『五十八』Aku Akan Selalu Menjadi Putrimu

1.5K 185 12
                                    

Asiqqqq saya balik lagi :D
Mohon maaf lahir batin semuanya! Selamat lebaran! Maafkan saya kalo sering lama update cerita ini😭😭
Sebelum lanjut jgn lupa vote trs komen klo udh selesai baca yaww xixixi😋😋

*maafkan lg jika ada typo

***

Gelang berliontin putih dan ungu yang telah hancur itu dimasukkan ke dalam sebuah kotak kecil. Han Yunxi memegangnya dengan sangat erat. kakinya melangkah mendekati kereta kuda yang sudah menunggunya. namun sebelum ia masuk ke dalam kereta, ia mendengar suara lonceng. Han Yunxi membalikkan tubuhnya menghadap bangunan istana yang sangat megah itu. tak lama terdengar suara seorang pria yang mengumumkan berita pernikahan Long Feiye dan Wei Ling.

Han Yunxi tidak bisa menyembunyikan perasaan kagetnya namun ia berusaha untuk tidak menunjukkan ekspresi di wajahnya. ketika melihat para penjaga dan pelayan yang sedang berbisik mendengar berita mengejutkan tersebut, Han Yunxi tersenyum kecil. Akhirnya Permaisuri Qin akan hadir di istana ini yang beberapa tahun kemudian akan ada berita bahagia tentang kelahiran putra-putri Qin.

Han Yunxi memegang tangan Jisu dan membawanya menuju tangga kereta. namun sebelum itu, Wu Hao berlari menghampiri mereka dengan napasnya yang tidak beraturan.

"Nona!"

Han Yunxi menoleh, senyumnya langsung terukir ketika melihat Wu Hao yang semakin hari semakin baik.

"Nona, kudengar nona akan pulang ke kediaman Han? bawa aku bersamamu!" teriak Wu Hao menatap Han Yunxi dengan sungguh-sungguh.

perkataan pria muda itu mengejutkan Han Yunxi. ia memandang Wu Hao dengan teliti. "kau harus berada di sini karena kau adalah murid Tabib Chen. Tabib Chen membutuhkanmu, Xiao Hao." jawab Han Yunxi.

Wu Hao menggeleng. "aku bersedia menjadi pengawalmu, Nona. aku akan mengikuti nona ke manapun nona pergi." Wu Hao berjalan mendekat. "Aku bisa belajar tentang medis dari manapun dan aku bahkan sudah meminta izin kepada Tabib Chen untuk menemanimu. Aku... ingin membalaskan hutang budiku padamu, Nona."

Han Yunxi menatap Wu Hao dengan lekat. ia tersenyum ketika mendengar penuturan tulus dari Wu Hao sehingga ia tidak bisa menyembunyikan rasa tersentuhnya. kemudian Han Yunxi maju mendekati Wu Hao lalu mengelus puncak kepala pria muda itu yang sudah seperti adik lelakinya. Han Yunxi menarik lengan Wu Hao dan membawanya menaiki kereta kuda tersebut.

ketika kereta kuda itu sudah berjalan, Long Feiye terus memandang kendaraan itu hingga tak terlihat di balik gerbang tersebut. saat memandang senyum Han Yunxi, ia tersenyum kecil walaupun tatapan matanya memancarkan kesedihan.

***

Long Feiye membaca sebuah laporan yang baru saja dikirim dari pasukannya di wilayah barat Qin. Jendral Yu terlihat sedang melatih pasukan militernya di lapangan sementara itu Long Feiye mengawasinya dengan fokus terbagi pada laporan tersebut.

Mayor Jendral, Song Qianzi, menuliskan jika keadaan di sana cukup aman untuk saat ini namun beberapa hari lalu para pasukan diserang oleh para pria berpakaian hitam yang ilmu beladirinya termasuk hebat sehingga mengakibatkan luka-luka.

berita itu membuat Long Feiye marah besar. ia melemparkan kertas itu kemudian berdiri dari kursinya. ketika melihat Long Feiye, Jendral Yu segera menghentikan pelatihannya dan menyuruh para pasukan untuk beristirahat sebentar kemudian ia berjalan mendekati Long Feiye.

"Tuan, ada kabar apa dari Mayjen Song?" tanya Jendral Yu.

"si keparat itu berani melukai pasukanku bahkan merusak ladang gandum yang ada di sana." Long Feiye menjawab dengan nada datar dan dingin. tatapan matanya terlihat murka.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang