『二十三』Menemui Tabib Chen

11.1K 760 7
                                    

Beberapa hari kemudian, Han Yunxi telah pulih kembali dan melaksanakan aktivitasnya sedangkan Long Feiye telah kembali bertugas seperti biasa. Saat ini, pria itu sedang berada di ruang pertemuan. Duduk di singgasana yang paling megah, didampingi para menteri di sampingnya.

"Nenek Kekaisaran akan berulang tahun beberapa minggu lagi. Zhen ingin merayakannya dengan pesta yang sangat megah." Long Feiye membuka suaranya, memulai pertemuan di siang hari ini. Suasana hatinya cukup baik sehingga memengaruhi nadanya yang seperti biasa datar namun tidak menakutkan.

Di kurisnya masing-masing, para menteri menghela napas lega dengan suasana hati Long Feiye. Setidaknya mereka tidak akan merasakan kematian hari ini.

Seorang menteri mengeluarkan kertas kedudukannya kemudian mulai mengeluarkan suaranya. "Yang Mulia, Yang Mulia Ibu Suri akan berulang tahun, barang apa yang akan digunakan untuk perayaan?"

"Kalian semua tahu apa yang Nenek Kekaisaran sukai. Maka dari itu, Zhen percayakan kepada kalian untuk membuatnya dengan sangat megah!" Long Feiye berkata dengan tegas. Para menteri segera mengerti, jika mereka membuat kesalahan di perayaan ulang tahun Nenek Kekaisaran, kepala mereka akan terpisah dari tubuhnya.

"Kasim Chu, sebar undangan ke seluruh negara. Biarkan mereka ikut mendoakan Nenek Kekaisaran."

Long Feiye beranjak dari duduknya dan langsung melangkah keluar setelah mengibaskan jubahnya dengan anggun ke belakang.

Kasim Chu mengangguk dan membungkuk hormat hingga Tuannya tidak terlihat lagi.

***

"Tabib Chen, Nona Han Yunxi datang mengunjungi anda."

Seorang penjaga di kediaman Tabib Chen masuk dengan informasi tersebut. Tabib Chen menganggukkan kepalanya lalu penjaga itu kembali keluar memberitahukan bahwa Tabib Chen ada di dalam.

Han Yunxi melangkahkan kakinya memasuki kediaman Tabib Chen. Dia melihat Tabib Chen yang segera membungkuk memberi penghormatan lalu dia menyuruhnya berdiri.

"Nona Han Yunxi, silakan duduk." Tabib Chen mengarahkan tangannya dengan sopan ke arah meja. Han Yunxi hanya tersenyum kemudian berjalan ke sana lalu duduk dengan tenang. Dia kemudian menyuruh agar Tabib Chen duduk di hadapannya namun dengan sopan tabib itu menolak.

"Duduklah." Han Yunxi kembali bersuara memerintahkan tabib itu untuk duduk.

"Bagaimana keadaanmu, Tabib Chen?" Tanya gadis itu saat memandangi wajah pucat Tabib Chen saat pria itu sudah duduk di hadapannya.

"Tabib ini baik-baik saja, Nona." Balasnya rendah hati. Kemudian dia tidak sengaja batuk yang mengeluarkan darah segar yang tidak banyak.

Han Yunxi melihatnya kemudian memberikan sapu tangannya ke tangan Tabib Chen yang bersih. Pria itu kembali menolak dengan mengulurkan kembali sapu tangan itu. Han Yunxi segera membalas dan memberinya lalu mengeratkan sapu tangan itu di tangan Tabib Chen.

"Terima kasih, Nona." Tabib Chen membersihkan tangannya terlebih dahulu sedangkan Han Yunxi menuangkan air putih dan memberinya ke Tabib Chen yang segera diminum oleh pria itu.

"Bagaimana kau baik-baik saja," Han Yunxi mendengus. Lalu dia mengambil lengan kiri Tabib Chen dan meletakkan jari telunjuk dan tengahnya tepat di pergelangan nadi tabib itu. Dia memeriksa dengan teliti. "Tenaga anda melemah, Tabib Chen." Katanya. Nadi tabib itu berdetak dengan pelan.

"Tabib ini baik-baik saja, Nona." Tabib Chen dengan keras kepala tetap mengatakan dia baik-baik saja. Namun Han Yunxi tahu itu dan melirik pria di hadapannya dengan tajam.

"Kau meremehkan kemampuanku ya, rupanya." Terlihat senyum meremehkan di bibirnya, memandang tajam Tabib Chen yang menunduk tidak berani. "Walaupun ayahku adalah seorang menteri, tapi aku pernah belajar tentang kesehatan di kediaman bibiku. Bibiku mempunyai suami yang seorang tabib tingkat tinggi. Secara tidak sadar kau menghina keluargaku dan aku tidak akan segan-segan menyakiti siapapun yang menyakiti keluargaku." Dia menjelaskan dengan panjang lebar dengan aura menakutkan.

Tabib Chen segera berlutut dan menundukkan kepalanya semakin dalam. "Hamba tidak berani." Katanya dengan nada bergetar. Dia benar-benar sangat takut pada gadis muda di hadapannya ini. Benar-benar gadis yang menyeramkan. Padahal dia tidak berniat menyakiti Han Yunxi atau bahkan keluarganya.

Han Yunxi tertawa lalu membantu Tabib Chen kembali duduk. "Aku hanya bercanda."

Tabib Chen melebarkan matanya dalam kepala tertunduk dan menghela napas lega. Gadis muda ini sangat menakutinya.

"Tapi tentang bibiku itu memang kenyataan. Aku pernah belajar beberapa bulan di sana." Han Yunxi kembali berbicara saat dirinya sudah puas tertawa. Kemudian dia mengambil cangkir dan menuangkan air ke dalamnya lalu mengalirkan ke tenggorokannya yang kering.

Tabib Chen hanya tersenyum tipis.

Kemudian Han Yunxi menyuruh Jisu mendekat dan mengambil botol kecil berisi. Dia menyerahkannya ke arah Tabib Chen. "Minum obat ini. Ini akan memperbaiki kesehatan anda. Anda sangat lemah dan tak bertenaga." Kemudian dia mengambil satu botol lagi dari Jisu dan memberinya ke Tabib Chen. "Dan botol ini berisi vitamin untuk membuat tenaga anda kembali pulih."

"Nona, tabib ini sangat berterima kasih. Sebenarnya tabib ini tidak pantas menerima ini karena tabib ini adalah seseorang yang mengobati orang. Terlihat tidak pantas mendapat obat dari orang lain." Tabib Chen akhirnya mengeluarkan suaranya setelah sekian lama.

"Jangan pikirkan kata orang. Jika anda sakit, siapa yang akan mengobati mereka? Jadi jangan khawatir dan beristirahatlah. Seorang tabib juga manusia. Mereka tidak abadi dan bisa sakit seperti manusia biasa. Kita semua sama." Han Yunxi menampilkan senyum manisnya yang mampu membuat Tabib Chen terpesona dan ikut menampilkan senyumnya yang tidak kalah indah.

"Nona, tabib ini sangat berterima kasih. Tabib ini akan selalu mengingat hal ini hingga tabib ini tiada. Tabib ini juga bersumpah untuk selalu melayani anda dan setia pada anda." Ucap Tabib Chen sembari berlutut dengan kepala tertunduk. Dia mengucapkan kata-kata itu dengan tulus, merasa tersentuh melihat kebaikan Han Yunxi yang tulus walaupun dia pernah menyakiti Nonanya.

"Bangkitlah." Han Yunxi membantunya berdiri. Dia menampilkan senyum manisnya yang belum memudar.

"Tabib ini juga meminta maaf atas kesalahan tabib ini di masa lalu yang membuat kesehatan anda memburuk."

"Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Saya hanya ingin mengingatkan untuk jangan melupakan sesuatu walaupun itu kecil. Belajar dari pengalaman. Baik?"

Tabib Chen mengangguk. "Baik!"

Kemudian Han Yunxi mulai berjalan meninggalkan kediaman Tabib Chen. Sebelum berjalan, dia sempat berbalik ke belakang dan mengatakan, "di masa depan, jangan terlalu takut pada saya." Di akhir kata, terdengar tawaan Han Yunxi yang terdengar sangat menggelikan kemudian tubuhnya menghilang di balik pintu.

Tabib Chen memandangi pintu itu kemudian tersenyum.

***

Maap pendek 😂😂

11/9/19

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang