『四十一』 Kakakmu Ini Berbudi Luhur

7.8K 522 10
                                    

Han Yunxi terbangun dari tidurnya saat Fu mama datang ke kamar dan menepuk lembut tubuh gadis itu. Waktu sudah menunjukkan waktu makan siang dan Han Yunxi melewatkan makan paginya.

Han Yunxi bangkit dan duduk di tepi ranjang. Fu mama berdiri di hadapannya seraya meletakkan nampan berisi makanan makan siang untuk Nonanya. Fu mama mencolek lengan Han Yunxi yang masih mengantuk. "Nona Yunxi, ayo makan siang terlebih dahulu. Nanti mama akan membantu Nona untuk berdandan."

Han Yunxi membuka kembali matanya yang terpejam. Dia menatap Fu mama sekilas lalu terarah ke meja yang sudah tersedia sup kepiting yang sudah dibuka cangkangnya dengan aroma cabai yang menggiurkan. Kol bakar dan sayur sawi juga terletak di sampingnya. Itu semua adalah salah satu makanan kesukaan Han Yunxi.

Han Yunxi melompat dari ranjang. Dia berjalan cepat ke arah meja lalu duduk. HanYunxi segera mengambil sumpit dan menyapit kol bakar tersebut. Namun dia meletakkan kol itu kembali ke piring karena lupa berdoa. Segera dia menyatukan kedua tangan dan berdoa di dalam hati atas nikmat yang telah diberikan.

Senyum sumringah segera terpancar di wajahnya. Dia mengambil kol itu lagi lalu memasukkannya ke dalam mulut. Han Yunxi mengunyahnya dengan tenang. Kemudian dia mengambil sendok dan mencelupkannya ke kuah sup itu lalu menyeruputnya.

Sangat lezat. Han Yunxi kembali mengambil daging kepiting yang sudah dibuang cangkangnya itu. Dia mengunyahnya. Tekstur daging itu sangat lembut dan lezat.

Namun rasa surga di mulutnya tiba-tiba berubah menjadi rasa mual. Perutnya tiba-tiba terasa keram dan rasa sakit langsung menyerang dengan cepat. Han Yunxi meletakkan sumpit itu di meja. Dia memegangi perutnya yang terasa melilit dengan raut wajah yang tidak karuan menahan sakit.

Han Yunxi menaikkan wajahnya. Dia tidak boleh seperti ini di hadapan orang lain. Fu mama sedang membersihkan ranjangnya sehingga Han Yunxi bisa bernapas agak lega. Han Yunxi menegakkan duduknya lalu memanggil Fu mama. "Mama."

Fu mama menoleh. "Ada apa, nona?" Dia bertanya sembari melipat selimut lalu meletakkan di atas ranjang. Fu mama berjalan ke tempat Han Yunxi dan berdiri dengan sopan.

Han Yunxi memandang Fu mama. Dia tersenyum lebar. "Mama, siapkan air untuk Yunxi, ya. Mama tinggalkan saja Yunxi, Yunxi ingin menghabiskan makanan dulu. Nanti Yunxi menyusul ke sana."

Fu mama membalas senyuman itu dengan senyuman lembut. Dia memberi salam lalu mundur dengan teratur dan berjalan ke luar kamar.

Han Yunxi memandangi Fu mama dari awal hingga tubuh Fu mama menghilang di balik pintu. Dia berdiri dengan keadaan perut yang masih sakit. Tangannya mengambil nampan lalu berjalan ke luar kamar. Saat berada di balik pintu, Han Yunxi membukanya dengan satu tangan. Dia segera memanggil salah satu pelayan yang melintas di depan kamarnya.

"Xiao Ji, apa kamu sudah makan?" Han Yunxi bertanya saat sebelumnya menarik pelayan remaja ke dalam kamar dan kembali menutup pintu dengan cepat.

Pelayan bernama Xiao Ji itu menunduk. Dia bingung. "Belum, Nona Ketiga."

Han Yunxi melebarkan senyumnya. Dia mengambil tangan Xiao Ji lalu memberi nampan itu padanya. Dia memegang pundak Xiao Ji yang terlihat tidak mengerti. "Makan ini selagi masih panas."

Xiao Ji tanpa sadar menaikkan wajahnya dan memandang Han Yunxi dengan ekspresi takut. "Tapi, Nona..."

"Sudah. Tidak akan ada yang marah. Makan saja di kamarku. Segera setelah kamu selesai, kembalikan ini semua ke dapur. Mengerti?"

Xiao Ji menggeleng dengan cepat. "Nona Ketiga, pelayan ini tidak berani."

Han Yunxi mengeratkan cengkeramannya di pundak Xiao Ji. "Tidak akan ada yang menghukummu. Apa kamu menentang perintahku?" Wajah Han Yunxi terlihat serius dan sedikit menakutkan. Walaupun perutnya sedang bermasalah, dia tidak boleh menunjukkannya pada siapapun termasuk Xiao Ji.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang