Ketika bel pulang berbunyi, lantas membuat para murid kelas Sains 9 yang sedang suntuk dan bosan karena free class, langsung segar dan matanya melebar seketika.
Yah, bukannya enak free class tapi suntuk? Maklumi, masih dalam tahap adaptasi dengan teman. Bahkan anak laki laki sudah ada yang bermain Pubg bareng. Memang dasar!
"Astagfirullah!" Ucap Carol sembari menepuk dahinya sedikit keras.
"Apasih?" Tanya Jean dengan sedikit emosi.
"GUE LUPA BACA WEBTOON YANG UP! SUBHANALLAH!" Ucap Carol dengan suara meninggi akibat bel masih berbunyi dan suasana kelas juga sangat ramai.
Ya! Itulah Carol. Perempuan penyuka webtoon. Dia lebih sakit hati karena tokoh utama yang ia dukung malah tidak sesuai apa yang ia mau. Kan memang kadang seperti itu, cover berdua, endingnya berbeda.
Bel pulang akan berulang sampai 3 kali, dan ini baru berbunyi 2 kali membuat mereka semua masih sedikit santai di kelas namun gaduh. Sampai Indra lagi lagi berulah.
"Guys! Jangan lupa save kontak Indra ya! Follow instagram Indra, @rbindranathw !" Ucapnya sembari membawa tas dengan di satu bahunya.
"Dan satu lagi! Jangan lupa besok sekolah ya, hari ini langsung pulang wey jangan maen aja!" Sambung Indra.
"Apasih lo kayak bocah." Ucap Erwin yang jalan mendahului Indra sembari menoyor kepala laki laki itu, membuat sang empu mengumpat.
"Eh buset dah ena bener ini bel pulang tuh." Ucap Indra seakan akan menikmati suara bel.
Memang ya, bel sekolah itu sangat berpengaruh. Indra yang receh dan jayus itu bisa jadi seperti ibu yang sangat cerewet. Alfred yang sedang menahan kantuknya, tiba tiba saja melotot lebar seperti hendak di terkam buaya. Carol yang mendadak ikut download Pubg. Jean yang tenang dengan Hago nya, mendadak terkejut. Leo yang sudah memaki maki musuh di Pubg nya, mendadak adem. Richard, Rudi dan King yang meleseh sedang berlayar ke alam mimpi pun sontak bangun mendengar bel.
Ternyata, hidup itu simple. Hanya dengan mendengar bel pulang, mengubah semuanya menjadi lebih riang.
Carol dan Jean keluar kelas untuk pulang. Seperti biasa, hanya akan naik angkutan umum berdua karena arah jalan rumah yang sama, namun Jean lebih jauh.
Saat sudah sampai halte, terlihat ada mobil milik ayah Carol.
"Loh? Ayah kok jemput?" Tanya Carol yang langsung menghampiri mobil Ayahnya, diikuti Jean di belakangnya untuk salim.
"Kamu lama banget sih, Ayah nungguin daritadi. Nenek sakit, ayo kita jenguk. Mama udah nangis aja daritadi." Ucap Ayah Carol.
"Je, gue duluan gak papa ya?" Tanya Carol kepada Jean.
"Santai aja kali ah kayak ke siapa aja." Ucap Jean melambai.
"Maaf ya Jean, gak bisa bareng." Ucap Ayah Carol.
"Iya Om, gak papa santai aja." Ucap Jean.
Akhirnya mobil ayah Carol melaju dan menjauh dari hadapannya.
Hampir 20 menit disana namun angkutan menuju rumahnya belum juga terlihat atau bahkan sudah penuh.
Jean berdecak pelan melihat hari semakin siang membuat dirinya gerah.
"Belum pulang?" Tanya Laki laki di hadapannya, Alfred.
"Ah, iya." Ucap Jean kembali memalingkan wajahnya, entah kenapa malu bertatap langsung dengan Alfred.
"Rumah lo dimana emang?" Tanya Alfred masih setia disana.
"Jalan Arah Barat." Ucap Jean.
"Ayo bareng, gue searah sama lo." Ucap Alfred mengajaknya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [Re-publish] | END ✓
Teen FictionTentang aku, kamu dan kisah kita. Bukan, bukan hanya kisah kita berdua, tapi semuanya, sains sembilan. "Drama yang gue tonton bentar lagi selese, udah ada paslon baru, kapan kalian resmi? Alfred? Jean?" -Sofia "Masih belum cukup umur ikutan pilpres...