🌹| manisan pt.1

1K 206 5
                                    

setelah acara nonton toy story 4 kemarin, junho jadi ketagihan buat deket-deket sama eunsang. dan malam ini, tepat malam minggu. junho berniat ngajak eunsang ke pasar malam dekat alun-alun.

cha junho
eunsayaaangggg (deleted) |
eunsang |

eunsanggg🍑
| kenapa juno?

cha junho
ke pasar malem mau? |
minggu ini terakhir |

eunsanggg🍑
| MAUUUU😗
| jam berapa?

cha junho
sekarang |
siap-siap, otw |

eunsanggg🍑
| ayay captain!

dengan semangat idul adha, junho segera mengendarai motornya kearah rumah eunsang. namun, tidak semulus yang diperkirakan. di teras depan rumah eunsang, sedang duduk laki-laki berambut hitam yang sedang mengetikkan sesuatu di laptopnya. kakanya eunsang, mampus kau junho-batin junho.

"malam, kak," ujar junho sopan sambil menenteng helm hitam di tangan kirinya. sedang tangan kanannya terulur untuk bersalaman dengan youngmin.

youngmin melepas kacamatanya, dan membalas uluran tangan junho secara singkat, "cari eunsang ya?"

"iya kak, ada di rumah, kan?" junho basa basinya basi banget. ya jelaslah dirumah kan eunsangnya lagi siap-siap.

"mau ngajak keluar?" tanya youngmin to da point. junho berusaha tidak gelagapan, padahal aslinya takut setengah mati. iya takut, takut gak dapet izin.

"iya kak, mau ngajak eunsang jalan ke pasar malem, hehe," HEHE AJA TEROS JUNHO.

"pulangnya jangan malem-malem ya, eunsang gak bisa tidur terlalu larut. saya percaya sama kamu. siapa tadi namanya?"

"junho, cha junho," ujar junho secara yakin. "makasih kak, saya bakal jaga eunsangnya baik-baik." youngmin hanya membalasnya dengan acungan jempol.

AH ANDAI IZIN NGAJAK JALAN SEMUDAH ITU - ((iya ini saya yang nulis curhat))

"juno udah dateng? yuk. kak, esa main dulu hehe," ujar eunsang sambil mencium singkat pipi youngmin. junho yang melihat adegan kakak-beradik itu cuma melongo. dia juga mau dicium eunsang gak pake sungkan gitu.

setelah berpamitan ala kadarnya, Junho melajukan motornya di kecepatan rata-rata. motor kesayangannya itu seakan membelah ramainya jalan kota, ditemani angin yang berhembus seiring motornya melaju.

"gak bawa jaket?" tanya junho sambil membuka kaca helmnya.

eunsang melirik junho sekilas dari kaca spion kemudian menjawab, "enggak, gak bawa, udah dobel kaos." junho cuma ngangguk-ngangguk yang entah eunsang ngelihat atau enggak.

setelah sampai, junho membantu eunsang melepaskan helmnya. sampai, eunsang sadar akan satu hal, "kok merah sebelah?"

junho mengerutkan dahi, "apanya?"

"itu, mata juno merah sebelah," kata eunsang sambil menunjuk mata junho sebelah kanan.

"oh biasa itu, kalo saya gak nutup kaca helm emang gitu. pasti merah kelilipan," ujar junho sembari mengucek matanya. belum sempat mengucek untuk kedua kalinya, eunsang segera menahan pergerakan tangannya.

"jangan dikucek, nanti luka. lagian, kenapa gak ditutup aja kacanya?"

"terus nanti kamu ngomongnya sama siapa? punya pacar kok dianggurin," jawab junho sambil berlalu meninggalkan eunsang. awalnya gagal paham, namun sedetik kemudian ia paham dan segera menyusul junho.

ditengah jalan, eunsang menunjuk sebuah bianglala besar berwarna biru. junho hanya melirik kearah yang ditunjukkan oleh eunsang dan bertanya, "emang berani?"

"JUNO KOK NGEREMEHIN!? AYO NAIK ITUU!" eunsang berjalan sambil menarik ujung jaket junho. persis anak kecil yang merengek minta dibelikan eskrim.

ketika eunsang dan junho sudah berada di barisan paling depan, bapak yang menjaga bianglala segera membukakan pintu untuk mereka berdua. tersenyum dan mempersilahkan masuk. kemudian menutup kembali pintu kecil tersebut.

tidak menunggu lebih lama lagi, biang Lala mulai berputar. eunsang dan junho sama-sama menikmati pemandangan yang disuguhkan dari atas. ditengah keheningan keduanya, junho merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan dua buah permen rasa cherry, "mau?"

eunsang menggeleng, "enggak, juno aja."

"kenapa? kayaknya kamu suka banget makanan manis kayak gini?" jawab junho sambil membuka salah satu bungkus permennya.

"suka manis, tapi gak suka permen"

"kok bisa?"

"pernah sakit gigi. komplikasi jadi radang, amandel, terus batuk pilek, alhasil flu. cuma gara-gara permen", kata eunsang sambil menunjuk permen yang ada di tangan junho.

junho diam sebentar sebelum menjawab perkataan eunsang, "kamu emang gak perlu suka permen..."

"tadi nawarin, sekarang bilang gak perlu," eunsang menatap junho malas.

"iya kamu gak perlu suka permen biar tau rasa manis. kamu udah manis, sang" ujar Junho disusul senyum manis yang tersungging di wajahnya.

siapapun, khususnya bapak yang jaga bianglala. tolong berhentikan bianglala tepat di puncaknya. eunsang mau ndusel junho saat ini juga.

stasiun | junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang