36. Ungkapan yang menyakitkan

428 28 0
                                    

Dua insan yang sedang dimabuk cinta itu sedang menatap keindahan kota dari atas rooftop gedung tempat diadakannya prom night.

Setelah Revan bernyanyi diatas panggung tadi, cowok itu mengajak Vela untuk naik keatas rooftop. Memisah dari kerumunan orang-orang dan memilih tempat sepi yang hanya ditempati oleh mereka berdua.

Gadis itu tampak senang sekali hari ini, mendapat nyanyian super merdu yang membuat Vela meleleh dari Revan, dan sekarang diajak melihat keindahan kota dan bintang-bintang dari rooftop.

Kebahagiaan Vela tidak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata.

Karena sumber kebahagiaannya kini berada disampingnya, Revan alvaro.

"Revan?" ujar Vela, pandangannya tak lepas dari langit malam yang mempesona diatas sana.

"Hm?" gumam Revan sebagai jawaban.

"Makasih" kata Vela yang kini sudah menatap mata Revan teduh.

"Untuk?"

"Untuk semuanya. Kamu berhasil buat aku jadi cewek paling bahagia didunia" ungkapan jujur cewek itu membuat Revan ikut tersenyum.

"Kamu ga perlu bilang terimakasih, Vela. Karena bagi aku membuat kamu bahagia adalah kewajiban yang harus aku lakuin" kata Revan, tangannya mengelus pipi Vela lembut.

Vela tersenyum, "Aku beruntung banget bisa ketemu kamu"

"Aku yang lebih beruntung biasa milikin kamu, Vela. Bagi aku, kamu itu sumber kehidupan aku" ucap Revan.

"Walaupun kamu bilang aku ga perlu bilang terimakasih, tapi aku tetap akan bilang terimakasih sama kamu meskipun itu belum cukup buat ngebales semua yang udah kamu lakuin buat aku" Vela memegang tangan Revan yang masih berada dipipinya, "Makasih udah balas perasaan aku, dan makasih udah nunjukin kalau kamu memang bukan pria yang salah buat aku" ucap Vela, setelah itu air matanya turun.

"Hei jangan nangis" Revan langsung mendekap Vela kedalam pelukannya, "Aku melakukan semua ini demi kamu. Karna untuk saat ini dan selamanya, kamu adalah prioritas utama aku" ucap Revan.

"Aku cinta banget sama kamu, Revan" ucap Vela dalam dekapan cowok itu.

"Aku juga, bahkan lebih dari cinta" kata Revan.

Revan melepas pelukan Vela, lalu menatap mata gadisnya dalam, "Kamu percaya kan kalo aku cinta banget sama kamu?" tanya Revan.

Vela mengangguk, "percaya banget" kata Vela tanpa ragu.

Revan tersenyum, "Kalau begitu, tolong percaya aku apapun yang terjadi"

"Aku akan selalu percaya kamu"

Revan kembali membawa Vela kepelukan hangatnya. Diam-diam cowok itu mengepalkan tangannya penuh serta mata yang memerah karena menahan tangis. Ada rasa emosi didalam benaknya karena tidak bisa berkata jujur kepada Vela.

-

"Dari mana aja lo berdua?" tanya Naya ketika melihat pasangan yang sedari tadi tidak muncul ditempat acara.

"Dari rooftop" jawab Vela.

"Ohh gue tau, biar pacarannya ga keganggu kan makanya nyari tempat sepi?" celetuk Aldo lalu tertawa.

"Iya" jawaban Revan membuat semua temannya tak henti menggoda mereka berdua.

"Gue sama Vela mau balik duluan" ucap Revan, membuat teman-temannya berhenti bercanda dan menatap Revan dan Vela seakan meminta penjelasan.

"Kenapa? Kan acaranya belom kelar?" tanya Sam mewakilkan semuanya.

"Gue ngga mau bawa balik cewek gue ditengah malem" kata Revan.

[✔] My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang