eunsang beneran ndusel junho pas bianglalanya lagi di posisi paling atas. menempatkan wajahnya pada perpotongan leher junho, kemudian mengecupnya singkat. junho hanya tersenyum dan membalas pelukan eunsang tak kalah erat. sepertinya, ia sudah menjatuhkan hatinya pada laki-laki berambut cherry yang sedang berada dalam dekapannya ini.
"sang, udah muter turun nih bilanglalanya, gamau dilepas?" tanya junho. ia bertanya tapi kedua tangannya juga tidak melepaskan pelukannya. eunsang menggeleng, malah menggesekkan hidung mancungnya pada kulit leher junho.
"sang, jangan disini. kamu gak lagi bangunin macan tidur kan?" ujar Junho sambil mencoba menarik tubuh eunsang agar menjauh.
setelah pelukan terlepas, junho dan eunsang hanya saling menatap satu sama lain.
acara tatap menatatap antara dua pasang bola mata itu terputus ketika gerendel pintu bianglala yang mereka naiki dibuka.
pasar malam di hari terakhir memang lebih padat, junho segera menarik salah satu tangan eunsang dan menggenggamnya erat. junho gak mau eunsang ilang ya.
"ngapain tarik-tarikan!?" ujar eunsang sensi.
"biar kamu gak ilang. nanti saya habis sama kak youngmin kalau berangkat sama kamu pulang nggak sama kamu. kamu mau saya jadi temennya ayam geprek?" jawab junho. eunsang mengulum senyumnya didalam mulut. ia suka sebenarnya ketika junho menggenggam tangannya. tapi gengsi.
sepanjang jalan yang mereka lewati, ada banyak penjual gulali dan camilan manis lainnya. dan mata eunsang hanya tertuju pada satu gerobak di dekat air mancur.
"JUNO MAU GULALIIII," kata eunsang antusias sambil nunjuk abang-abang yang pake kaos putih.
juno cuma ngangguk dan meletakkan telunjuknya di bibir eunsang, "jangan teriak-teriak, nanti saya dikira ngapa-ngapain kamu."
eunsang mengerucutkan bibirnya, "kan diapa-apainnya udah..." untung suaranya pelan, jadi junho ya gak denger dia ngomong apa.
"bang gulalinya satu ya, yang warna pink," kata junho. abang gulalinya cuma ngangguk-ngangguk aja. terus langsung dibuatin.
"nih," junho menyerahkan sebungkus gulali besar pada eunsang. yang menerima hanya cengengesan.
"thankyou junoo."
eunsang segera membuka plastik gulalinya yang diikat menggunakan karet. kemudian memakannya dengan amat sangat menikmati. junho yang melihat cuma bisa geleng-geleng kepala, kenapa juga ya dia ngajak bayi buat ngedate?
"juno mau?" eunsang menatap junho, dan hanya dibalas gelengan singkat, "gak suka gulali."
"kan manis, aaaaa," tanpa persetujuan juga eunsang akan menyuapi junho dengan kembang kapas yang di pegang. junho iya-iya aja, kapan lagi disuapin gulali.
"IH KATANYA GAK SUKA, GILIRAN DISUAPIN MAU," eunsang ngegas gais. junhonya cengengesan.
tapi tiba-tiba,
dar!
"kamu ngapain sang? yaampunn"
"juno diem. aku maluuu" eunsang mau nangis aja, dia lagi diliatin banyak orang ini. eunsang itu sebenernya mainin bungkus gulalinya. dipelintir-pelintir sampai menggembung. eh malah gak sengaja meletus.
junho terkekeh dan mencubit pipi eunsang, "bocah banget sih, calonnya siapa?"
"CALONNYA JUNO! PUAS!" kemudian eunsang berlari meninggalkan junho dibelakang. tanpa sadar, setengah dari gulalinya terjatuh karena plastiknya yang sudah bolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
stasiun | junsang
Fanfic[completed]-❤ kadang eunsang gak paham sama apa yang dimau junho. soalnya junho suka ke stasiun cuma ngeliatin anak-anak kecil yang lagi main batu-batu di rel. tapi mau gimanapun, eunsang suka deket junho. kadang junho juga gemes karena eunsang baik...