I'm ok

931 92 22
                                    

"Kami pulang...." ucap Lucas dan Taeyong bersamaan.

"Sepi..." guman mereka dengan saling menatap.

"Mungkin dibelakang rumah?..." tebak Taeyong.

"Ayo kita cari..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"KINI AKU SENDIRI LAGI🎶....
JADI JANDA TUJUH KALI🎶.... HOA HOE....AZEKK...TAREK MANG ATUY..."  Teriak seseorang, menari dengan hebohnya sembari melempar uang.

"Asek...goyang makin kenceng Gyu...Yuqi ayo ikut nyanyi...ayo winwin sini goyang bareng kang mas Yuta..." Disamping Mingyu ada pula manusia yang bergoyang dengan hebohnya.

"KALO LUCAS JADI MATI KITA PARTY SAMPEK PAGI....ASEK..." Teriak Mingyu dengan makin heboh menari ketika musik semakin keras.

'Party matamu' batin Lucas ngegas.

"Ayah sehat?..." tanya Taeyong ketika sadar sang ayah hanya menampilkan wajah anehnya sejak tadi.

"Ayah sehat nak..." Jawab Lucas dengan tersenyum semanis mungkin.

'Untung cinta...untung Mingyu...pengen nampar tapi kok ngak tega banget nyakitin Mingyu ...yang penting bahagia lah dia...' batin Lucas nelangsa.

"Hei kenapa kamu kalo nonton dangdut sukanya bilang🎶...
(Hey Tayo)🎶...apa karena Lucas itu mukanya Tayo🎶...sukanya abang ini intip-intip Lucas si tay🎶o...AZEKKKK...OPLOSAN...
OPLOSAN..OPLOSAN..."

'Si Aming dibiarin malah makin sarap. Sampek loncat-loncat untung digampar bunda waktu mau salto.'Batin Yuqi dengan menatap horor kearah Mingyu yang kian mengila.

"Taeyong... Ayah mungkin akan mati lebih muda melihat ibumu yang loncat-loncat seperti itu...mereka mendapat panggung dari mana coba..." Lirih Lucas dengan tatapan kosong.

"Tapi ayah baju mama bagus...suara mama dan paman Yuta seperti boy band..."Ucap Taeyong dengan menatap berbinar ke-arah Mingyu yang sedang dipegangi oleh Winwin karena ingin loncat dari panggung,da Yuta yang sedang membuat video bersama Mingi dan Yuqi.

" Ayah...jangan serangan jantung dulu.. "Panik Taeyong ketika melihat Lucas yang tengah memegangi dadanya.

"MAMA!!!..." Teriak Taeyong sekeras yang dia bisa ketika melihat sang ayah yang pingsan.

"TAEYONGIEEEE...."Teriak Mingyu dengan melempar mic asal dan berlari kearah Taeyong diikuti dengan yang lain.

" kemana saja kamu nak...kamu ngak papa?...mana yang sakit?..."cerocosnya tanpa sadar ada manusia yang terkapar dilantai.

"Astaga Lucas..." pekik Winwin ketika melihat sang adik yang tidak sadarkan diri.

"Bawa kerumah sakit?..." tanya Yuta.

'Kok cum dilihatin sih ayahnya ...'Batin Taeyong.

"Ngak usah...kita lihat aja..kalo sadar berarti umurnya masih panjang...kalo ngak sadar udah nasip Lucas..."Jawab Mingyu enteng sambil perlahan duduk dan memijat kakinya yang terkilir karna loncat dari panggung tadi.

"Yakin?..." Tanya Yuta

"Hooh..." Yakin Mingyu dengan melempar tatapan polos.


'Plak...plak...'

    Karna emosi Winwin berharap tamparan darinya bisa menyadarkan mereka berdua.

"BAWA KEKAMAR DAN PANGGIL DOKTER!!!..." Raungnya membuat semua yang ada disana  langsung melaksanakan perintah.

.
.
.
.
.
.
.
.
"Tidak apa...tuan Lucas hanya lelah dan banyak pikiran...." Jelas seorang dokter yang diketahui bernama Luhan.

"Dokternya sapa woi?..." Tanya Mingyu karena merasa mengenas suara dokter tersebut.

"Mingyu/Anjir" Ucap mereka secara bersamaan ketika mereka saling bertatap muka.

"Mingyu..." gumam Luhan menatap sang anak dengan pandangan yang berkaca-kaca.

"Anjir emak gue..." Pekik Mingyu.

-Mingyu pov-

"Sayang...mama ingin berbicara dengan kamu...mama minta maaf.. "Dapat gue lihat mata rusa mama yang perlahan meneteskan air mata disusul tetesan lainnya.

" keluar...."lirih gue, gue tau ini nyakitin hati mama tapi mama akan lebih sakit saat gue kalap dan ngelukain hati mama lebih dalam.

"Mingyu... Mama mohon maaf..." perlahan mama mulai melangkan kearah gue.

"KELUAR!!!..." Teriak gue

"Mingyu..." panggil mama dengan sekamin mendekat kearah gue.

"MINGYU SUDAH MATI!!!...KELUAR!!!...PERGI!!!..." Gue tau mama pasti sakit hati, karena gue ngak sanggup natap  mama gue lari kearah kamar dan gue kunci.
     Tubuh gue merosot waktu sadar mama pasti malu dan kecewa punya anak kayak gue.

"Mama pasti malu punya anak kayak...hiks...tapi...hiks...Mingyu tapi Mingyu lebih malu sama diri Mingyu sendiri...hiks..." Isak gue.

"Baru aja Mingyu mau lupain segala sakit yang Mingyu alami dulu kenapa harus kebuka lagi...Mingyu juga mau bahagia..."perlahan gue ngerasain rasa sakit dikepala gue.

Obat, ngak-ngak gue ngak boleh minum obat itu lagi.

" AKKKKK...SIALAN..."Teriak gue dengan merusak apa saja berharap bisa sedikit mengurangi rasa sakit dikepala gue.

"MINGYU...MINGYU... ARE YOU OK?..." Teriak orang-orang panik ketika mendengar suara barang-barang dibanting dari dalam kamar gue.

"Bagaimana  bisa seorang anak yang dibuang orang tuanya dikatakan baik..." Gumam gue

   Perlahan kilasan memori tentang kejadian dua tahun lalu muncul dikepala gue. Dapat gue lihat pecahan kaca dari cermin yang gue banting.
 
   Ide gila tentang ayah dan ibu tersenyum didepan tubuh gue yang penuh darah,perlahan gue ambil kaca itu dan gue sayat pergelangan tangan gue.

Ini ngak buruk juga.

"I'm ok..." lirih gue ditengan rasa ngantuk dan pegel tangan gue sebelum semua mengelap.

T

B

C

OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang