Kiss

1K 93 8
                                    

       

"Jelaskan..." Kata Lucas sambil natap kami dengan tatapan yang sulit diartikan.

     

          Sekarang kami semua sedanga berada dimeja makan semua. Gue, Lucas, Mingi, winwin ge, om Atuy, Yuqi,sama Taeyong.

"Saya yang memperkosa Mingyu dua tahun lalu..." Jancok.

     Gue lihat respon mereka .
Ada yang kaget, ada yang natap gue dan Mingi ngak percaya, ada yang natap gue dengan tatapan kosong.

    Dan seseorang yang natap gue dengan tatapan kosong adalah Taeyong.

'PLAK'

"AKU TIDAK MENGAJARKAN MU UNTUK MENJADI BAJINGAN MINGI!!!...."

"Tenang Kak Yuta...kumohon tenanglah..." Ucap Lucas datar.

"Lalu...sekarang?..." lanjut Lucas sambil natap gue.

"Aku merasa bersalah...karena melukai dan merusaknya.... seseoran yang saya cintai..." Anjir

"Kau mencintainya?..." Tanya  Lucas dengan wajah sangat datar.

"Ya..."Jawab Mingi balas menatap mata Lucas dengan penuh keyakinan.

" Nikahi dia..."Bentar otak gue loading, sorry gue mungkin salah denger.

"A-apa?...." Tanya gue.

"Nikahi Mingyu..."ulangnya.

" bhahaha....anjir lucu...hahaha..." sumpah Lucas ternyata punya selera humor yang sangat menantang.

"Nikahi Mingyu..." Ucap Lucas sambil pergi gitu aja.

"WONG LUCAS!!!!!..."Gue kejar Lucas yang masuk menuju kamar.

'PLAK'

" ada apa?..."Jawab Lucas enteng waktu gue tarik lengan dia supaya gue bisa lihat mata dia.

"KAU BILANG ADA APA?... ADA APA?...DIMANA OTAKMU LUCAS!!!...DIMANA!!!...KAU KIRA AKU INI MAINAN???... hiks...kenapa kau seperti ini...ini terlalu kejam...hiks...aku bukan mainan...bangsat!!!...hiks..." Sumpah ini lebih sakit dari semua rasa sakit yang gue alami selama ini.

'Grep'

"Jangan buang gue... Gue mohon jangan buang gue...hiks...lo itu rumah gue....lo tempat gue pulang... Jangan biarin gue kayak orang gila yang kehilangan arah untuk pulang...hiks...."Lirih gue sambil meluk Lucas erat dan nangis dalam dekapan dia.

" hah..."Setelah ngehela nafas perlahan Lucas peluk gue.

"Maaf..." gumam Lucas sambil nyium pucuk kepala gue lembut.

Tes

"Maaf...hiks...maafkan aku..." Ucap Lucas secara berulang ulang dengan air mata yang keluar dari mata indah dan polos dia.

"Kenapa kau membuangku...kau jahat..." gue pukul tubuh Lucas pelan.

"Duduk lah...kau pasti lelah..." Ucap Lucas sambil duduk diranjang dan ngangkat gue supaya duduk dipangkuan dia.

"Apa kau yakin bisa hidup denganku?..." Pertanyaan macam apa ini.

"Aku yakin..." jawab gue mantap

"Apa kau yakin hidup dengaku?..."

"Aku yakin..."

"A-apa kau yakin...hi-hidup denganku?..." Ulang dia untuk kesekian kalinya dengan suara yang bergetar nahan tangis.

Cup

"Aku yakin...dan aku sangat yakin..." Balas gue sambil senyum lembut buat dia.

"Kau yakin?...aku sudah sangat tua...kau bisa saja kehilangan masa mudamu untuk merawat diriku yang sudah tua renta...aku hanya bisa berbaring diranjang dan selalu merepotkan dirimu...kau pasti akan lelah...kau bisa mendapat yang jauh lebih baik dari peria tua yang egois seperti diriku...kau berhak untuk bahagia...carilah kebahahiaan...aku melepasmu... demi tuhan...hiks...aku sekarang melepasmu...carilah kebahagiia mu..." Jelas Lucas tanpa natap mata gue barang sedikitpun.

'Cup'

Karena gemes gue cium aja dia

'Cup'

"Kau memang menyebalkan...kau egois..."

'Cup'

"Semua kau berikan padaku dengan senyuman..."

'Cup'

"Kau memberiku kebahagiaan... Kau berikan semua tanpa ingin balasan..."

'Cup'

"Tidak peduli seberapa lama kita bersama...hiks... Tak peduli sesingkat apa... Yang aku tau... aku tidak pernah mencintai seseorang melebihi cinta ini... Kau adalah tempat ku pulang...kau alasanku untuk pulang...aku tidak tau perasaan apa yang membuat ku lebih sakit saat dirimu sakit .... Yang aku tau aku melihat tuhan dalam dirimu..."Jelas gue

'Cup'

   Dan diakhiri dengan ciuman lembut untuk meyakinkan Lucas tentang bagaimana perasaan gue.

" Manusia hadir untuk membuat kenangan... Aku tidak tau siapa yang akan pergi lebih dulu...yang aku tau aku mencintaimu dan kau mencintaiku... Hari ini, esok, lusa, dan seterusnya... Kau tempat untuk diriku pulang... " ucap gue hampir menyerupai bisikan dengan bersandar dibahu bidang Lucas, gue tau walau hanya bisikan tapi Lucas denger dan tau dari maksud perkataan gue.

"Maaf...hiks...maafkan aku karena kau kehilangan semua...aku mencintaimu...
melebihi cinta yang kau ketahui didunia ini...hiks...aku adalah tempat untukmu pulang..."

'Cup'

   Ciuman kami memang tidak sebagus dan sehebat ciuman orang lain tapi dalam ciuman ini ada berjuta emosi yang sangat indah terselip didalamnya.

        ' Jika kau mengira kebahagiaan yang menurutmu baik itu belum tentu baik untukmu, coba kau menuju ke-kamar dan renungkan kebahagiaan apa yang kau dapat hari ini.'

T

B

C

OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang