6. Diantar pulang

1K 61 4
                                    

Keduanya telah sampai di parkiran, Revan masih mengeluarkan motor besar warna hitamnya dari area parkir. Sedangkan Vela menunggu di depan gerbang sekolah sambil mengotak -atik ponsel untuk meminta kakaknya agar mau menjemputnya. Tetapi kakaknya itu masih berada dikampus dan tidak bisa menjemputnya. Sedangkan mamanya pasti masih ada dikantor sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Terpaksa Vela menaiki taksi atau kendaraan umum lainnya seperti angkot. Ia ingin memesan ojek online tapi ia tidak punya aplikasinya selain itu ponselnya baru saja mati.  Nasib Vela emang lagi kurang beruntung hari ini.

Baru saja Vela ingin menyetop angkot yang ingin melintas di hadapannya tiba-tiba motor besar menghampirinya. Saat dibuka helmnya ia tau siapa cowok itu. Revan

"Gue anter" ujar Revan.

"Serius?"

"Cepet naik sebelum gue berubah pikiran"

Tak butuh waktu lama Vela langsung menaiki motor belakang Revan. Ia duduk dibelakang cowok itu dan sesekali tersenyum kearah spion.

"Rumah lo dimana?"

"Nggak terlalu jauh kok, di kompleks Merpati no 12" jelas Vela dan hal itu mendapat anggukan tanda mengerti dari cowok yang kini berada didepannya itu.

Saat diperjalanan tidak ada yang berbicara apapun, yang terdengar hanya lah suara kendaraan lain dan suara mesin motor Revan yang berbunyi halus.

"Kompleks ini kan?"

"Iya itu didepan"

Revan mengantar Vela sampai didepan rumah Vela yang besar dan terdapat pagar tinggi berwarna hitam yang menjulang dihadapannya.

"Udah sampe, ini rumah gue" Vela turun dari motor.

Revan mengamati rumah bertingkat dua bernuansa putih gading itu, Jadi ini rumahnya, gumam Revan dalam hati.

Rumah besar Vela ini peninggalan Ayahnya dulu sebelum pergi menelantarkan dirinya, dan keluarganya. Tapi buat apa rumah sebesar ini tapi tidak ada sosok ayah yang melengkapi keluarganya?

"Gue balik" pamit Revan sambil menyalakan mesin motornya, bersiap untuk pergi.

"Iya hati-hati. Makasih ya udah mau nganterin pulang" kata Vela.

"Hm"

Setelah Revan benar benar pergi, Vela masuk ke rumahnya dengan senyum yang tampak diwajah cantiknya.

Dirumahnya sepi tidak ada siapa siapa, hanya ada bi Yati, pembantu yang bekerja di rumah Vela yang menawarkan minuman kepadanya tetapi ditolak secara sopan oleh Vela. Vela langsung naik ke lantai dua dan menuju kamarnya.

Vela memasuki ruangan yang bercat putih itu dan langsung membuang tasnya ke segala arah dan langsung menjatuhkan dirinya dikasur yang empuk.

Lalu pikirannya melayang pada kejadian yang dialami olehnya tadi disekolah. Ada perasaan yang sulit diartikan oleh Vela ketika membayangkan sosok Revan.

Seharusnya ia kesal karena dengan seenak jidat, Revan meng-klaimnya menjadi babu cowok itu,  namun entah kenapa Vela merasa senang ketika berada didekat Revan.

Entahlah, mungkin Vela sudah kehilangan akal sehatnya.

Vela mengambil tasnya dan segara mengambil ponselnya yang mati, lalu men-charger ponsel itu supaya bisa hidup kembali.

Ia memilih untuk segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan menjernihkan pikirannya.

Limat menit berlalu Vela sudah keluar dari kamar mandi dengan kepala yang terbalut handuk putih tebal.

Vela duduk di meja belajarnya dan langsung mengecek ponselnya yang masih di cas. Saat dibuka banyak notifikasi chat Whatsapp dilayar ponselnya. Vela langsung membuka notifikasi tersebut dan membacanya satu persatu.

Kak Sean:

Maaf kakak gabisa jemput
Kamu.

Vel? Udah pulang?

Vela udah pulang.


Setelah membalas pesan dari Sean, Vela beralih pada pesan dari grup chat yang dihuni olehnya dan juga kedua sahabatnya.

Trio Kungkang


Febby:

Vel.. lo gapapa kan?

Tadi lo diapain sama si
Revan? 

Kanaya:

Lo tadi ga abis dibawa ke
Dukun kan vel? 

Si curut kemana kali
Ga nongol nongol -_-

Apa jangan jangan lo  bnrn abis
Disantet ya sama si Revan? 😳

Febby:

Nggak usah ngaco deh lo
anak Moa

Vel?

Lo nggapapa kan?

Perasaan gue nggak
Enak nih

Kanaya:

Nggak enak kasih
Kucing Feb  ><

Febby:

Diem lo jubaedah.

Gue gpp kok:)

Kanaya:

Tadi malam bobo dimana
Bobo ama siapa ngapain
Aja:v

Febby:

Alhamdulillah deh kalo
Lo gpp

Si Naya stresnya kambuh,
Udah tau masih sore
Malah nanya tadi malam
Bobo dimana. Ogeb

Vel,  besok ceritain kejadian
Yang abis lo alamin
Tadi sama si Revan. Pokoknya
Harus cerita, gue udah kepo
Nih

Kanaya:

Sutt diem gue mau boker
Dulu

Vela tidak meladeni kedua sahabatnya itu yang sama sama pada stres. Yang satunya ogeb,  yang satunya miss kepo. Terkadang Vela berpikir kalau cuma dirinya yang waras diantara kedua sahabatnya itu.

[✔] My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang