Pak Devi baru saja selesai sarapan, ia duduk di tepi kolam renang yang sudah di sewa olehnya, langsung saja di serbu oleh kelas IPA 1 dan IPS 3.
Mereka berdebat untuk menjadi yang pertama melaksanakan praktek. Padahal ini masih terlalu pagi untuk menyeburkan diri ke dalam kolam renang, apalagi di hari libur. Jam 9 masih tergolong pagi kan?
Yang hadir pun baru beberapa kelas, yaitu IPA 1 dengan formasi lengkapnya, IPA 3, IPS 3 dan beberapa orang dari IPA 9.
IPS 3 akhirnya mengalah akibat kelas IPA 1 bersikukuh bahwa mereka datang terlebih dahulu.
Sedangkan IPA 9, mereka tengah duduk di pinggir kolam yang sengaja di adakan semacam gazebo-gazebo kecil untuk istirahat ataupun menaruh barang bawaan disana.
Mereka saling tunggu, masih ada beberapa orang yang belum datang. Bahkan Abi sudah misuh-misuh sendiri akibat Carol baru saja bangun saat ia jemput.
Hari semakin siang, sudah hampir jam 10. Baru 3 kelas yang melakukan praktek, yaitu IPA 1, IPS 3 dan IPA 3.
"Mau praktek kapan?" Tanya Alfred, sambil memandang anak kelas lain yang sudah turun ke kolam renang.
"Nanti aja sih, masih dingin." Pinta Carol sembari duduk di pojokan gazebo.
"He! Ini udah mau jam 10!" Ucap Abi yang berada di samping Carol, langsung menjitak kepala perempuan itu.
Carol meringis, memegangi kepalanya yang terkena sasaran.
"Itu anak IPA 7 bukan? Abis itu aja," saran King.
Namun ketika hendak berjalan ke Pak Devi untuk memberi tahu, tapi ternyata ke-tikung oleh IPA 8.
"Lah sialan," umpat Indra pelan.
Alfred mendesah pelan, dan bangkit dari duduknya menuju ke arah Pak Devi untuk memberi tahu.
Setelah beberapa saat, Alfred kembali lagi kepada anggota kelasnya yang tengah meributkan hal-hal sepele.
Seperti King, Leo dan Richard yang tengah meributkan tempat apa yang akan mereka kunjungi setelah selesai praktek.
Abi dan Carol yang tengah memperebutkan snack yang Wendy bawa.
Sheila, Sofia dan Jean sedang streaming acara kpop musik.
Emma dan Nancy tengah membicarakan cerita horror dan creepy bersama Indra.
Sedangkan Eli dengan santai memakan sereal tanpa susu dan Rey menyesap kopi hangatnya, dengan Erwin yang tetap tenang dengan ponselnya, sembari menyimak perdebatan antara King, Leo dan Richard. Sembari sesekali menyangkal ataupun memberi saran.
Rudi tengah fokus dengan rubiknya, Johan, Alfa dan Tri tengah bermain ludo. Sedangkan Aris memejamkan matanya dengan earphone yang menempel pada kedua telinga nya.
Sedangkan Wendy dan Sara, mereka tengah sarapan di kantin yang ada disana.
Alfred hanya menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir juga ia bisa memasuki kelas yang tidak berbentuk seperti ini.
Alfred berdeham, "kita urutan ke-6 setelah IPA 8." Ucap Alfred dengan tenang dan duduk disana menyimak perdebatan yang kembali terjadi.
"Kata gue juga Solaria aja," ucap Richard.
"Jangan Solaria," ucap King.
"Ya udah J.co," saran Leo.
Erwin mengalihkan pandangannya dari ponsel, "dih? Makanan manis semua, diabet." Ucapnya pelan, dan kembali fokus pada ponsel.
"Ya udah McD," ucap Leo.
"Bosen," ucap Eli, kembali memasukkan sereal nya ke dalam mulut.
"Hokben aja," ucap Richard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [Re-publish] | END ✓
Teen FictionTentang aku, kamu dan kisah kita. Bukan, bukan hanya kisah kita berdua, tapi semuanya, sains sembilan. "Drama yang gue tonton bentar lagi selese, udah ada paslon baru, kapan kalian resmi? Alfred? Jean?" -Sofia "Masih belum cukup umur ikutan pilpres...