Hari selanjutnya, Jean dan Alfred seolah-olah melupakan kejadian kemarin sore.
Tidak ada kecanggungan sama sekali. Ah, sebenarnya Jean canggung, hanya saja Alfred pandai mengendalikan situasi yang membuat Jean kembali normal.
"Hari ini kelas kosong, Mr. Daji gak masuk." Ucap Alfred, sehabis dari ruang guru.
"Kenapa?" Tanya Nancy.
"Harusnya nanya, ada tugas gak?" Ucap Aris.
"Katanya Mr. Daji ada urusan mendadak yang penting, jadi gak masuk." Ucap Alfred.
"Untuk tugas, Mr. Daji cuma nitip untuk gak berisik dan jangan keluar kelas sebelum bel istirahat." Jelas Jean.
"Anjir emang ya, wali kelas paling baek!" Ucap Indra.
"Mantap lah anjir!" Ucap Leo.
"Saranghae Mr. Daji!" Ucap Sheila dan Sofia secara berbarengan dengan pose membentuk love sign di kepala dengan sebelah tangan.
"Mantap! Gue emang butuh tidur." Ucap King.
"Tidur mulu lo, kebo!" Ucap Erwin.
"Wen, doi urusin noh biar gak ngantukan aja orangnya!" Ucap Abi menoleh ke arah Wendy yang sedang diam.
"A cie ada perkapalan mana lagi nih setelah Jean-Alfred-Zidan?" Tanya Tri.
"Apaan kapal? Gak level, mending pesawat." Ucap Alfa.
"Apaan pesawat? Roket lah!" Ucap Richard.
"Aing pake burok! Dah kalian semua cicing." Ucap Rey.
"Buset dah," ucap Rudi.
"Tolong dong balik ke topiknya Wendy sama King." Ucap Johan.
"Eh iya!" Ucap Alfa.
"Ehem-ehem guys, biasa." Ucap Abi.
"Apasih lo Bi, penyebar berita hoax." Ucap King yang sudah siap tidur di meja nya.
"Bi, gak usah jadi kompor deh." Ucap Wendy, salah tingkah.
"Abi sama Alfred kayaknya Alfred lebih kompor deh." Celetuk Indra.
"Gue diem, tetep aja kena. Dasar bangke!" Ucap Alfred.
"Shut guys! Alfred sama Jean lagi adem, kita gangguin yang baru aja nih." Hasut Leo.
"Wah setan!" Ucap Richard.
"Nape sih? Cerita dong!" Ucap Sara.
"Gak usah di tutupin lagi ah, sama anak kelas sendiri kok." Ucap Emma.
"AYODONG! BIAR GUE DAPET TRAKTIRAN GADO-GADO!" Celetuk Carol.
"Lo tuh ya, sini gue beliin gado-gado." Ucap Abi.
"WAH ADA YANG BARU NEEH!" Ucap Indra.
"Eskrim Cornetto dengan Silverquin untuk pedekate lebih gampang!" Ucap Alfa.
"Lah iklan," ucap Rudi.
"Emang ada apasih?" Tanya Alfred yang memang sedari tadi bingung sendiri.
"Yaelah bapak! Makanya jangan sibuk mesra-mesraan sama ibu negara, urusin anak-anaknya dong!" Ucap Eli.
"Beuh, Li! Mantap Li!" Ucap Leo.
"Apasih anjir." Ucap Jean.
"Aduh! Jiwa ke-jonesan ku bangkit!" Celetuk Sara.
"Tolong dong ini gue bingung mau jadi shipper yang mana." Ucap Sheila.
"Tolong dong jangan pada cinlok gini, gue yang doi nya kelas Sosial bisa apa." Ucap Sofia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [Re-publish] | END ✓
Dla nastolatkówTentang aku, kamu dan kisah kita. Bukan, bukan hanya kisah kita berdua, tapi semuanya, sains sembilan. "Drama yang gue tonton bentar lagi selese, udah ada paslon baru, kapan kalian resmi? Alfred? Jean?" -Sofia "Masih belum cukup umur ikutan pilpres...