『十』Akibat Menentang

17.1K 1.2K 7
                                    

Part 10.
Selamat membaca!

***

"Yang Mulia Kaisar telah tiba!" Salah satu pelayan di kediaman Nenek Kekaisaran mengumumkan kedatangan Long Feiye, membuat Han Yunxi dan Nenek Kekaisaran otomatis melihat ke pintu ruang makan, menatap Long Feiye yang sedang berdiri tegak seperti tiang yang kokoh.

Long Feiye memasuki ruang makan di kediaman Neneknya lalu membungkuk hormat pada Nenek Kekaisaran, "selamat pagi, Nenek."

Nenek Kekaisaran tersenyum lalu menyuruh Long Feiye duduk. "Ada tujuan apa kamu mengunjungi nenekmu yang tua ini, Ye'er?"

Long Feiye menatap Han Yunxi yang sedang menyuapkan sesendok bubur ke dalam mulutnya. Nenek Kekaisaran yang melihat Long Feiye menatap Han Yunxi hanya terkekeh tanpa suara. Dia memanggil Qian mama, menyuruh pelayan membawa satu set perlengkapan makan lagi untuk Long Feiye.

Han Yunxi menatap Nenek Kekaisaran dengan wajah datar. Dia sudah tidak nyaman untuk melanjutkan sarapan di sini. Dia bangkit lalu berbungkuk hormat sambil berkata, "Yang Mulia Nenek Kekaisaran, chenqie pamit undur diri kembali ke kediaman chenqie."

Long Feiye menatap mata Han Yunxi yang tertuju lurus pada neneknya. Gadis itu sama sekali tidak melihatnya. Melihat neneknya tersenyum, dia hanya diam saja.

Nenek Kekaisaran kemudian berdiri dan membelai tangan Han Yunxi. "Makanlah dulu. Jangan terburu-buru. Aku tidak pernah makan bersama cucu perempuan karena aku memang tidak punya." Nenek Kekaisaran terlihat sedih namun lengkungan bibirnya tetap terlihat, membuat Han Yunxi diam-diam ikut tersenyum karena merasa bersalah. Dia menatap Nenek Kekaisaran dengan rambut bagian depan sudah mulai memutih seiring dimakan waktu, mengingatkan pada neneknya yang sudah tiada.

"Kalau begitu, anggap saja chenqie cucu perempuan anda, Nenek Kekaisaran." Han Yunxi mengeratkan genggamannya.

Nenek Kekaisaran tersenyum lalu membelai pipi Han Yunxi kemudian menyuruh gadis itu kembali duduk. Mereka berdua sibuk berdua tanpa menyadari kehadiran Long Feiye.

Long Feiye batuk pelan. Nenek Kekaisaran menatap Long Feiye dengan terkekeh. Sedangkan Han Yunxi sama sekali tidak melirik Long Feiye sehingga membuat pria itu kembali batuk dengan lebih keras.

Nihil, Han Yunxi tetap tidak peduli dan melanjutkan memakan buburnya.

"Han Yunxi, kamu sudah mengenal calon suamimu? Kalau belum, ini adalah calon suamimu. Dia memang tidak dapat ditebak, tiba-tiba datang mengunjungiku." Nenek Kekaisaran berbicara dengan diakhiri tawa.

Han Yunxi hanya tersenyum melanjutkan makan. Long Feiye ikut memakan bubur sambil menatap wajah datar Han Yunxi.

"Nenek, chenqie sudah siap sarapan. Apa boleh chenqie balik ke kediaman chenqie?" Tanya Han Yunxi sopan merapikan peralatan makanannya yang langsung dipotong dengan Nenek Kekaisaran yang menyuruh pelayan membersihkannya. Han Yunxi pun menarik kembali tangannya ke bawah meja.

Nenek Kekaisaran mengangguk. "Sering-seringlah datang mengunjungi Nenek. Nenek sangat senang kamu ada di sini."

Han Yunxi berdiri lalu tersenyum kemudian membungkuk hormat pada Nenek Kekaisaran kemudian diikuti ke Long Feiye.

Setelah Han Yunxi pergi dari ruang makan, Long Feiye melompat dari duduknya kemudian mencium pipi neneknya, "nek, aku pergi dulu!" lalu berlari mengejar Han Yunxi.

Nenek Kekaisaran menggeleng kepalanya dan tertawa. Qian mama yang juga melihatnya hanya ikut tertawa.

***

Di perjalanan kembali ke kediaman, Han Yunxi berjalan sangat cepat sehingga Jisu kesulitan mengikuti nonanya dan bergegas berlari. Saat memasuki gerbang kediaman, dia berjalan semakin cepat ke kamar lalu membanting pintu, membuat semua pelayan kaget dan tahu bahwa nonanya sedang dalam suasana hati yang buruk.

Jisu menunggu sendirian di luar kamar Han Yunxi, membiarkan nonanya tenang terlebih dahulu walaupun dia tidak tahu apa masalahnya.

Kemudian melihat Long Feiye yang berjalan ke arahnya membuatnya membungkuk hormat dan memberi salam pada Kaisarnya. Dia ingin memberitahu jika Yang Mulia datang mengunjunginya namun Long Feiye menyuruhnya diam dan masuk ke dalam tanpa suara.

Long Feiye berjalan pelan menuju tempat Han Yunxi yang sedang duduk membelakanginya. Setelah mendekat, dia akhirnya mengetahui bahwa gadis itu sedang membaca buku.

Han Yunxi menggerutu, "Buku apa ini! Membosankan!" Dia melempar buku yang digenggamnya kemudian mengganti dengan buku satu lagi.

Buku kedua tetap sama, tidak menarik minat Han Yunxi untuk membacanya.

Long Feiye tersenyum jahil lalu memeluk Han Yunxi dari belakang. Dia merasakan bahwa Han Yunxi terkejut. Han Yunxi berdiri dan memberontak agar terlepas dari Long Feiye.

"Lepas!" Han Yunxi memberontak, memukul lengan kokoh milik Long Feiye dengan sangat kuat namun Long Feiye makin mempererat lengannya.

"Lepas!!" Ulang Han Yunxi.

"Tidak." Long Feiye tersenyum.

Kemudian Han Yunxi menginjak kaki Long Feiye yang membuat pria itu mundur beberapa langkah. Han Yunxi memanfaatkan itu lalu berlari menjauhi Long Feiye.

Han Yunxi mengambil buku yang dilemparnya tadi. Menghadap Long Feiye dan mundur beberapa langkah lagi.

Long Feiye maju mendekati Han Yunxi. Tatapannya merayap ke tubuh Han Yunxi, meneliti seluruh bagian tubuhnya. "Kenapa kau tidak memakai barang pemberianku?" Tanya Long Feiye.

Han Yunxi menjawab, "apa urusanmu!" Kemudian dia melempar buku tersebut ke arah Long Feiye, namun pria itu dengan mudah menghindarinya.

Long Feiye mendelik malas lalu jari telunjuknya menunjuk tubuh Han Yunxi dari atas sampai bawah. "Bajumu jelek sekali."

Han Yunxi memajukan wajahnya, dia marah saat Long Feiye menghinanya. "Kau!"

"Apa?"

"Sebagus apa pakaianmu berani sekali menghinaku!" Kata Han Yunxi menunjuk dada Long Feiye.

Long Feiye terkekeh. "Setidaknya lebih sangat baik dari milikmu."

"Kau!"

"Apa?"

"Keluar!"

"Kalau zhen tidak mau?" Long Feiye menantang Han Yunxi. Dia kembali melangkah membuat Han Yunxi mundur lagi.

Han Yunxi mendorong Long Feiye hingga pria itu mundur. Long Feiye hanya tersenyum mengejek lalu melangkah keluar dari kamar Han Yunxi.

Tak lama, Jisu datang berlari menghampiri Han Yunxi untuk memberitahu hal yang sangat penting. "Nona! Nona! Yang Mulia Kaisar membakar pakaian-pakaian Nona!" Dia terengah-engah sambil mengatur napasnya.

"Biarkan saja. Dia yang memberiku barang-barang itu, dia juga yang membakarnya. Aku tidak peduli!" Balas Han Yunxi tertawa.

"Nona, yang dibakar Yang Mulia adalah baju-baju Nona dari kediaman Nona!"

Han Yunxi terkejut, matanya melebar menatap Jisu yang memasang tampang serius. "Apa!"

Han Yunxi berlari keluar dengan tergesa-gesa, mencari sosok Long Feiye yang ternyata berada di halaman belakang kediaman Han Yunxi dengan tong besar tempat membakar yang sudah dipenuhi dengan pakaian-pakaiannya. Dia berlari menghampiri Long Feiye lalu menghempaskan tangan pria itu dari pakaiannya. Matanya menatap tajam ke Long Feiye yang memasang wajah datar. "Apa yang kau lakukan!!" Katanya.

Long melemparkan pakaian terakhir Han Yunxi ke dalam tong tersebut, mengabaikan Han Yunxi yang terengah-engah di belakangnya. Setelah api semakin membara, dia pergi dari sana yang diikuti oleh para pelayan. Han Yunxi menatap nanar tong itu, semua pakaiannya telah terbakar. Dia berjongkok memeluk lututnya sambil menahan tangis.

Long Feiye menoleh ke belakang, melihat Han Yunxi yang tampak sedih dan marah, namun dia hanya tersenyum miring kemudian kembali berjalan meninggalkan gadis itu bersama Jisu.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang