『四十八』Wo Ai Ni

5.4K 450 30
                                    

Maaf ya lama^^
Maap kalo banyak typo huehuehuehue

***

Istana ini besar, namun tidak dapat dibandingkan dengan rumah yang nyaman dan tenang. Di mana hanya duduk bersama dan menikmati teh di sore hari terasa sangat berharga. Istana ini besar, namun percuma jika tidak ada sedikitpun kehangatan di sana. Bangunan megah dan besar ini hanya akan dikenang sebagai bangunan yang kosong tanpa ada satu kenangan indah di dalamnya.

Namun itu dulu. Perlahan bangunan megah ini bisa Han Yunxi rasakan kehangatannya. Setiap sore hampir ia habiskan waktunya untuk membaca buku dengan teh di meja. Udara hangat menemaninya di kala matahari terbenam, menampilkan kesan yang berharga bagi dirinya.

Lamunannya terhenti ketika seorang pengawal datang memberi salam dan memberi panggilan. "Nona. Yang Mulia Kaisar telah menunggu di gerbang."

Han Yunxi yang saat itu sedang membaca buku di halaman kediamannya memandang pengawal. Segera ia letakkan buku itu dan bergegas ke luar dengan senyum sumringah di bibirnya. Ketika melihat Long Feiye dengan pakaian sederhana berwarna abu-abu dengan corak daun dan batangnya di sana memberitahu Han Yunxi jika pria itu telah kembali.

Han Yunxi berjalan mendekat dan memberi salam kepada Long Feiye. Pria itu segera mengusir seluruh pengawal di sana. Tangannya menarik lembut tangan Han Yunxi dan membawanya berjalan ke halaman kuda. Kuda cokelat itu dilepaskan talinya lalu Long Feiye membelai kepala hewan tersebut dengan penuh kasih sayang.

Kuda cokelat itu adalah kuda kesayangannya yang diberikan oleh sang ayah ketika dirinya berumur dua belas tahun. Sudah sepuluh tahun lebih kuda itulah yang menemaninya ke mana-mana sejak kecil.

"kita akan ke mana?" Han Yunxi bertanya.

Long Feiye berbalik ke arah Han Yunxi dan memberinya senyum asimetris yang membuat Han Yunxi sadar tidak sadar membalasnya.

"aku akan menunjukkan sesuatu yang indah padamu."

Tanpa menunggu lama, Long Feiye menggendong Han Yunxi untuk naik ke atas punggung kuda, membuat gadis itu aman dan nyaman di sana lalu ia menaiki kuda dengan elegan dan langsung memegang tali kemudi.

Kaki kuda itu membawa mereka menuju sebuah hutan lebat dengan banyak pepohonan rindang. Daun-daun hijau bergerak akibat angin yang berhembus kencang. Di musim semi, sore menjelang malam memang waktunya angin berhembus kencang. Dengan warna langit yang sudah hampir gelap menemani matahari yang turun ke singgasananya secara perlahan.

Long Feiye turun dari kuda terlebih dahulu sebelum membawa Han Yunxi turun ke bawah. Pria itu menarik lengan Han Yunxi setelah mengikat tali kuda di pohon yang ada di sana. Sebuah batu terlihat seperti kursi panjang tanpa pegangan. Mereka duduk di sana dengan jarak satu meter.

Kedua anak manusia itu terdiam. Sembari menikmati angin sore yang menyegarkan. Musim semi adalah musim yang Han Yunxi sukai. Pemandangan di hadapannya juga sangat menakjubkan. Matahari yang berbentuk bulat itu turun perlahan ke singgasananya dengan elegan. Warna jingga dan biru yang menyatu di atas sana juga terasa pas dan indah. Sinarnya yang tak lagi membuat sipit mata sangat lembut untuk dilihat.

"terima kasih."

Long Feiye menoleh ke samping. Han Yunxi dengan rambutnya yang diikat setengah dan terurai setengah terasa sangat anggun dengan gaun berwarna senada dengan langit petang ini.

"Terima kasih sudah menungguku selama ini, Han Yunxi." Long Feiye membuka suaranya. Dirinya duduk dengan kedua tangan memeluk lutut. Setelah ia mengucapkan terima kasihnya pada Han Yunxi, tidak ada lagi percakapan di antara mereka. Membiarkan matahari itu kembali ke tempatnya dengan tenang.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang