-Mingyu pov
Malam hari ketika aku ingin tertidur aku dikejutkan dengan ayah yang memberitahuku jika Mark masuk rumah sakit.
Dan sekan dunia mempermainkanku Mark anak yang paling ku sayangi namun ku hancurkan kebahagiannnya bersama orang yang ia cintai kini terlelap dengan lemahnya. Dikarenakan kehilangan bayinya dan kehilangan Orang yang ia cintai. Kini tertidur dengan tangan Jaehyun yang mengengamnya erat.
"Bolehkah aku duduk. " Ku lihat wajah terkejut dan setelah itu hanya diam membisu yang mendominasi ruangan ini.
"Mark. " ketika Jaehyun ingin menjelaskan kondisi mark ketika aku mengnyingkirkan rambut mark yang megangu tidur malaikatku ini.
"Terima kasih sudah menjaganya. " ku pasang senyum ramah padanya.
"Aku . maaf. Harusnya aku bisa membawanya lebih cepat agar dia tidak kehilangan bayinya. " Ku lihat ada air mata dan penyesalan yang begitu mendalam terpancar dari matanya.
"Tak apa. Ini sudah terjadi. Pulang lah Kasihan Taeyong menunggumu dirumah.Jangan salahkan dirimu. " Ku lihat tatapan yang begitu hancur ketika ingin pergi meninggalkan ruangan ini.
"Tak apa . " Setelah ku katakan hal itu dia pergi melangkah keluar dari ruangan ini.
"Mark sayang. " ku panggil dia pelan dan ku belai wajahnya lembut.
"Mark tidur yah? Mom boleh tidur disamping Mark?. " Tak ada balasan namun ku beranikan untuk menaiki ranjang yang luas karena ruang ini VVIP yang pasti ini rumah sakit keluargaku.
"Mark tidur mom peluk yah?. " dengan berhati-hati ku peluk tubuhnya agar tak menyakitinya.
.
.
.
.
.
.Sudah dua minggu Mark tak kunjung sadar dan keadaanya mulai menurun.Pendarahan Mark yang hebat membuatnya mengalami koma setelah dua hari melewati masa kritis.
"Mark sayang . ayo bangun. Mark tidak rindu mom dan kakek sehun?. Kakek disebelah Mark loh.Ayo bangun kakek nanti menangis lagi jika Mark tidak kunjung bangun. " Ucapku lembut dengan menyisir rambutnya yang sudah mulai memanjang.
"Hiks. " Karena tidak kuat ayah keluar dari ruangan ini dengan tangis seperti anggota keluarga yang lain.
"Ayo sayang bangun. Mom ingin makan daging pangang dengan Mark. Bukannha itu kesukaan mark?. " Rasa diam ini mencekikku hanya suara dari monitor pendeteksi jantung yang menjawab ku selama ini.
"Ayo sayang bangun. Mark tertidur lelap yah?. Apa disana Mark sangat suka?. Tapi mom sangat rindu jadi mom harus apa?. Ayo bangun. " Setelah menyisir rambutnya sekarang ku bersihkan wajahnya dan tubuhnya dengan tisu basah .
"Ayo bangun sayang. " Lirihku dengan menyeka kakinya dan setelah itu tangannya.
"Apa Mark sangat membenci mom?. " Jujur sangat menyakitkan melihat anak yang ku sayangi hancur karenaku. Jika aku tak keras kepala dan membawanya kemari mungkin dia masih bisa tertawa dan bahagia.
"Apa Mark sangat membenci mom?." Aku adalah ibu yang gagal untuk anakku. Rasanya membunuhku secara perlahan melihat anakku yang sangat ku sayangi seperti ini.
"Ayo bangun sayang. " Lirihku tanpa bisa ku tahan isakan keluar dari bibirku dan berubah menjadi tangis frustasi.
"Mark bangun maafkan mom." ku cium tangan pucatnya dalam-dalam.
'Grep'
Ku rasakan pelukan dari belakang dan segera ku balik tubuhku untuk balas memeluknya .
"Lucas tolong aku. Aku tidak sanggup seperti ini. Markku kesakitan. Aku ibu yang gagal. " Tangisku kian mengeras dalam pelukannya.
"Jangan menangis. Mark tak suka tangismu. " Ucapnya serak dan ku tau dia juga menahan tangis. Satu minggu yang lalu Pertama kali dia kemari dia menagis keras saat tau apa yang dilalui Mark . Lucas menangis sangat keras dan bersujut meminta maaf pada Mark waktu itu.
"Aku tak bisa Lucas. Aku tak bisa. " Ku peluk erat tubuhnya dan ku tumpahkan semua tangisku yang kutahan selama ini .
"Jangan menangis. Mark membutuhkan dukungan kita bukan tangis kita. "Setelah mengatakan itu ku rasakan kepalaku dibelai lembut olehnya.
" Ayo kinta menjadi lebih kuat untuk mark. "Ucapnya dengan senyuman namun satu tetes air mata mengalir dari matanya.
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
Origami
Romance"Inget gue KANG MINGYU...anak hasil persetubuhan Kang Sehun dan Xi Luhan paham lo..."-Kang Mingyu " Kamu tetap akan menjadi Mingyu... Kamu kembali lagi sayang..."-Lucas "TERSERAH LO NJING..."-Kang Mingyu " Jangan pernah pergi lagi..."-Lucas "Mampus...