Bagian 18

8.9K 288 23
                                    

Selamat membaca, semoga suka ❤

Salsha duduk di atas ranjangnya dengan menangis sesenggukan. Dia merutuki kebodohannya semalam.

Flashback On.

"Pilih maafin kakak atau kita bercinta malam ini?" Bisik aldi tepat di telinga salsha.

Mendengar bisikan dari aldi sontak membuat salsha mendorong tubuh aldi. Namun, rupanya keberuntungan sedang tidak berpihak padanya.

Karena aldi menggenggam tangannya begitu kuat, hingga saat ia mendorong tubuh laki-laki itu. Tangannya ikut ditarik oleh aldi. Alhasil, kini salsha berada di atas tubuh aldi.

"Oh, rupanya gadis ku ini ingin bermain dengan gaya seperti ini. Aku dibawah, kamu diatas. Sebenarnya, enakan kalo aku yang diatas, but it's OK. Itu bukan masalah yang besar" ucap aldi sambil melingkarkan lengannya diperut salsha.

"Lepas!" Salsha mencoba untuk berontak, namun pelukan aldi justru semakin kuat.

"Apa pilihan kamu sayang?" Tanya aldi lembut.

"Aku gak mau maafin kakak! Hati aku udah terlanjur sakit. Sekali kakak buat kesalahan mungkin masih aku maafin, tapi ini udah kedua kalinya kakak lupain aku cuma gara-gara cewek lain. Dan itu udah cukup buat hati aku hancur. Sekarang aku gak mau maafin kakak!" Jawab salsha dengan mata menatap tajam aldi.

Sedangkan aldi tertawa puas.
"Pilihan yang sangat bagus, baby. Kamu gak mau maafin kakak kan? Oke, mari kita bercinta malam ini!" Bisik aldi.

Lalu dia merubah posisinya, hingga kini ia lah yang memegang seluruh kendali.

Aldi mencium bibir salsha sekilas.
"Ucapkan selamat tinggal pada panggilan gadismu, baby. Karena sebentar lagi, kamu akan berubah menjadi seorang wanita" ucap aldi.

"Enggak. Jangan kak, aku mohon!!" Ucap salsha sambil menahan dada aldi agar tidak menindih dirinya.

"Hei, kenapa? Sudah seperti kesepakatan sebelumnya. Kalo kamu gak mau maafin kakak, berarti kamu harus mau bercinta dengan kakak malam ini" ucap aldi.

"Kakak, jangan gila! Kita ini saudara!!" Teriak salsha.

"Kita memang saudara! Tapi aku tidak peduli soal itu!" Sentak aldi.

"Kakak mabuk! Kakak harus sadar!" Teriak salsha saat mencium aroma alkohol yang sangat menyengat.

Aldi bahkan tidak memperdulikan teriakan salsha, dia sibuk mencium ceruk leher salsha yang sangat menggoda dirinya.

Salsha mulai meneteskan air matanya.
"Kak, tolong jangan lakukan ini. Ingat kita saudara. Aku bakalan maafin kakak, tapi gak sekarang. Beri aku waktu!" Lirih salsha.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk memberimu waktu untuk memaafkanku. Jika tidak bisa memaafkan aku sekarang, tidak masalah. Yang penting kita bersenang-senang malam ini" bisik aldi.

"Oke, aku maafin kak aldi!!" Teriak salsha.

Sungguh, dia takut saat ini. Bagaimana jika memang benar hari ini dia harus kehilangan harta berharganya.

"Aku tidak butuh maaf mu, baby. Yang aku butuhkan sekarang adalah tubuhmu" ucap aldi.

Lalu tangannya membelai seluruh tubuh salsha.
"Ya Tuhan, sudah lama aku menginginkan tubuh ini. Dan akhirnya, keinginan ku akan terpenuhi malam ini" ucapnya dengan tersenyum sinis.

Sister Complex *ALSHA* END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang