Alfred berdecak pelan, entah kenapa perasaan nya tak tenang sekarang.
Ia mengacak rambutnya dengan frustasi dan dengan segera membuka aplikasi chatnya, dan membuka sebuah roomchat.
(roomchat - Jeka)
Alfred: jek
Alfred menghela napas pelan, dan menutupnya kembali.
Ia mematikan layar ponsel, dan berbaring di atas kasur empuknya.
Lama menatap langit-langit kamarnya, ia jadi berguling ke kanan dan ke kiri secara brutal dengan teriakan tertahan dari dirinya yang dengan sengaja menutupi wajah dengan bantalnya.
"Kenapa sih kenapa?!" Tanya nya dengan masih memeluk bantal dan berguling-guling.
"Kenapa gak gue?!" Tanya nya lagi, masih melakukan hal yang sama.
"Kenapa orang itu? Kenapaa woi?! Kenapa?!" Tanya nya dengan frustasi.
"Aaa! Anjing! Kabur aja lah gue ke neptunus!" Ucapnya dengan geram.
Notifikasi dari ponselnya membuatnya menghentikan aktifitas 'mesra-mesraan' dengan kasur empuknya, dan meraih ponselnya yang tergeletak tak jauh darinya.
(roomchat - Jeka)
Jeka: paan tumben
Jeka: gabut ya lo?
Jeka: gue enggak
Alfred: anjeeng
Jeka: apaansi anjir muncul2 ngatain
Alfred: patah hati
Jeka: alay
Jeka: najis
Alfred: serius
Jeka: halah
Alfred: si bangsat ngapain sih?
Jeka: ngapain ngatain gue terus sih setan
Jeka: lo kalo mau ngatain doang, gak usah pake intro
Alfred: bukan ke lo tai
Jeka: lo kan lagi chat sama gue anjing
Alfred: iya
Alfred: lo emang anjing
Jeka: bangsat mau apa sih lo
Alfred: mau jean ehe :'
Jeka: bucin najis
Alfred: GOBLOK
Jeka: ayam ayam
Jeka: APASIH KAMPRET NGUMPAT TERUS
Alfred: si jidan
Jeka: kenapa jidan
Alfred: ngapain jalan sama si jean?
Jeka: ya maen doang anjir
Jeka: mereka kan emang gitu
Jeka: kek gatau aja lo
Alfred: (sent a pic)
Alfred: pake pegangan tangan segala?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik [Re-publish] | END ✓
Teen FictionTentang aku, kamu dan kisah kita. Bukan, bukan hanya kisah kita berdua, tapi semuanya, sains sembilan. "Drama yang gue tonton bentar lagi selese, udah ada paslon baru, kapan kalian resmi? Alfred? Jean?" -Sofia "Masih belum cukup umur ikutan pilpres...