Sekolah sedang membebaskan muridnya untuk melakukan apa saja, terlebih porseni akan di adakan minggu depan membuat para murid lebih sibuk berlatih daripada meng-gabut.
Seperti sekarang, anggota Sains 8 tengah menghias kelas untuk menyambut acara porseni.
Karena tiap kelas akan di nilai oleh panitia, mulai dari kebersihan, kelengkapan sampai hiasan unik yang dibuat oleh masing-masing kelas.
"EH ANJIR PENSI GIMANA?!" Tanya Sara yang tiba-tiba teriak, membuat semuanya tersentak dan sadar.
"LAH IYA ANJIR BELOM DI PIKIRIN." Ucap Sheila menambahkan.
"Emang kita dapet apa?" Tanya Nancy yang tengah menggunting kertas bersama Wendy dan Indra.
"Eum, musik?" Ucap Alfred, tak yakin.
"Jean mana sih? Yang kumpul waktu itu siapa?" Tanya Sofia.
"Jean kan latihan marching, yang kumpul bukannya Indra ya?" Ucap Carol menoleh kepada Indra yang tengah terfokus.
"Eh iya?" Tanya Indra, mendongakkan kepala nya menatap semua teman kelasnya.
"Dapet nya gerakan, antara tari daerah atau dance." Jelas Indra.
"Eh? Dance aja biar cowok juga ikutan," saran Emma.
"Lah? Apaan?" Protes Richard.
"Gak, gak, gak! Badan gue gak lentur," celetuk King.
"Ini bukan tarian daerah King, please lah bego nya kubur dulu." Ucap Erwin.
"Gue gak pernah nge dance, kaki gue gak bakal ke-ceklik kan?" Tanya Alfa dengan polos.
"Gak, tapi leher lo gue cekek sekarang nih." Ucap Sara yang hendak menghampiri Alfa, namun di tahan oleh Sofia.
"Saran lain please," ucap Rey.
"Ya emang lo pada mau nari daerah, pake make up?" Tanya Eli, mendengus pelan karena laki-laki yang susah di atur.
Semuanya terdiam, merenungkan apakah harus dance atau tarian daerah.
"Eum, gimana kalo kayak battle aja konsepnya?" Celetuk Carol membuat yang lain mengalihkan fokusnya kepada Carol.
"Jadi nanti nge-dance, ada dua kubu. Kubu cewek sama kubu cowok, nah kita battle gitu sistem nya. Battle nya gak per-orang, tapi per-kubu aja. Tapi setiap bagian battle, lagu nya beda, jangan ada yang sama." Jelas Carol.
"Boleh juga tuh!" Ucap Nancy.
"Nah nanti pas di akhirnya, dance bareng-bareng aja!" Saran Sheila.
"Siapa yang tutor dance nya? Terus minimal waktu tampil pensi berapa menit?" Tanya Leo.
"Untuk kategori dance laki-laki, Sheila bisa. Kalo kategori dance perempuan, lebih ke Sofia aja." Saran Wendy membuat Sofia dan Sheila mengangguk setuju.
"Untuk waktu sih gak di batasin, cuma jangan sampe 10 menit sendiri." Ucap Indra.
"Skuy lah latihan!" Ucap Abi dengan semangat.
"Beresin dulu hias kelasnya," ucap Alfred.
"Yah, paketu. Kan porseni bentar lagi," ucap Tri.
"Lagian latihan dance di ruangan tanpa kaca gini mana enak," ucap Sara.
"Pulang sekolah ke rumah gue aja, kita latihan buat pensi." Ucap Wendy membuat yang lain berseru heboh.
"Wes! Jangan jangan lo juga suka cover dance gitu yak?" Tanya Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [Re-publish] | END ✓
Teen FictionTentang aku, kamu dan kisah kita. Bukan, bukan hanya kisah kita berdua, tapi semuanya, sains sembilan. "Drama yang gue tonton bentar lagi selese, udah ada paslon baru, kapan kalian resmi? Alfred? Jean?" -Sofia "Masih belum cukup umur ikutan pilpres...