『三十五』 Kenangan Indah Masa Kecil

8.5K 610 18
                                    

Han Yunxi membuka kedua matanya yang terpejam. Berhenti sebentar untuk menetralisirkan cahaya yang masuk. Setelah itu, Han Yunxi mendapati ayahnya yang sedang memeras kain dari bak yang diisi dengan air hangat. Sedangkan di belakang ayahnya, Jisu berdiri sembari memegang sebuah nampan yang terdiri dari satu botol dan satu cangkir.

Han Yunxi berusaha mendudukkan dirinya menggunakan kedua siku yang dijadikan sebagai tumpuan. Melihat itu, ayahnya segera melepas kain tersebut dan membantu Han Yunxi mencari posisi nyamannya.

"Ayah." Panggil Han Yunxi pelan.

Ayahnya tersenyum kemudian menyaut sembari kembali memegang kain tersebut. Kemudian Han Yunxi melihat ayahnya yang berkeinginan mengelap wajah dan lehernya yang sudah berkeringat.

"Sudah baikan?" Tanya ayahnya kemudian mengambil kipas yang berada di atas meja lalu mengipas Han Yunxi yang gerah.

Han Yunxi mengangguk. Kemudian dia melihat Jisu mendekat dan memberinya secangkir air hangat dan dia menerimanya dengan baik. Tak lama kemudian, Jisu menuangkan cangkir itu kembali dengan obat penurun panas dan Han Yunxi meminumnya lagi.

Ayahnya kemudian menyeka beberapa helai poni Han Yunxi ke belakang telinganya. Kemudian dia membelai lembut rambut putrinya tersebut. "Yunxi, jadilah anak yang baik."

Han Yunxi melihat ayahnya. Kemudian dia memberikan sebuah senyuman di bibirnya sebagai balasan. "Xi'er sudah jadi anak baik. Mengapa ayah masih menasihati?"

Ayahnya tersenyum kemudian kembali membelai rambut Han Yunxi. "Jangan jadi orang yang pendendam."

Han Yunxi terkekeh pelan. Dia memegang tangan ayahnya yang kasar itu. "Yunxi hanya membalas perbuatannya. Tidak ada seorangpun yang boleh menghina ayah." Dia mengeluarkan perkataan itu dengan raut wajah yang serius.

Ayahnya menggeleng pelan. Kemudian kembali menggenggam tangan anaknya yang halus itu. "Yunxi, kamu menyakiti Yang Mulia Kaisar."

Kerutan di dahi Han Yunxi berkerut. Dia menatap ayahnya dalam lalu dia melihat ayahnya tersenyum tipis. "Apa maksud ayah?"

Ayahnya mengelus lembut punggung tangan Han Yunxi. "Yunxi, kamu tidak ingat kejadian tadi malam?"

Han Yunxi menunduk. Kemudian dia kembali memandang ayahnya yang tersenyum lembut. "Yunxi hampir saja membunuh Putri Miao Liu."

"Hanya itu?" Ayahnya kembali bertanya sedangkan Han Yunxi hanya mengangguk.

"Yunxi, kamu menyakiti Yang Mulia Kaisar. Coba diingat kembali." Ayahnya menerangkan namun tidak serinci apa yang Han Yunxi inginkan.

Han Yunxi masuk ke dalam pikirannya. Dia kembali memutar ingatan sekitar pertikaian tadi malam. Dia mengingat bahwa dia menampar Miao Liu beberapa kali, menggores pipi wanita itu, dan hampir saja menusuk ujung pedang yang tajam itu ke arah tenggorokan Miao Liu.

Han Yunxi tidak mendapatkan jawaban ayahnya. Dia masih mengingat kejadian sebelum itu. Tidak lama, pikirannya mengarah kepada kejadian saat Long Feiye dan Yan Zi berjalan ke arahnya. Ingatan di mana Long Feiye berdiri di belakang punggungnya dan menyuruhnya menghentikan aksi tersebut. Ingatan di mana pria itu memegang pundaknya dan dia membalas dengan sebuah tendangan kuat ke arah dada pria itu. Ingatan di mana pria itu mundur sembari memegang dadanya yang terasa sesak.

Han Yunxi melebarkan matanya. Dia memandang ayahnya dengan gugup. Sedangkan ayahnya memandanginya dengan senyuman dan belaian di puncak kepalanya.

"Sudah ingat?" Ayahnya berkata dengan lembut.

Han Yunxi mengangguk pelan. "Yunxi sudah ingat."

Ayahnya kembali menaikkan lengkungan itu menjadi senyuman lebar dan menghangatkan. Kemudian dia kemudian membelai rambut Han Yunxi dan mengusap lembut lengan atas putrinya.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang