel. tapi mau gimanapun, eunsang suka deket junho. kadang junho juga gemes karena eunsang baik...