『五十』

2.1K 258 13
                                    

Part 50: Layak Dicintai

***

Cinta yang baik adalah di mana seseorang mencintai satu manusia saja dengan setulus hati tanpa menyakiti satu sama lain karena seorang manusia juga memiliki hak untuk dihargai.

Kutipan di buku yang baru saja dibaca Han Yunxi itu sangat mengesankan, di mana menceritakan kisah kedua manusia yang saling mencintai namun tidak bisa menghargai satu sama lain sehingga memiliki akhir kisah yang memilukan.

Han Yunxi menutup buku tersebut, dirinya mengembalikan buku itu di rak khusus buku kisah nyata yang telah dibukukan beratus-ratus tahun yang lalu.

Ternyata kasus seperti memang ada....

Han Yunxi beranjak dari tatapannya pada buku itu. Merasa cukup membaca, ia memilih keluar dari perpustakaan istana yang berada tidak jauh dari kediamannya. Han Yunxi berjalan menyusuri lorong istana dengan pikiran yang masih memikirkan keadaan sang pria di dalam cerita tersebut. Pandangannya yang kosong tidak dapat mengetahui jika Long Feiye sudah berada di ujung lorong dengan kedua tangan di belakang dengan senyuman manis terukir di wajah tegasnya.

Han Yunxi terkejut ketika sebuah tangan menempel di dahinya. Telapak tangan itu terasa hangat di dahinya yang dingin.

"apa yang kau pikirkan hingga dinding di sini tidak terlihat?"

Suara menenangkan itu menyadarkan Han Yunxi yang segera melangkah mundur. Dirinya mendongak lalu mendapati wajah Long Feiye yang terasa cerah sore ini. Setelah beberapa detik ia menatap pria itu, akhirnya Han Yunxi menyadari Long Feiye menarik tangannya kembali ke belakang. Gadis itu melihat ke depan lalu sadar jika jarak antara dinding dan wajahnya tadi hanya berjarak beberapa inci saja. Kemudian dia sadar jika perlakuan Long Feiye tadi agar dahinya tidak terantuk dinding kokoh itu.

Han Yunxi tersenyum dan segera memberi salam. "terima kasih, Yang Mulia."

"apa yang kau pikirkan?" Long Feiye bertanya.

"tidak ada. Chenqie baru saja kembali dari perpustakaan sehabis membaca sebuah buku." Han Yunxi menatap Long Feiye dengan senyum manisnya yang ditemani dua buah lesung pipi.

Long Feiye tertawa kecil. "benarkah?"

Han Yunxi hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara.
Long Feiye memajukan wajahnya beberapa inci mendekati wajah Han Yunxi kemudian menampilkan senyum asimetrisnya yang terasa misterius. "ingin berkencan?"

***

Han Yunxi dan Long Feiye berjalan menelusuri lorong istana selatan dengan Han Yunxi yang memimpin jalannya. Long Feiye menatap Han Yunxi dari belakang dengan senyum manisnya. Wajahnya yang berseri-seri entah karena apa.

Han Yunxi dengan tangannya yang tertaut di belakang punggung tiba-tiba berbalik menghadap Long Feiye. Senyum asimetris ia berikan pada pria itu, lalu dengan tawa pelannya ia kembali berjalan menghadap ke depan.

Kemudian mereka berdua tiba di sebuah taman yang harus dilewati melalui jembatan kecil berwarna hijau di sana. Meja dan kursi kecil juga sudah tertata rapi di taman itu.

Mereka duduk berhadapan. Ketika salah satu pelayan menuangkan teh untuk mereka berdua, Han Yunxi tersenyum lebar pada Long Feiye.

"Mengapa tertawa?" Tanya Long Feiye lembut.

Han Yunxi hanya terkekeh kecil. "Tidak ada."

Long Feiye menggelengkan kedua kepalanya, heran. Ia tersenyum kemudian menyeruput teh hangat dengan aroma madu di sana. Tak lama, ia mengibaskan tangannya agar para pelayan segera pergi dari sana.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang