40. Dia kembali?

694 29 0
                                    

Satu tahun telah berlalu, tidak ada yang berubah dari tahun-tahun yang sudah Vela lewati. Semua tampak sama saja bagi Vela. Membosankan.

Satu bulan yang lalu Vela resmi lulus dari kampus. Merayakan hari kelulusan mereka dengan penuh canda tawa berasama teman-temannya, namun dibalik tawa itu semua, ada kesedihan yang ia pendam selama ini. Kesedihan yang tak kunjung pulih.

Teman-temannya pun kini sudah berpencar untuk memilih kehidupan masing-masing. Febby Naya, Sam dan Aldo. Mereka semua berhasil, mereka mendapatakan pekerjaan yang baik. Walupun mereka kini sudah jarang bertemu satu sama lain, tapi hubungan pertemanan kita tidak ada pernah terputus. Tak jarang mereka juga meluangkan waktu untuk sekedar berkumpul guna melepas rasa kangen.

Tapi satu nama yang Vela tidak ketahui sama sekali keberadaannya dan kabarnya. Sampai saat ini pun yang dilakukan Vela masih sama, menunggu.

Ah.. Pasti kalian juga tau siapa orang itu.

"Oy Vela, bengong mulu lo. Kesambet tau rasa"

Vela terlonjak ketika dikejutkan oleh perempuan berambut pendek yang menyenggol lengannya pelan. Bayangannya buyar akibat perbuatan cewek disampingnya ini.

"Nganggetin aja ish" gerutu Vela kesal.

"Lagian bukannya kerja malah bengong" ujar perempuan itu.

"Lah lo juga ngapain keruangan gue? Bukannya kerja" balas Vela menuding cewek yang baru saja datang lalu mengejutkannya.

Vela sekarang sudah bekerja di perusahaan besar yang berada disalah satu ibukota. Ia sangat bersyukur bisa diterima dengan mudah diperusahaan besar ini. Vela belum lama resmi menjadi bagian dari kantor ini, baru 3 minggu tapi ia sudah bisa beradaptasi dengan baik ditempat kerjannya ini.

Dan tidak main-main, Vela juga merupakan orang yang memiliki kedudukan tinggi diperusahaan ini. Walaupun ia tergolong masih baru disini tapi ia bisa mendapat kedudukan ini. Vela merasa sangat bersyukur akan itu. Tapi tak memungkiri banyak yang iri kepadanya.

Orang-orang disini juga banyak yang ramah dan menerima Vela dengan baik selaku pekerja junior disini.

Salah satunya cewek berambut pendek yang saat ini bersamanya. Namanya Mira, dia senior disini. Umurnya hanya beda satu tahun lebih tua dari Vela, namun Mira sudah lebih dulu bergabung diperusahaan ini dibanding Vela sehingga bisa dibilang kalau Mira ini senior disini.

Mira orang yang sangat baik, dia juga asik diajak ngobrol sehingga Vela nyaman berteman dengannya. Mira juga banyak membantunya selama bekerja disini jika Vela mengalami kesulitan.

"Lo udah selesai?" tanya Mira sambil melihat kearah laptop Vela yang masih menyala.

"Udah dong, tinggal dicek sekali lagi" balas Vela.

"Kalo gitu bantuin gue dong. Tolong anterin berkas ini ke Jordhi, soalnya kerjaan gue masih numpuk nii" ucap Mira sambil merayu Vela berharap gadis itu mau membantunya.

Vela mengehmbuskan napas panjang, ingin menolak tapi kasian. Jadilah ia mengangguk pasrah, "Yaudah, mana sini berkasnya" ujar Vela.

Mata Mira berbinar, "Nih, makasih ya Vela sayangg" kata Mira berlebihan smbil memberi beberapa berkas kepada Vela.

"Hmm" guman Vela sebagai jawaban.

Lalu mereka berdua jalan bersama. Mira yang kembali keruangannya sendiri, dan Vela yang pergi menemui Jordhi–pekerja dikantor ini juga dan salah satu teman Vela.

Yang menjadi masalah adalah, Vela tidak mengetahui Jordhi berada dimana sekarang. Daripada terus berjalan tanpa tentu arah, Vela memilih untuk menelpon laki-laki itu dan menanyakan keberadaannya.

[✔] My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang