『二十四』Kedatangan Sepupu

10.2K 793 17
                                    

Seorang pria berlari dengan gembira di koridor istana. Terdapat beberapa pelayan yang berlari mengikutinya dengan napas tersengal di belakang. Kemudian pria itu berhenti di gerbang kediaman seseorang. Segera penjaga gerbang itu masuk ke dalam memberitahu pemilik kediaman itu. Setelah mendapat persetujuan, penjaga itu mempersilakan pria muda itu memasuki kediaman tersebut.

Pria itu tersenyum lalu melanjutkan larinya. Setelah dekat dengan pintu, dia membukanya dengan terburu-buru dan berlari menghampiri seorang wanita tua yang masih sangat anggun walau rambutnya telah memutih seiring dimakan waktu.

"Nenek!" Teriaknya. Dia berlari sembari merentangkan kedua tangannya.

Wanita tua itu menoleh ke samping, memandang pria muda yang berlari ke arahnya. Perlahan lengkungan bibirnya terangkat ke atas, membentuk senyuman yang sangat manis.

Segera pria muda itu memeluk wanita tua tersebut dengan sangat erat. Begitupun dengannya, membalas pelukan penuh kasih sayang dari pria ini.

"Zi'er." Balas wanita tua itu. Tangan kecilnya mengelus lembut kepala pria muda itu.

Pria muda yang dipanggil dengan sebutan Zi'er tersebut melepaskan pelukannya kemudian menggenggam erat tangan wanita itu. "Nenek, bagaimana kabarmu?" Wajahnya dipenuhi dengan senyuman.

"Nenekmu baik-baik saja. Yan Zi-ku sudah bertambah tinggi sekarang." Wanita tua itu membelai pipi putih milik cucunya ini.

Yan Zi, nama pria muda itu. Dia merupakan cucu lelaki kedua Nenek Kekaisaran Qin dan juga sepupu kandung Long Feiye. Ibunya adalah adik perempuan ayah Long Feiye. Ibunya adalah seorang Putri Kekaisaran Qin yang menikah dengan Kaisar Yue dan menjadi Permaisuri di Kekaisaran di sana.

Yan Zi dilahirkan dan dibesarkan di Kekaisaran Yue. Ayahnya merupakan Kaisar Yue bernama Yan Hao dan ibunya bernama Long Jia. Dia mempunyai seorang kakak perempuan bernama Yan An dan menjadikannya sebagai Putra Mahkota Yue.

Di sana, dia dirawat dengan baik. Dia juga mempunyai dua nenek dari sisi berbeda yang sangat menyayanginya, menjadikannya pribadi yang hangat dan ceria. Berkebalikan dengan kepribadian Long Feiye yang dingin dan kasar.

Yan Zi tersenyum mendengar pujian dari neneknya. Setiap tahun, terutama saat menjelang hari kelahiran neneknya, dia akan datang ke istana Kekaisaran Qin untuk merayakannya bersama keluarga dari pihak ibu.

Yan Zi melangkah lalu duduk di hadapan neneknya, memandang wanita tua yang sangat dicintainya. Neneknya yang satu ini tidak pernah membeda-bedakan cucunya dan menyayangi mereka semua secara adil.

"Di mana ibu dan kakakmu?" Tanya Nenek Kekaisaran mengusap punggung tangan Yan Zi. Kemudian tangan kecilnya mengambil teko teh dan menuangkan air tersebut ke dalam cawan Yan Zi.

"Ibu dan kakak akan tiba beberapa minggu lagi. Mereka masih ada urusan yang harus diurus. Nenek tenang saja, mereka akan datang!" Yan Zi membalasnya dengan senyuman yang manis. Kemudian dia mengambil cawan teh itu dan meminumnya.

Nenek Kekaisaran hanya tersenyum. Mata indahnya masih memandangi Yan Zi dengan lembut. Dia sangat merindukan cucunya yang satu ini, dikarenakan mereka telah dipisahkan oleh rumah yang berbeda. Walaupun demikian, dia masih menyayanginya.

"Nenek, di mana Long Feiye?" Yan Zi menatap sekeliling.

"Sepupumu itu seseorang yang sibuk. Ada apa? Kamu merindukannya?" Nenek Kekaisaran terkekeh pelan.

"Tidak!" Yan Zi terlihat cemberut.

Nenek Kekaisaran tertawa. Kemudian dia mengusap puncak kepala Yan Zi membuat pria muda itu tersenyum lebar. Dia sangat menyukai usapan sayang dari neneknya.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang