『五』Identitas

18.9K 1.4K 12
                                    

Happy reading! <3

***

Long Feiye kembali ke kediamannya dan berjalan menuju kamar pribadi. Kasim Chu telah memberitahu pelayan untuk membawa tabib karena Kaisar terluka. Setelah beberapa waktu, tabib datang didampingi kasim Chu.

"Yang Mulia, biarkan tabib ini mengobati luka anda." Kata kasim Chu memberitahu agar tabib mendekat ke tempat Long Feiye namun Long Feiye hanya menatap mereka dengan tajam.

Kasim Chu sudah menebak jika Kaisar sedang dalam suasana yang tidak baik kemudian menyuruh tabib tersebut pergi dari kamar Kaisar.

"Yang Mulia, biarkan saya mengobati luka anda."

"Tidak perlu." Kata Long Feiye yang diikuti senyumnya. "Ini hanya seberapa. Tidak perlu memanggil tabib." Lanjutnya menatap tajam kasim Chu.

Kasim Chu hanya tertunduk takut mendengar nada Long Feiye. Namun di benaknya, kenapa Kaisar tersenyum walaupun terlihat hanya sekilas?

"Kau pergi. Zhen ingin sendiri."

***

Di malam yang sama, setelah Long Feiye mengunjungi kediaman Han Yunxi, gadis itu memanggil Jisu, memberitahu jika ia lapar dan menyuruh Jisu membawa makan malam.

Jisu kembali dengan nampak yang berisi penuh makanan dan langsung meletakkannya di meja lalu berdiri di samping, menunggu nonanya duduk dan memakan makanan itu.

"Kau sudah makan?" Tanya Han Yunxi.

"Belum. Saya akan makan di dapur setelah Nona selesai makan malam." Kata Jisu rendah hati. Gadis itu berdiri di samping Han Yunxi yang sudah duduk.

"Duduklah. Makan bersamaku." Kata Han Yunxi menarik tangan Jisu namum Jisu menolak dengan halus. "Tidak, Nona. Saya tidak pantas makan bersama anda. Saya akan makan di dapur nanti." Kata Jisu kembali berdiri.

"Duduklah." Han Yunxi kembali menarik lengan Jisu.

"Maaf, Nona. Saya tidak berani."

"Tidak akan ada yang menghukum dirimu. Aku akan melindungi. Cepat makan, lalu istirahat." Han Yunxi berdiri menuntun Jisu duduk di hadapannya. "Lagipula makanan sebanyak ini tidak akan habis."

Jisu dengan enggan menatap wajah nonanya dengan tatapan bersalah. Han Yunxi mengabaikan itu lalu memberikan sumpit pada gadis itu. "Makanlah."

Han Yunxi menyapit udang yang digoreng dengan tepung lalu memakannya. "Enak sekali."

Jisu tetap tidak bergerak. Ia menatap nonanya yang tersenyum saat sedang memakan nasinya. Han Yunxi yang merasa sedang diperhatikan hanya mengambil udang lalu menaruhnya di mangkuk Jisu. "Jangan sungkan. Di kediamanku, aku selalu makan bersama Fu mama. Jangan terlalu fomal. Santai saja." Katanya tersenyum.

Jisu membalas senyuman itu dan mulai memakan udang khusus yang diberikan nonanya.

Han Yunxi menatap Jisu dengan serius. Kemudian bertanya, "Jisu, siapa pria yang berkunjung ke kediamanku tadi petang?"

Jisu memberhentikan aksi makannya lalu menatap nonanya dengan tatapan tak mengerti. "Nona, beliau adalah Kaisar kita. Kaisar Qin. Anda tidak mengenalnya?"

Han Yunxi yang sedang meminum supnya langsung tersedak, sangat terkejut mendengar penuturan Jisu. Jisu yang melihatnya langsung berdiri di belakang punggung Han Yunxi dan menampar pelan punggung nonanya tersebut kemudian membelainya. Saat sudah tenang, ia menuangkan air dan memberi Han Yunxi minum.

"Apa katamu?!"

"Ada apa, Nona?"

Han Yunxi langsung murung dan berdiri meninggalkan Jisu lalu berkata, "bereskan semuanya. Aku sudah tidak nafsu makan. Jangan biarkan orang lain masuk saat aku sedang tidur!" Tatapan tajamnya langsung masuk ke dalam mata Jisu yang membuatnya ketakutan dan langsung pergi setelah membereskan makanan.

Nona kenapa?

***

Note:
Zhen: panggilan 'saya' buat Kaisar.

***

Hai gais. Udah apdet lagi nih, kalo ada kekurangan komen aja ya. Semoga suka! <3

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang