sesuai ajakan junho di kantin, sekarang eunsang udah nungguin junho di deket pos satpam. tapi kurang ajarnya, satpam yang kita tau namanya pak woojin itu malah nggodain eunsang.
"eh neng geulis mau kemana?"
"pak, saya cowok ya," jawab eunsang pake nada males.
"tapi manis pisan," elak pak woojin sambil ngisi tts di tangannya.
"ya tapi saya tetep cowok, pak," maap ya eunsang udah gemes dari tadi.
"nunggu saha sih? biasa juga pulang sendiri." tuh sang, pak woojin aja hafal kamu terlalu lama ngejomblo.
tepat setelah pak woojin nanya, junho dateng dan dengan entengnya jawab, "nunggu saya pak. yuk sang." siapapun tolong ingetin, ini junho si ketos pendiem itu bukan sih?
bukan junho namanya kalo bawa motor dalam kecepatan rata-rata. di jok belakang, eunsang nahan diri buat ga mukul helm junho biar bawa motornya pelan-pelan. padahal, jarak dari sekolah ke belakang stasiun ga sampe dua kilo.
setelah mesin motor mati, eunsang langsung turun dan nyelonong pergi ngeduluin junho, kesel katanya.
junho cuma geleng-geleng kepala liat eunsang yang kaya anak kecil. tapi suka.
eunsang ga bawa kue atau jajan kaya kemarin. tapi hari ini dia bawa beberapa buku bacaan buat anak-anak yang tinggal di belakang stasiun.
"hari ini ada yang mau baca di depan nggak? kak esa bawa buku bacaan loh," katanya sambil ngeluarin beberapa buku anak yang full color.
gak paham lagi, semua anak langsung ngerubungin eunsang dan rebutan buku-buku dan buat duduk melingkar.
eunsang kadang sedih, gak kuat liat keadaan mereka yang terlantar. makanya, dia sering kesini buat ngajak mereka lebih aktif dan melek huruf tentunya.
di sisi lain, junho cuma ngeliatin eunsang dari jauh. tersenyuh itu pasti. siapa sih yang tega liat banyak anak kecil berkeliaran dan gak sekolah kaya gini?
setelah dua anak baca bukunya didepan, junho mulai mendekat dan ikut nimbrung.
"hai!" sapanya sambil nyari posisi duduk di sebelah eunsang.
"kak, ini siapa?" salah satu dari mereka nyahut.
"oh ini kak junho, kenalan dulu sini," eunsang dengan ramah membawa junho ke dalam lingkaran mereka.
lama, bahkan sangat lama junho baru bisa beradaptasi dengan anak-anak tersebut.
untuk mengakhiri percakapan sore itu, junho sempat bilang, "kalau besok kak junho sama kak esa dateng kesini bawa gitar, ada yang mau nyanyi?"
semua langsung acung tangan. dan besok, junho punya janji bakal bawa gitarnya ke belakang stasiun.
pukul lima sore, eunsang dan junho baru pulang. dalam keadaan mendung dan angin yang gak mendukung, junho berinisiatif buat nganter eunsang sampai depan rumah. tapi langit berkehendak lain. hujan lebat tiba-tiba turun gak pakai pandang bulu. mau gak mau junho neduh di tempat kemarin dia ngeliat eunsang lari-lari sambil bawa box makan.
eunsang jongkok terus nadahin air hujan di tangannya. setelah penuh bakal dia ciprat-cipratin ke junho. karena basah, junho bales cipratan air ke mukanya eunsang. sampe keduanya capek dan sama-sana jongkok.
"kenapa suka kesana?" junho memulai percakapan.
"dulu aku saya kayak mereka. cuma tinggal berdua sama kakak. bunda meninggal setelah ngelahirin aku. ayah udah males ngurus aku sama kakak. jadi aku tau yang dirasain mereka," jawab eunsang tanpa melihat ke arah junho.
"saya gak maksud bikin kamu flashback, sumpah," kata junho pelan.
eunsang menggeleng kecil dan tersenyum, "gapapa, lagian bukan hal yang tabu. makanya aku banyak bersyukur bisa hidup enak sekarang."
junho diem, dia langsung inget dirinya sendiri hidup enak, keluarganya lengkap, banyak yang sayang sama dia. junho natap eunsang lama sebelum akhirnya dia bilang, "ayo saya anterin sampai rumah."
dan eunsang cuma kedip-kedip sebentar terus jawab, "juno, kamu keliatan rumah cat kuning itu gak? sebenernya aku tinggal lari biar sampai rumah."
gemes banget sama kelakuan eunsang, junho langsung nyubit pipinya sampai empunya mengaduh.
"sakit junoooo!"
"kamu lari aja sana, saya mau nerobos hujan."
"gak, sakit nanti."
"saya ini nunggu hujan reda karena niatnya nganter kamu. karena kamu bisa lari, saya mau langsung pulang. surup ini udah."
eunsang cuma diem. terus dia berdiri, naruh tasnya diatas kepala dia dan teriak, "dah junoo! ati-ati jangan sampai masuk angin!" iya eunsang nerobos hujan.
dan junho segera menaiki motornya. pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
stasiun | junsang
Fanfiction[completed]-❤ kadang eunsang gak paham sama apa yang dimau junho. soalnya junho suka ke stasiun cuma ngeliatin anak-anak kecil yang lagi main batu-batu di rel. tapi mau gimanapun, eunsang suka deket junho. kadang junho juga gemes karena eunsang baik...