『三十八』Rencana

7.7K 512 20
                                    

Part 38.
Happy reading!!!
<3

***

"Yan Zi, dengarkan nasihat ibumu. Jangan menjadi orang yang pencemburu." Long Feiye membuka suaranya setelah sekian lama hanya menjadi pendengar yang baik di antara percakapan ibu dan anak itu. Dia meletakkan cangkir tehnya ke meja lalu memberi Yan Zi dengan senyuman kemenangannya.

Yan Zi memutarbalikkan kedua bola matanya kesal atas ucapan Long Feiye.

Bibi Long menolehkan wajahnya ke arah Long Feiye. Tatapan matanya menyiratkan keseriusan yang membuat Long Feiye langsung memalingkan pandangannya ke arah samping.

"Bibi juga menasihatimu." Bibi Long mengulurkan tangannya mengambil sebuah teko lalu mengisikan isinya ke dalam cangkir untuk Yan Zi. Bibi Long menggeser cangkir itu ke hadapan Yan Zi lalu mengelus kepala Yan Zi dengan lembut.

"Kenapa bibi menasihatiku juga?" Long Feiye memberanikan diri untuk menatap bibinya. Dia memperhatikan siluet wajah bibinya yang sangat mirip dengan wajah mendiang ayahnya, membuat rasa kerinduan membuncah di dalam dada.

"Tidak usah berperilaku seperti orang tidak tahu. Bibi sudah mendengarnya dari nenekmu." Melihat dahi Long Feiye yang mengkerut membuat Bibi Long mendengus sebal lalu menjentikkan pelan dahi Long Feiye dengan jari telunjuknya. "Kejadianmu saat membuat Han Yunxi sakit."

Long Feiye menegang. Dia menegakkan tubuhnya lalu kembali memalingkan wajahnya ke arah lain. Jari-jarinya dia mainkan di atas meja, membuat Bibi Long hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja.

Yan Zi meletakkan cangkir teh itu di atas meja setelah menyesapnya beberapa waktu lalu. Dia menggebrak meja dengan kekuatan sedang, menaikkan dagunya dan memandang Long Feiye dengan tatapan kemenangan.

***

Seorang wanita berjalan ruang keluarga yang dibangun untuk keluarga kerajaan guna berkumpul bersama. Yan Zi, Bibi Long, Nenek Kekaisaran, dan Long Feiye sudah berkumpul di dalam sana beberapa waktu lalu.

Yan Zi dan Nenek Kekaisaran berdiri secara bersamaan saat memandang ke arah pintu yang menampakkan wujud seorang wanita cantik dan menawan yang berjalan dengan langkah anggun ditemani beberapa pelayan di belakangnya.

Nenek Kekaisaran melangkah tanpa dia sadari. Senyumnya tergambar jelas di wajahnya. Sedangkan Yan Zi memunculkan tawa manisnya saat melihat kakak perempuannya akhirnya datang.

"An'er."

Wanita itu menampilkan deretan giginya yang rapi yang membentuk lengkungan indah di sudut bibirnya. Dia membungkuk dan memberi salam penghormatan kepada Nenek Kekaisaran dan Long Feiye yang berdiri berdampingan di hadapannya.

Yan An menegakkan tubuhnya. Dia maju selangkah lalu memegang lembut kedua tangan Nenek Kekaisaran diselingi dengan senyum yang hangat. "Nenek." Panggilnya.

Nenek Kekaisaran tersenyum lalu dengan buru-buru dia menarik Yan An untuk duduk, bergabung dengan yang lain yang sedari tadi menunggu kedatangannya.

"Feiye, apa kamu menjaga nenek dengan baik setahun ini?" Tanya Yan An yang sedang memosisikan dirinya dengan duduk yang nyaman. Sorot matanya tertuju lurus pada Long Feiye yang duduk tepat di hadapannya.

"Kakak bisa bertanya langsung kepada nenek." Long Feiye terkekeh pelan lalu menyesap teh kesukaannya yang masih mengepulkan asap.

Yan An ikut terkekeh. Matanya dia tujukan kepada Nenek Kekaisaran dan Long Feiye secara bergantian. Tangannya mengambil teko dan mengisikan cangkir Nenek Kekaisaran dengan teh. "Nek, apa Feiye nakal?"

Nenek Kekaisaran tertawa. Dia mengambil cangkir itu agar mendekat padanya. "Ye'er sangat baik. Bahkan dia mengambil calon istri tahun ini. Bagaimana nenek tidak senang? Setelah sekian lama nenek memintanya." Ucapan nenek Kekaisaran diakhiri dengan tawanya yang membuat Bibi Long ikut tertawa sedangkan Yan Zi memajukan bibirnya, bosan dengan percakapan seperti ini.

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang