『二十』 Han Yunxi Jatuh Sakit

13.4K 883 45
                                    

Part 20.
Happy reading! 👯

***

Jisu berjalan cepat hampir berlari memasuki kediaman Han Yunxi setelah melihat Long Feiye keluar dari gerbang. Kemudian dia membuka pintu kamar pribadi Nonanya dan melihat tubuh Nonanya yang duduk bersandar di dinding tidak sadarkan diri.

"Nona! Nona!"

Jisu berlari mendekati tubuh Han Yunxi. Menyenderkan kepala Nonanya di lengannya. Dia menepuk pelan pipi Han Yu. Kemudian dia mengangkat Han Yunxi berbaring di ranjangnya. Lalu dia berlari keluar menyuruh penjaga untuk memanggilkan tabib.

Jisu kembali lagi ke dalam dan duduk di tepi ranjang. Tangannya memegang ember besar berisi air hangat kemudian memeras kain yang sudah dicelupkannya ke ember besar tersebut. Dia memegang lengan Han Yunxi dan mengelapnya. Air matanya sudah turun sejak lama. Dengan pelan dia mengelap tangan Nonanya dan beralih ke permukaan wajah. Memperhatikan kulit putih Nonanya terdapat noda berwarna ungu dan ada yang membengkak. Bibir Nonanya berdarah membuat dirinya menangis semakin kencang.

"Nona, ada apa? Mengapa anda begini?" Isak tangisnya terdengar pilu. Dengan sabar dia mengelap dengan lembut leher Nonanya yang terluka.

Kemudian penjaga tersebut kembali dengan seorang tabib yang sudah berumur. Jisu berdiri dan mempersilakan tabib itu memeriksa denyut nadi Han Yunxi.

Tabib itu menempelkan jarinya yang dipasang kain guna membatasi kontak fisik di pergelangan tangan Han Yunxi. Dengan serius dia memeriksanya.

"Nona Han Yunxi hanya kelelahan. Semua tenaganya terkuras habis. Nona Han Yunxi akan sadar beberapa hari lagi namun," perkataan tabib itu terhenti dan langsung membuat Jisu ketakutan.

"Tabib, ada apa? Ada apa dengan Nona saya?"

"Saya rasa, Nona Han Yunxi juga menderita di punggungnya. Dari pemeriksaan saya, punggung Nona Han Yunxi sudah membiru sekarang karena mendapat benturan yang sangat keras. Untungnya, tidak menyebabkan tulangnya patah."

Jisu terdiam beberapa saat. Memperhatikan wajah Nonanya yang sangat damai. Kemudian pandangannya kembali pada tabib. "Tabib, cepat sembuhkan Nona saya!"

Tabib itu tersenyum hangat. "Saya akan membuat obat Nona Han Yunxi dan akan memberikan salep khusus untuk menyembuhkan luka punggungnya."

Jisu melebarkan lengkungan di bibirnya. Dia mengangguk dengan cepat dan mengatakan terima kasih pada tabib tersebut kemudian dengan rendah hati mengantarkan tabib itu keluar.

***

Han Yunxi membuka matanya perlahan. Dia menatap langit-langit kamarnya. Punggungnya terasa nyaman dan menyadari bahwa dia tengah berbaring di ranjang.

Kemudian dia melihat seseorang sedang menutup pintu. Itu Jisu. Gadis itu berjalan sembari memegang nampan yang berisi obat-obat Han Yunxi. Kemudian dia duduk di tepi ranjang dan mengeluarkan obat-obat tersebut. Matanya lalu tertuju pada Han Yunxi yang sudah bangun.

"Nona." Panggilnya. Dia sekarang tersenyum lebar. "Anda sudah sadar."

Han Yunxi melihat Jisu yang sedang tersenyum. Sepertinya suasana hati gadis itu terlihat baik. Dia ingin duduk lalu dibantu Jisu menyenderkan tubuhnya ke kepala ranjang.

"Nona, anda tidak sadarkan diri selama empat hari." Jisu terlihat sedang mengaduk obat yang ada di mangkuk lalu berkata lagi, "saya sangat cemas selama empat hari itu. Wajah nona terlihat sangat damai."

Han Yunxi melihat tatapan sedih Jisu. Dia pun tersenyum dan mengelus puncak kepala Jisu untuk menghiburnya. "Terima kasih."

Jisu tersenyum lalu menyendokkan ramuan itu dan menyuapkan cairan itu ke mulut Han Yunxi. "Nona, ini obat demam. Tubuh anda panas selama tiga hari hingga tadi malam berangsur membaik."

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang