18. Air mineral

566 37 1
                                    

Vote sebelum baca
Hppy reading❤


'••••'


"REVAN!" teriakan nyaring itu mampu membuat Revan bangun dari tidurnya.

"Kenapa teriak-teriak si bu?" jawab Revan acuh dengan muka khas bangun tidurnya.

"Berani ya kamu tidur dipelajaran saya!" bentak Bu Rani. Revan hanya diam seolah tidak peduli dengan ocehan guru yang berada didepan kelasnya saat ini.

"Mau saya hukum kamu?!"

"Boleh" jawabnya enteng.

Guru paruh baya itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Kamu keluar dari kelas saya dan berdiri didepan tiang bendera sampe bel istirahat bunyi!" perintah bu Rani, tangannya mengarah kepintu kelas tanda menyuruh Revan keluar.

Revan bangkit dari tempat duduknya.

"Van, gue ikut dong, sumpek dikelas" ucap Aldo.

"Gue juga" timpal Sam ikut-ikutan.

"Gc" jawab Revan menunggu kedua temannya.

"Aldo! Samudra! Kembali ketempat dudukmu, kalian jangan ikut-ikutan Revan. Biar dia sendiri saja yang saya hukum!" titah Bu rani.

"Yah ibu mah ga seru" celetuk Aldo.

"Berani kamu ngomong lagi, saya jewer kuping kamu"

"Revan, cepat jalanin hukuman kamu!" ucap bu Rani dengan menatap Revan horor.

Revan menghampiri bu Rani dan meraih tangannya lalu mencium tangan guru itu. "Saya pamit bu, jangan marah-marah mulu, nanti tambah tua" setelah itu Revan ngacir kabur keluar sebelum mendapat amukan dari guru berbadan gempal itu. Murid yang berada dikelas pun menahan tawa karena ucapan cowok itu.

"REVAAN!"

-

Vela merasa bosan sekali saat ini. Mendengar Bu Ani yang menjelaskan sejarah dengan suara yang kelewat lembut seperti membaca dongeng membuat Vela mengantuk.

Daripada Vela ketiduran dikelas, lebih baik ia pergi ke toilet untuk membasuh mukanya.

Setelah meminta izin kepada bu Ani dan mendapat izin dari guru itu, Vela pergi ketoilet.

"Itukan Revan?" ucap Vela sambil memicingkan matanya, memastikan kalau yang sedang ia lihat adalah Revan. Saat Vela sedang berjalan dikoridor, ia tak sengaja melihat kelapangan dan melihat Revan yang sedang berdiri ditengah lapangan.

"Pasti lagi dihukum. Mana panas banget lagi, kasian tuh anak" kata Vela.

Lalu Vela melanjutkan jalannya, tetapi Vela tidak menuju toilet, tetapi menuju kantin. Gadis itu berniat membelikan Revan minuman. Rasa kantuk Vela seakan hilang begitu saja.

Keadaan kantin saat ini masih sepi karena KBM masih berlangsung. Hanya ada bebarapa anak yang sepertinya sedang membolos.

Vela merasa kalau dirinya murid nakal yang membolos kekantin saat jam pelajaran. Tetapi Vela masa bodo dengan itu. Yang ada dipikirannya hanya memberi minum Revan.

Setelah membeli sebotol air mineral, Vela berjalan menuju lapangan tempat Revan dihukum. Vela berjalan sedikit mengendap-endap karena takut ketauan guru piket yang sedang bertugas.

Vela bersembunyi dibalik tembok koridor, Vela tidak berani menghampiri Revan secara terang-terangan karena pasti ada guru yang mengawasi Revan. Kalau Vela ketauan, yang ada nanti Vela malah ikut kena hukuman juga.

[✔] My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang