Six

20.4K 852 3
                                    


Aku menuju ke ruangan Aris yang berada tepat di depan ruanganku. Aku sedikit tergesa-gesa karena takut lelaki itu akan membaca ini-itu tentang ketepatan waktuku. Padahal dia sendiri tidak pernah tepat waktu, ya meskipun aku tidak pernah lihat dia terlambat.

"4 menit 23 detik." Ucapan itu berasal dari pemimpin iblis perusahaan ini.

Aku hanya diam dan menuju ke hadapannya yang duduk di atas meja kerjanya.

"Ada kemajuan. Bagus. Berkat bentakan tadi atau ciuman di depan market kemarin?" ucapannya sukses membuat membeku di tempat. Ada apa coba dia ungkit ciuman itu. Untung saja ini perusahaannya, jika bukan sudah kuhancurkan kepalanya.

"Eh..., ada apa pak, panggil saya kesini." Aku terpaksa tersenyum untuk mengalihkan pembicaraan.

"Pengalihan yang bagus. Sekarang, aku mau ajakin kamu ke tempat pembelian kayu yang berkualitas terbaik dan juga harga terjangkau." Ucapnya sambil berjalan ke belakangku.

"Memangnya ada masalah dengan harga kayu yang tadi, Pak. Tadi itu adalah tempat langganan kayu perusahaan ini. Dan kualitasnya juga baik." Aku berbalik 180°. Ucapannya sedikit membuatku keberatan. Jika dia mengganti tempat pembelian kayunya, itu akan membuat pergantian harga sekaligus memperpanjang waktu.

"Kalau kamu tetap mengambil kayu dengan harga daftar tadi, kamu hanya mendapatkan Profit 15%. Dan perusahaan ini butuh kemajuan. Profit tinggi adalah tujuan kedua kita setelah kepuasan konsumen. Ingat itu!"

"Tapi tempat langganan kami akan memberikan banyak potongan. Dan profit 15% bukan sebuah hal yang kecil, Pak." Aku tidak terima dengan pendapatnya.

Aris tersenyum, lalu berjalan pelan ke hadapanku. Aku perlahan mundur dan dia terus maju.

Pug!

Aku mentok di depan pintu, aku menelan ludah menatapnya yang cukup bernafsu. Dia memajukan wajahnya, "Kayu yang kita gunakan ini hampir mendapatkan 25%. Dan dalam bisnis, kamu harus pandai mencari profit. Tempat langganan perusahaan ini memberika potongan karena kalian telah memberi mereka banyak keuntungan. Jadi jangan terlalu bodoh dalam bisnis." Lelaki itu membisikku. Lalu mundur dua langkah, dan aku bisa lega bernafas lega.

Aku terdiam, menunduk. Desahannya dalam membisik berhasil mendegupkan jantungku sejenak dengan keras.

"Kita akan pergi 10 menit lagi, siapakan mobil di depan. Kita akan pergi berdua." Aris lalu meninggalkann aku sendiri di dalam ruangan ini. Lelaki itu!

Aku harus banyak bersabar menghadapi iblis. Ya namanya juga iblis, selalu di goda.

****

Aku menuju ke ruangan dimana para seluruh staff perusahaan bekerja. Mereka berada di depan komputernya masing-masing, terlihat iblis. Maksudku Aris yang berbicara dengan Arasata membahas tentang perubahan bahan baku. Gadis itu banyak salah tingkahnya saat bicara, semoga saja dia tidak kerasukan untuk 5 menit kedepan. Sejenak aku mengabaikan mereka, lalu berjalan ke meja Asfa, gadis yang mendesain bangunannya. Kembali memerhatikan jumlah kayu yang dibutuhkan dalam proyek ini. 

****

Sorrt typoo mau buat new story lagi. Tapi gak yakin!  😘😘😘😂😂😂
Jangan lupa vote gengs...,

The Bastard Daddy For My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang