『四』Kediaman Baru

20K 1.4K 21
                                    

Selamat membaca! <3

***

Kereta Han Yunxi memasuki gerbang istana setelah beberapa jam perjalanan. Kemudian ia berjalan ke keluar dibantu dengan salah satu kepala mama di kediaman Nenek Kekaisaran yang masih menjabat sebagaimana dia menjadi Permaisuri dan Ibu Suri di masa lalu.

Kasim berteriak memberitahu kediaman Nenek Kekaisaran tentang kedatangan Han Yunxi. Segera Nenek Kekaisaran datang ke gerbang dengan senyumam sumringah.

Han Yunxi tersenyum manis lalu melangkah maju mendekati Nenek Kekaisaran lalu berlutut memberi penghormatan. "Salam chenqie pada Yang Mulia Nenek Kekaisaran. Semoga Yang Mulia panjang umur seribu tahun."

Nenek Kekaisaran mengulurkan tangannya membantu Han Yunxi berdiri lalu mengelus tangan Han Yunxi yang halus.

Nenek Kekaisaran mengangkat tangannya menandakan semua pelayan harus mundur dari sana menyisakan ruangan dengan mereka berdua saja.

"Namamu Han Yunxi?" Tanya Nenek Kekaisaran.

"Benar, Yang Mulia." Mata Han Yunxi menatap lantai tidak berani menatap wajah wanita tua di hadapannya.

"Jangan sungkan. Jika sedang tidak fomal, kamu bisa memanggilku nenek." Nenek Kekaisaran mengangkat dagu Han Yunxi untuk menatap wajahnya. "Kamu cantik sekali."

Han Yunxi tersenyum, "terima kasih, Yang Mulia."

"Mulai sekarang, ini rumahmu. Jangan terlalu sering kembali ke kediaman Han karena itu agak tidak sopan karena statusmu sekarang wanita Kaisar."

Han Yunxi hanya tersenyum dan membungkuk menghargai wanita tua yang jarak umurnya tidak terlalu jauh dengan neneknya yang sudah tiada.

"Kau tidak bisa memberi penghormatan pada Kaisar karena Kaisar sedang berada di selatan mengurus beberapa masalah di sana. Kemungkinan akan pulang setelah matahari terbenam. Kau boleh beristirahat. Perjalananmu pasti melelahkan." Ucap Nenek Kekaisaran. Han Yunxi pun membungkuk hormat dan pergi keluar.

***

Han Yunxi melompat ke kasurnya dengan kedua tangan yag direntangkan, menandakan dirinya benar-benar lelah.

Kepala pelayan kediaman Nenek Kekaisaran datang ke kediaman Han Yunxi dengan membawa seorang gadis yang diperkirakan berumur di bawah Han Yunxi.

Kepala pelayan dan gadis tersebut membungkuk memberi penghormatan pada Han Yunxi yang ditanggapi Han Yunxi agar berdiri.

"Yang Mulia, dia adalah pelayan pribadi anda mulai sekarang. Dia akan membantu segala keperluan anda." Kata kepala pelayan tersebut. Diperkirakan umurnya sekitar empat puluhan.

Gadis pelayan tersebut membungkuk.

Han Yunxi menatap kepala pelayan tersebut, "kau boleh pergi."

Kepala pelayan tersebut membungkuk lalu mundur dan pergi meninggalkan kediaman Han Yunxi.

"Siapa namamu?"

"Nama pelayan ini Jisu, Yang Mulia."

"Jisu.." gumam Han Yunxi. "Kau boleh keluar. Aku ingin sendiri."

"Yang Mulia tidak ingin membersihkan diri? Saya akan menyiapkan air mandi hangat." Kata gadis pelayan yang bernama Jisu tersebut.

"Tidak. Kau boleh pergi. Aku sangat lelah. Aku ingin tidur."

"Baik, Yang Mulia, panggil saya jika Yang Mulia ingin berendam."

Han Yunxi mengangguk lalu mengangkat kakinya ke kasur lalu menarik selimut dan pergi ke alam mimpi.

Jisu berbalik ke luar dan menutup pintu kamar Han Yunxi, membiarkan Nona barunya beristirahat.

***

Setelah matahari terbenam, Nenek Kekaisaran memerintahkan Long Feiye untuk mengunjungi Han Yunxi di kediaman Han Yunxi.

Long Feiye berjalan dengan malas. Kasim Chu, kasim pribadi Long Feiye memberitahu kedatangan Yang Mulia Kaisar namun tidak ada tanggapan dari dalam kediaman.

Jisu menghampiri Long Feiye dan segera memberi penghormatan lalu mengucapkan, "maafkan hambamu ini, Bixia, Nona saya tertidur sesudah memberi penghormatan ke kediaman Yang Mulia Ibu Suri. Sampai sekarang belum terbangun."

Long Feiye mengabaikan Jisu setelah mendengar pernyataan pelayan tersebut dan tetap berjalan maju menuju kamar Han Yunxi.

Long Feiye berjalan dengan tegap ke tempat tidur Han Yunxi. Ia melihat seorang gadis tertidur pulas membelakanginya sampai pada gadis tersebut bangkit dan menodongkan tusuk rambut giok merahnya ke leher Long Feiye yang membuat pria itu sangat terkejut.

"Siapa kau?!" Bentak Han Yunxi. Gerakan refleknya mengejutkan Long Feiye dan Kasim Chu.

"Beraninya anda--" perkataan kasim Chu dihentikan oleh gerakan Long Feiye.

"Kutanya kau sekali lagi. Siapa kau?!!"

Long Feiye diap menatap wajah marah Han Yunxi.

Menarik sekali, batinnya.

"Jawab! Apa kau bisu?"

Long Feiye mendekatkan wajahnya ke wajah Han Yunxi yang membuat gadis itu mundur dan segera menancapkan ujung tusuk rambutnya ke leher Long Feiye yang membuat pria itu menaikkan satu alisnya. Long Feiye memundurkan wajahnya yang membuat Han Yunxi bernapas lega.

Long Feiye menggerakkan tangannya ke leher dan mendapati bercak darah lalu menatap Han Yunxi dengan tajam.

Kasim Chu menatap leher Long Feiye yang membuat dirinya mengepalkan kedua tangannya. Ketika dia ingin membuka mulutnya, Long Feiye berbalik meninggalkan Han Yunxi yang masih waspada yang kemudian diikuti oleh Kasim Chu.

"Hah! Istana apa ini! Tidak dijaga dengan ketat. Rumor di luar sana hanya bualan saja! Untung saja dia berbaik hati pergi sendiri dari sini. Kalau tidak, aku benar-benar akan membunuhnya." Gerutu Han Yunxi lalu berbalik membuka pakaiannya dan pergi ke kolam pemandian.

Long Feiye yang berada di luar di balik pintu hanya terkekeh diam mendengar ocehan Han Yunxi.

***
Note:
1. Chenqie: panggilan 'saya' buat cewek kalo ke orang yang lebih tinggi duduknya.

2. Bixia: Yang Mulia Kaisar.

***

Long Feiye sama Han Yunxi ketemu nih akhirnya wkwkwk. Enjoy gais! Kalau ada yang salah komen saja. <3

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang