35. Prom night

375 26 0
                                    

"Ciwi-ciwi lama banget buset!, mereka dandan apa tidur si?!" kata Sam sambil berdecak kesal.

"Tau ni, udah se abad kita nunggu tapi belom keliatan batang idungnya, gue tinggal cabut duluan baru tau rasa tu anak" gerutu Aldo.

"Bawel lo berdua, kaya ga tau cewek aja" Revan menanggapi dengan santai. Pria itu sibuk duduk disofa sambil membaca majalah asal yang tersedia disana.

Ketiga pria bersetelan rapi itu kini sedang berada di kediaman rumah pacar Sam, yaitu Febby. Mereka bertiga mendapat kabar dari pacar masing-masing agar menjemput sang kekasih dirumah Febby, karena rumah salah satu temannya itu yang dijadikan tempat bersiap-siap mereka.

Alhasil kini ketiga cowok tampan itu sedang duduk tenang diruang tamu. Ah tidak, lebih tepatnya hanya Revan yang duduk tenang, karena Sam dan Aldo sedari tadi tidak bisa diam, mereka sibuk mondar mandir lalu mendumel.

"Tapi ini lama banget, hampir satu jam kita nunggu disini, sampe pantat gue pegel duduk mulu" kata Sam kembali mendumel.

"Keburu prom night nya kelar ini mah" kata Aldo.

Hari ini adalah hari dimana acara prom night berlangsung. Acara yang sangat dinantikan oleh semua orang, khususnya kelas 12.

"Ayolah samperin ke kamar Febby, dobrak aja pintunya biar cepet keluar" kata Aldo yang ingin beranjak dari duduknya.

"Mau gue tampol hah?" Revan menunjukan kepalan tangannya kepada Aldo, membuat cowok itu mengurungkan niat gilanya itu, "Tunggu aja, bentar lagi paling keluar" kata Revan lagi.

Aldo duduk dengan malas, menunggu cewek dandan hampir satu jam sangat membosankan.

Untung didalam sana ada pacarnya, kalau tidak, sudah ia tinggal dari tadi.

Rumah Febby memang sepi, orang tuanya sedang tidak ada dirumah, hanya ada ART yang sedang bekerja dibelakang. Jadilah Sam dan Aldo bebas mendumel.

Tuk

Tuk

Suara hentakan heels dengan lantai membuat pandangan ketiga cowok mengarah keasal suara.

Dari tangga ia dapat melihat pacar masing-masing yang turun untuk mengahampiri sang pria.

Semua tatapan kagum dilayangkan untuk sang pacar. Sesekali mereka berdecak kagum.

"Ga sia-sia kita nunggu hampir sejam kalo hasilnya kaya gini" kata Sam dengan mata berbinar menatap kagum pada Febby.

Febby yang ditatap seperti itu tersenyum malu smbil berjalan lebih dekat kearah Sam. "Aku cantik kan?" tanya Febby kepada Sam.

Sam melihat Febby dari atas hingga bawah, sangat cantik. Hari ini Febby mengenakan dress selutut berawarna biru cerah, sangat cocok untuknya.

"Cantik banget, sweety" puji Sam jujur.

"Makasih" kata Febby salting.

"Eh anjir, lo siapa? Lo pacar gue bukan?!" ucap Aldo dengan histeris.

Naya yang sudah berpenampilan anggun itu berdecak kesal pada Aldo, "Lo ga ngenalin pacar lo sendiri, hah?!" kata Naya sewot.

Aldo menghampiri Naya lalu mencubit pipi Naya sedikit keras, "Eh iya, ini beneran pacar gue. Galak soalnya" kata Aldo dengan menampilkan cengiran kudanya.

Aldo kembali meneliti wujud sang pacar, Naya benar-benar sangat berbeda malam ini. Biasanya Naya sangat acuh dengan penampilan seadanya dan terkesan sedikit tomboy, namun kali ini ia tampil  cantik dan anggun dengan dress maroon yang cewek itu kenakan.

[✔] My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang