lagi males ngerevisi, kalo ada typo atau kata yang gajelas- komen yaw
enjoyoke, ini hari senin. dan eunsang gak sadar kalau perasaannya masih dimainin. dan mitosnya hari senin adalah hari paling dibenci. tapi sekarang, malah jadi yang paling dikangenin. cie yang kangen ghibah sama temen. yang kangen mabal ke kantin atau uks. skip pelajaran malah tidur di lab terus ngidupin ac.
selesai upacara, eunsang langsung ngelepas slayer kuningnya sambil jalan tenang ke arah uks. iya, dia habis jaga lapangan. takut-takut ada yang pingsan. tapi ternyata enggak, hari ini cuma apel biasa dan pengumuman buat persiapan ujian kenaikan kelas.
tapi ternyata, belum sempat eunsang mendorong pintu uks, tangannya dicekal seseorang. eunsang menoleh, "loh?" tatapan mereka berserobok. Junho menatapnya sayu.
"sakit?" tanya eunsang pada junho setelah ia melepas cengkraman junho dari lengannya.
Junho mengangguk lucu sambil mendorong pintu uks mendahului eunsang. eunsang menatap punggung Junho bingung kemudian menyusulnya memasuki salah satu bilik.
junho segera menempatkan dirinya di salah satu bed. tanpa aba-aba ia menarik tinggi selimut hingga menutupi leher. eunsang masih memperhatikan junho, "ada keluhan? kalo gaada aku tinggal ya." belum sempat memutar badan untuk pergi, junho berkata, "ada keluhan."
eunsang menyentuh dari junho, memastikan suhu badan. turun ke leher, kemudian menangkup wajah kecil junho, "nggak panas sih, pusing? mual?"
junho menggeleng sambil mengerucutkan bibirnya, "enggaaak." eunsang berfikir keras kemudian melepas tangkupan tangannya, "terus ada keluhannya apa?"
tanpa di duga, junho kembali menatap sayu kedua manik mata eunsang. mengenal napas, kemudian berkata, "keluhannya rindu."
eunsang memalingkan wajahnya, menahan senyumnya mati-matian. masih kesal dengan perkara cewek cantik yang duet bareng junho waktu malam minggu.
eh tunggu, emang eunsang siapanya junho?
eunsang menatap junho sambil geleng-geleng kepala, "wah parah, gaada obat sih itu." junho malah ikut geleng-geleng kepala, "iyanih, malah jadi tambah pusing."
"ngaco, udah ya kalo emang pusing istirahat disini dulu, nanti istirahat ada dokter yang jaga kok." kata eunsang sambil melangkah mundur, hendak keluar dari bilik.
junho mengangguk, "eh iya, sa!?" eunsang memiringkan kepalanya lucu, seolah menjawab seruan junho, 'apa?'
"lama ga ke stasiun, nanti kesana, yuk?" ajak junho. senyum eunsang mengembang cepat, kemudian ia mengangguk dan berlalu meninggalkan bed junho.
benar kata eunsang, waktu jam istirahat tiba-tiba dokter cantik muncul di depan junho. junho sebenernya ga kenapa-napa, cuma pusing kecapekan katanya. tapi dokter yang memeriksanya tidak langsung percaya, ia memeriksa kedua mata junho. kemudian terkekeh, "kamu sering tiba-tiba pusing?" junho berpikir sejenak, kemudian menjawab, "iyasih dok, tapi ga pernah sepusing ini." ibu dokter yang diketahui namanya daehwi itu memesukkan kembali senternya ke dalam kantong, "kamu darah rendah." junho cuma mangut-mangut nyeiyain. "jaga kesehatan terus, jangan capek-capek. oke?" junho membalas ucapan dokter dengan senyuman tipis.
di sisi lain, eunsang mainin hpnya dengan perasaan gak enak. layar ponselnya menampilkan berand instagram yang dipenuhi beberapa foto member ex. X1 yang sekarang debut sendiri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
stasiun | junsang
Fanfiction[completed]-❤ kadang eunsang gak paham sama apa yang dimau junho. soalnya junho suka ke stasiun cuma ngeliatin anak-anak kecil yang lagi main batu-batu di rel. tapi mau gimanapun, eunsang suka deket junho. kadang junho juga gemes karena eunsang baik...