16. Salting

667 42 3
                                    

Jgn lupa vote^_^

Pagi ini seperti biasa Vela berangkat sekolah bersama Revan. Keduanya kini sudah sampai diparkiran sekolah.

Warga sekolah sudah mulai berbisik-bisik melihat mereka berdua. Memang sudah seperti sarapan setiap pagi mendengar bisikan para siswa yang melihatnya bersama Revan. Sebenarnya risih, tapi Vela tidak ambil pusing tentang itu.

"Mereka makin hari, makin nempel aja si. Gue ga terima kalo si Vela deket sama pangeran gue" ucap Dini,  salah satu fans Revan.

"Masa lo kalah si sama si Vela?" ucap Rika, temannya Dini.

"Padahal gue sama Vela, cantikkan gue kemana-mana kali" ucapnya pede.

"Gue harus kasih pelajaran sama si cabe itu"

"Lo mau ngapain dia?" tanya Cindy, teman Dini juga.

"Liat aja nanti" kata Dini. Lalu ketiganya pergi.

"Nih kerjain pr gue" ucap Revan sambil menyodorkan buku tulis dan buku paket fisika miliknya kepada Vela.

"Lah, kok gue?" Vela mengernyitkan alisnya bingung.

"Gue ga bisa ngerjain, lo kan pinter, jadi gue tau lo pasti bisa ngerjainnya. Kan lo babu gue, anggap aja ini pekerjaan lo" ucap Revan santai.

Ishh kenapa harus gue lagi si  gerutunya dalam hati.

Vela mengambil buku Revan dengan kasar dan berdecak kesal. Lalu Vela masuk kedalam kelasnya.

"Sebelum bel gue ke kelas lo, dan pr gue harus udah selesai" kata Revan didepan pintu kelas Vela, lalu pergi untuk menuju kelasnya.

Vela membuka tugas Revan dan mulai meneliti setiap soal yang tertera. Terlihat ada 10 soal fisika.

"Kaya gini aja ga bisa, padahal gampang" celotehnya dengan kesal. Lalu Vela mulai mengerjakannya.

Dikelas Vela masih sepi, jadi Vela bisa mengerjakannya dengan cepat karena tidak ada yang mengganggu.

"Akhirnya selesai juga" Vela merenggangkan otot tangannya dan melihat sesisi kelasnya. Kelas sudah mulai terisi dengan teman sekelasnya, Febby dan Naya pun sudah sampai.

Febby mengambil buku yang baru saja di kerjakan Vela.

"Lo disuruh Revan?" tanya Febby setelah melihat nama yang tertera pada buku fisika itu.  Vela mengangguk meng-iyakan.

"Keenakan dong si Revan, gue juga mau kali Vel" sambung Naya sambil cekikikan.

"Gue sebenarnya juga ogah disuruh sama dia, tapi mau gimana lagi?" ucapnya.

Brakk!

Pukulan meja yang sangat keras membuat Vela terlonjak kaget, lalu melihat orang yang sudah membuat kebisingan itu.

Dan ternyata Dini dan kedua temannya ada dikelas Vela saat ini. Lalu mereka menghampiri meja Vela.

Tanpa aba-aba Dini menjambak rambut Vela hingga terasa perih dikepalanya.

"Heh! lo jadi cewek ga usah kegatelan deh!" ucapnya dengan nada tinggi. Vela berusaha melepaskan tangan Dini yang menjambak rambutnya secara tiba tiba. "Maksud lo apa si?" ucap Vela terbata. Ia juga bingung, Vela merasa tidak membuat masalah dengan salah satu cewek populer disekolahnya itu.

Dini siswi kelas 12IPS3 dia memang terkenal karena cantik dan memakai pakaian yang ketat serta rambut warna ungu khas dia. Dia juga suka ngelabrak orang atau adik kelas yang mencampuri urusannya. Dini juga termasuk fans berat Revan.

[✔] My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang