Tok tok tok!
"VELA BANGUN! UDAH JAM BERAPA INI? KAMU EMANG GA SEKOLAH?!"
Vela yang masih berada di kasur perlahan membuka mata dan sesekali menguceknya. Suara bising dari balik pintulah yang menyebabkan tidur nyenyaknya terganggu.
Setelah nyawanya sudah benar benar mengumpul barulah Vela beranjak dari kasur dan langsung membukakan pintu untuk Sean.
"iya, Vela udah bangun. Berisik amat si" ucap Vela malas ketika ia berada di balik pintu menemui kakaknya.
"Cepetan siap-siap, jangan lupa mandi. Kalo udah siap kakak tunggu dibawah" Setelah mengatakan itu, Sean pergi dari ambang pintu kamar Vela.
Dengan langkah pelan Vela menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak ada lima menit Vela pun sudah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan seragamnya.
Setelah beberapa menit merapikan diri, Vela pergi untuk menuju lantai bawah dan menjumpai Sean yang sedang duduk sendirian di ruang makan.
"Kak.. Vela udah siap nih, ayo berangkat" ajak Vela ketika ia sudah berada di hadapan Sean.
"Nggak sarapan dulu?"
"Engga ah, udah jam segini, takut telat"
"Mau kakak siapin bekel?"
"Nggak usah"
"Yaudah ayo berangkat, tapi nanti disekolah jangan lupa mampir ke kantin buat sarapan. Jangan sampe kamu ga sarapan ya" tutur sean panjang lebar.
"Iya bawel"
Didalam keluarga ini, Vela memang sangat dekat dengan Kakaknya. Apalagi umur mereka tidak terlalu jauh, membuat keduanya semakin akrab.
Mereka memiliki sosok ibu, namun wanita tangguh itu jarang sekali berada dirumah karena pekerjaannya. Bukan karena tidak menyayangi anak-anaknya, melainkan memang keharusan ibunya untuk menjadi tulang punggung keluarga.
Dulu mereka mempunyai sosok Ayah yang menyayanginya, namun beebrapa tahun lalu sosok pelengkap itu hilang. Bukan karena diambil Tuhan, namun karena kemauannya sendiri meninggalkan keluarga kecil ini. Sosok Ayah yang dulu menjadi panutannya sekarang sudah tidak ada lagi.
Ayahnya memilih hidup bersama keluarga barunya.
'•••••'
Setelah berpamitan dengan Sean, gadis berseragam putih abu itu berjalan menuju gerbang sekolah yang menjulang tinggi dihadapannya.Tiba tiba...
Bukkk!
Vela tersungkur ke tanah dengan tidak estetik. Ia berdecak kesal karena bokongnya sakit akibat mencium aspal.
"Makannya jalan pake mata!" ucap laki laki yang ada dihadapan Vela. Tidak lain dan tidak bukan kalau dia adalah penyebab Vela jatuh memalukan didepan gerbang sekolah.
Vela mendongak ke atas dan ia dapat melihat siapa laki laki yang sudah menabraknya tadi. Ia langsung berdiri sambil mengusap usap rok bagian belakangnya yang kotor.
Dalam sekejap mata, ia langsung mengetahui siapa laki laki itu. Dia Revan, cowok tampan dan populer yang di segani oleh kebanyakan siswa siswi di SMA Nusa Bangsa.
"Lo yang nabrak gue! Seharusnya gue yang nanya ke lo. Punya mata nggak?! " balas Vela tak terima karena ia yang disalahkan atas semua perbuatannya.
"Revan!!" teriakan itu berasal dari samudra dan Aldo. Yang dikenal dengan sohib Revan sedari sd.
Orang yang merasa terpanggil pun langsung menoleh ke asal suara begitu juga Vela yang melakukan hal yang sama.
Revan tidak menanggapi dan tiba tiba cowok itu melangkahkan kaki ke arah Vela, mendekat dan kepalanya mengarah ke telinga Vela seakan ingin membisikan sesuatu.
Perbutan Revan yang secara tiba tiba membuat jantung Vela berpacu lebih cepat seakan jantungnya itu mau copot gara gara Revan yang tiba tiba mendekatkan dirinya kearah Vela.
"Liat nanti, kena lo sama gue" kata-kata yang keluar dari mulut Revan dengan nada mengancam itu seakan-akan membius Vela. Gadis itu diam, dan tanpa terasa keringat dingin muncul dipelipisnya.
Setelah membisikan perkataannya, Revan langsung menghampiri kedua temannya dan langsung meninggalkan Vela yang masih terdiam dan tidak berkutik sama sekali.
Beberapa detik kemudian, Vela tersadar dan langsung mengusap keningnya yang berkeringat.
"dia cuma ngancem doang kan?" gumamnya dalam hati.Setelah itu, ia berjalan menuju kelasnya. Dan tanpa dipungkiri, perasaannya gelisah dan... Takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Only One
Ficção Adolescente"Mulai sekarang, lo harus jadi babu gue selama seminggu!" -Revan alvaro ~Berawal dari kesalahan Vela yang tidak disengaja, membuat dirinya harus menerima hukuman yang diberikan Revan untuknya. Yaitu menjadi _babu_ -nya selama seminggu.~ Kata oran...