6 - Penyebab [lain]; UKS

42 7 0
                                    

(roomchat – Alfred)

Alfred: berangkat bareng gue.

Jean: dadak banget

Jean: kek tahu bulat

Alfred: garing

Alfred: udah sana pake baju

Jean: HEH GUE UDAH PAKE BAJU YA

Alfred: takutnya

Jean: ish bodo ah omes_-

Alfred: dih?

Alfred: udah cepetan, gue udah di depan rumah lo

Jean: iya iya bawel
(Read)

Jean pun yang sedang sarapan, jadi sedikit terburu buru karena Alfred telah menunggunya.

Setelahnya, Jean pamit ke Mamihnya dan segera memakai sepatu.

Jean berjalan mendekat ke arah Alfred yang sedang sibuk dengan ponselnya, jadi mendongak untuk melihat siapa yang datang.

"Hee?" Tanya Alfred dengan kening berkerut.

Jean hanya diam menatapnya bingung.

"Muka lo pucet banget, bibir lo kering, kantung mata lo gede item lagi kayak panda, ini juga rambut kayak gak di sisir, lesu amat masih pagi." Ucap Alfred sembari merapikan rambut Jean membuatnya sedikit tersentak.

"Kuncir aja deh, gerah nanti." Ucap Alfred membuat Jean menarik gelangnya dan segera menguncir rambutnya menjadi ekor kuda.

Karena Jean tidak memiliki poni, jadilah dahi nya tertampak dengan sangat jelas.

"Ih?! Mirip bangettttt," ucap Alfred. "Sama kuda tanpa poni." Ucap Alfred di sambung dengan kekehan.

"Ck, berisik!" Ucap Jean menaiki motor Alfred.

"Nih, pake jaket gue." Ucap Alfred menyodorkan jaket berwarna navy.

"Kan lo yang di depan bukan gue." Ucap Jean sembari menggeleng pelan.

"Muka lo udah pucet gitu, ngeri gue liatnya kayak mumi hidup." Ucap Alfred  menyodorkan jaketnya dan membuat Jean berdecak pelan sembari mengambil jaket di tangan Alfred dengan gerakan cepat.

"Sewot banget masih pagi, nape sih?" Tanya Alfred mulai melajukan motornya setelah Jean telah memakai jaketnya.

Jean berdecak, "diem deh Al, gue lagi sakit gigi." Ucap Jean.

"Oh, sakit gigi. Bilang dong!" Ucap Alfred.

Jean hanya berdecak pelan sembari menoleh ke ponselnya yang bergetar.

+×÷

Saat sampai di parkiran, mereka malah bertemu dengan Jeka.

"Weis, Al. Pagi pagi dah gandeng cewek aja." Celetuk Jeka sembari tersenyum manis ke arah Jean.

Jean memandang kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Berisik lo gak usah senyum senyum najis gitu." Ucap Alfred yang memandang Jeka jijik, dan segera mendorong Jean pelan agar segera pergi dari sana.

"Gue selip ya?" Ucap Jeka berada di samping kiri Jean, sedangkan di samping kanan Jean ada Alfred.

"Cot," ucap Alfred sembari mendengus pelan.

"Namanya siapa?" Tanya Jeka bertanya kepada Jean.

"Jean." Ucap Alfred.

"Berisik, komodo! Gue gak nanya ke elo ya." Ucap Jeka, naik pitam.

Kisah Klasik [Re-publish] | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang