part yang tidak direncanakan hari ini, tapi ide kabacut ngalir.
hehe <3sesuai perjanjian awal setelah pulang sekolah eunsang dan junho segera berkemas. dengan langkah yang jawab cepat, keduanya berlari menuju toko roti yang belum dibuka di dekat sekolah. seperti yang junho bilang, bahwa hari ini ia mendapat sangu lebih.
"enaknya beli berapa?" tanya junho pada eunsang. eunsang berpikir sejenak kemudian ia menjawab "mungkin 20-23 roti cukup, 25 kalau ditambah aku sama kamu." junho mengangguk cepat kemudian ia mengambil 25 roti dengan rasa yang berbeda, segera ia meletakkannya di meja kasir. sepertinya mereka harus bergegas, karena ternyata sore ini mendung.
dewi fortuna berpihak kepada mereka mendung yang tadinya menutupi langit mendadak pergi. dengan penuh semangat eunsang segera berlari menuju belakang stasiun. sudah lama rasanya ia tidak melihat senyum manis dari bocah-bocah itu.
junho yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku eunsang. sebenarnya ia juga rindu dengan canda dan tawa tulus dari teman-teman kecilnya itu.
netra eunsang mencari keberadaan bocah-bocah itu. biasanya mereka beristirahat diantara gerbong-gerbong cargo berwarna hijau atau berlari dan bermain mengelilingi stasiun.
benar saja tak berselang lama malah teman teman kecilnya itu yang berteriak memanggil nama eunsang.
"kak esa!" teriak salah satu dari mereka. unsur segera menoleh dan merentangkan kedua tangannya menyambut pelukan yang sebentar lagi ia dapatkan dari teman-temannya.
"hai! apa kabar? ini ada beberapa roti dari kak junho. disimpan ya, dibagi ke teman-temannya! jangan lupa panggil temannya yang lain. kak esa bawa beberapa buku bacaan." kata onsale sambil memberikan dua bungkus kresek yang berisi roti. dengan cepat teman-teman kecilnya segera berlari dan berteriak memanggil temannya yang lain. eunsang yang melihat hanya tersenyum simpul dan mencari keberadaan junho.
ternyata dari tadi junho sudah mengambil posisi yang nyaman dengan bersandar di salah satu gerbong. jangan lupakan dekapan tangannya di dada juga tatapan datar nya. dalam hati eunsang tertawa. 'pantes semua orang bilang kamu jutek.'
tak berselang lama sekitar dua puluh anak sudah berkumpul di depan eunsang dan junho. bahkan beberapa dari mereka sudah membuka bungkusan roti yang tadi eunsang berikan.
"hai! apakabar semuaa?" sapa eunsang. kemudian dijawab dengan semangat. segera saja eunsang membuka box kuningnya, kemudian membagikan beberapa buku dan cerpen kepada teman-teman kecilnya.
"sore ini agenda kita membaca yaa. setelah itu kak eunsang beri waktu untuk yang mau maju dan menjelaskan kepada teman-teman yang lain."
setelah memberi instruksi, eunsang melirik ke arah junho. dilihatnya jumbo juga tersenyum simpul melihat betapa antusiasnya anak kecil di sana membaca buku yang dibawakan oleh eunsang.
sebenarnya di dalam hati junho terbesit rasa terenyuh dan terharu melihat semangat mereka untuk belajar dan membaca. padahal untuk hidup, mereka masih berjuang dengan segala keterbatasan yang ada. hidup saja mereka susah apalagi untuk sekedar membeli buku dan membacanya dengan tenang.
belum lama gadis kecil dengan rambut sebahu dan baju lusuh segera menghampiri unsang dengan suara yang cukup nyaring, "Kak eunsang kak eunsang! tolongin aku!!" eunsang yang merasa namanya dipanggil, segera menoleh dan memberikan ekspresi cukup terkejut, "ada apa sayang? ada yang bisa dibantu?" gadis itu mengangguk cepat kemudian menunjuk salah satu kata yang ada di dalam ceritanya, "ini, artinya apa?" unsa segera mengambil alih buku yang dibaca gadis kecil itu. kemudian ia memperhatikan kata yang baru saja di tunjuk olehnya.
kening eunsang berkerut kemudian ia melirik gadis kecil itu. "kamu mau tahu ini artinya apa?" dengan wajah polos gadis kecil itu mengangguk cepat. samakah nafas dalam hati ia berkata, 'sial bagaimana menjelaskan kepada bocah kecil ini apa arti cinta?'
iya satu kata yang ditunjuk oleh gadis itu adalah kata c-i-n-t-a. eunsang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kemudian ia memanggil junho yang hanya diam di sebelahnya. dapat dipastikan bahwa dari tadi junho masih tenggelam dalam segala imajinasinya.
"junooo," panggil eunsang. junho menoleh sambil bertanya, "kenapa sang?" eunsang segera berkata kepada gadis kecil itu, "coba deh kamu tanya kak junho, mungkin dia bisa jelasin lebih detail daripada kakak." dengan cepat gadis itu berlari ke arah junho yang masih setengah sadar dari lamunannya.
dari jauh unsur yang dapat melihat junho menjelaskan arti kata cinta pada bocah kecil itu dengan seksama. iya dengan telaten, bahkan junho juga tertawa di sela-sela penjelasannya. sepertinya gadis kecil itu akan mengerti mulai hari ini apa sebenarnya arti dari cinta yang dimaksud.
waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. dilihat dari wajahnya, anak-anak kecil itu sudah lelah karena seharian bermain dan membantu orang tuanya. karena paham keadaan, eunsang segera menutup acara sore itu dengan membaca doa dan pelukan hangat. tak lupa juga junho membuat lelucon sebagai penutup dan menjanjikan bahwa mereka berdua akan datang lagi dengan gitar dan lagu yang akan dinyanyikan oleh eunsang.
pertemuan kecil mereka sore itu akhirnya usai. tidak ada yang mewah, namun cukup berkesan dan memberikan pelajaran bagi mereka berdua.
dengan langkah gontai eunsang segera menyusul junho yang sudah berada di dekat gerbang keluar stasiun. "kamu kenapa jalannya cepat banget sih?" junho yang merasa diajak bicara pun menoleh. ia menepuk dahinya cepat, kemudian ia tertawa, "aku lupa kalau aku kesini bareng kamu maaf yaa" unsur yang hanya mengerucutkan bibirnya kemudian berjalan beriringan bersama junho keluar stasiun.
"eh bentar deh sang. kayaknya berangkat aku ada yang ketinggalan di gerbong cargo tadi," ujar junho. eunsang yang tengah mengetik sesuatu di ponselnya pun menoleh. ia menghela nafas berat kemudian menarik tangan junho, "ayo cepat, aku temenin ngambil. udah sore ini. iya rumahku deket, rumahmu kan di ujung kota."
dengan cepat mereka berdua berlari ke arah gerbong cargo berwarna hijau yang tadi mereka tempati untuk menemani bocah-bocah kecil. benar saja di salah satu gerbong ada sebuah jaket berwarna hitam dengan bordir nama junho. melihat junho segera mengambil jaketnya, eunsang membatin, 'bodohnya ketua osis bisa meninggalkan jaket organisasinya di belakang stasiun. lebih tepatnya di sebuah gerbong cargo.'
contoh hanya tersenyum kikuk kemudian ia mengajak eunang pulang. namun dengan cepat untuk menahan tangan junho, "bentar deh."
bonsang segera menyadarkan punggungnya di gerbong cargo. junho yang melihatnya pun ikut menyinden di sebelah eunsang, "kenapa sang?"
"aku penasaran. tadi ada anak kecil yang nanya sama aku, ada katanya dia nggak paham dan ternyata itu kata cinta," eunsang mulai berbicara. belum sempat dipotong oleh junho, eunsang segera melanjutkan kalimatnya, "karena aku nggak tahu mau jelasin ke dia itu apa. aku suruh tanya kamu dan ternyata kau bisa jelasin itu dengan detail."
junho hanya terkekeh pelan sambil sesekali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. kemudian ia menoleh ke arah eunsang, menatap kedua manik mata nya dengan dalam.
"junooo ihh, kenapa jadi aku ngeliatin aku kayak gitu? kamu tadi jelasinnya gimanaaa," sebenarnya guys eunsang malu, karena junho menatapnya dengan intens.
bukannya malah menjelaskan, junho malah menempatkan dirinya di depan tubuh eunsang yang sedang menyenden pada gerbong. mereka berdiri berhadapan, kemudian junho berkata, "tadi pertanyaannya apa?" eunsang memutus kontak mata di antara mereka. malu coy. tapi akhirnya eunsang mengulang pertanyaannya, "cinta itu apa?"
junho tersenyum tipis, menghapus jarak di antara dirinya dan eunsang. kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga eunsang, dan menjawab, "cinta itu, kamu sang."
KAMU SEDANG MEMBACA
stasiun | junsang
Fanfiction[completed]-❤ kadang eunsang gak paham sama apa yang dimau junho. soalnya junho suka ke stasiun cuma ngeliatin anak-anak kecil yang lagi main batu-batu di rel. tapi mau gimanapun, eunsang suka deket junho. kadang junho juga gemes karena eunsang baik...