UAS sudah berjalan selama 4 hari, hari ini hari jum'at, yaitu pelaksanaan terakhir untuk UAS semester 1.
Semakin hari, semakin berbeda untuk Carol. Ia merasa bahwa Abi tengah menjauh.
Seperti sekarang, ia datang lebih pagi dan menuju ruang 14 dan belajar bersama.
Abi juga akan kembali ke ruang 13 ketika bel sudah berbunyi.
Abi tetap berceloteh ria bersama anggota IPA 9, namun entah kenapa ia merasa berbeda.
Carol mencolek bahu Jean yang tengah berkutat dengan contoh soal bahasa inggris miliknya.
"Apa? Yang bagian mana?" Tanya Jean yang sama sekali tidak menoleh ke pada Carol.
"Ish Je!" Rengek Carol yang akhirnya membuat Jean menoleh sepenuhnya tanpa kata.
"Lo ngerasa gak sih kalo si Abi tuh beda?" Tanya Carol membuat Jean mendengus.
"Ini pelajaran terakhir, gosip nya nantian aja ngapa sih sabar." Ucap Jean membuat Carol cemberut dan akhirnya menurut.
Jean mendesah, "Abi gak berubah kok tetep sama. Lo nya aja kali," ucap Jean membuat Carol mengernyitkan dahinya.
"Hah gimana?" Tanya Carol, linglung.
Jean menoleh, "gue gak tau pasti, emang gimana sih bisa bikin lo ngerasa kalo dia berubah?" Tanya Jean yang sukses membuat Carol terdiam.
"Gue gak tau kenapa gue ngerasa gini, cuma yaa gue ngerasa ada yang dia sembunyiin dari kita." Ujar Carol.
Jean jadi mendesah pelan, "lo tau kan setiap orang punya masalah pribadi masing-masing? Saat lo punya masalah, orang yang pertama lo kasih tau itu gue sama Abi kan? Coba lo tanya pelan-pelan, kalo dia gak mau cerita, kasih dia waktu. Karena gue juga yakin kalo dia juga bakal jadiin lo orang pertama yang tau masalahnya." Jelas Jean.
Carol jadi terdiam, memikirkan perkataan yang di lontarkan oleh Jean.
Bel tanda masuk berbunyi, bahasa inggris menjadi penutup untuk UAS semester 1 ini.
Carol pindah ke tempat duduknya, yaitu berada di barisan kedua dan banjar kedua.
Pengawas masuk dan memberikan lks dan ljk kepada masing-masing individu yang berbeda.
Carol melihat Abi yang fokus mengisi ljk nya.
Ia jadi menarik napasnya pelan, dan kemudian menerima lks dan ljk yang diberikan Tri kepadanya.
Setelah sekitar 45 menit berlalu, suasana kelas jadi sedikit terdengar bisikan-bisikan yang di lontarkan.
Carol yang tengah fokus jadi mendongakkan kepalanya dan melihat anggota IPA 8 yang tengah saling tanya ketika Sang pengawas tengah sibuk sendiri dengan kertas-kertas.
Apalagi lelaki yang terbilang tinggi namun sedikit kurus di sampingnya, tengah bertanya kepada lelaki yang berada di samping Leo.
Bukan hanya teman se-bangku Carol, tapi teman se-bangku Alfred, Alfa, Aris, Eli dan Erwin melakukan hal yang sama. Yaitu bertanya kepada teman se-bangku Leo.
Mungkin saja memang teman se-bangku Leo itu pintar dalam bahasa? Entahlah.
Carol jadi menoleh ke barisan satu, kursi paling depan. Lelaki itu masih berkutat dengan kertasnya, ia membaca soal dan kemudian membulatkan jawaban yang benar.
Carol tersentak sendiri saat lelaki yang tengah ia perhatikan, menoleh sedikit ke arahnya dan kemudian kembali menoleh ke depan sembari melirik kearah pengawas.
Carol merutuki dirinya sendiri, ia merasa tertangkap basah sedang memerhatikan seseorang.
Abi menoleh lagi, kali ini bukan ke arahnya, tapi ke arah Erwin yang berada di barisan ketiga dan banjar ketiga. Erwin yang berada di paling belakang tersebut, jadi ikut menoleh dan berbincang dengan Abi menggunakan bahasa isyarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [Re-publish] | END ✓
Teen FictionTentang aku, kamu dan kisah kita. Bukan, bukan hanya kisah kita berdua, tapi semuanya, sains sembilan. "Drama yang gue tonton bentar lagi selese, udah ada paslon baru, kapan kalian resmi? Alfred? Jean?" -Sofia "Masih belum cukup umur ikutan pilpres...