Pagi ini aku terbangun oleh suara muntahan dari kamar mandi.Mark?
Apa masuk anginnya belum reda ?
'Dret'
Ketika ingin menyusulnya dan memijat tengkuknya . kurasakan getaran dicelanaku , ah iya ayah akan menyuruhku pulang hari ini.
"Sayang...aku akan pulang hari ini...kau tidur lah jika lelah... Aku harap kau cepat sembuh....aku mencintaimu..." Ucapku didepan pintu kamar mandi.
"Aku tau itu..." Ck, selalu jawaban itu yang kau beri ketika aku mengungkapkan cintaku.
-jeno pov end
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-mark povSudah dua minggu ini kurasakan perubahan dalam diriku, aku tidak cukup bodoh untuk mengetahui apa yang terjadi namun terkadang berpura-pura bodoh dan tidak tau itu lebih baik.
Tepat ketika Jeno berapamitan dan telah keluar dari apartemen disitu tubuhku merosot ."Kenapa kau hadir?..." lirihku dengan meremas perutku kuat.
"Aku bahkan tidak ada keinginan untuk kau hadir dalam hidupku..."
"Kita akhiri saja hal ini...maaf lebih baik kau mati dari pada hidup seperti diriku kelak..."
Ku langkahkan kakiku untuk keluar dari apartemen Jeno dan pulang , astaga ternyata ikatan rantai tadi malam membekas .
Setibanya dirumah kulihat ayah dan Yunho sedang berbicara , San yang membantu ibunya memasak , dan ibu yang sedang duduk dan bermain game .
Mereka sudah pulang?
Mereka terlihat bahagia dan baik tanpa aku ."Mark...kau pulang?...Jeno berkata kau akan menginap dua hari disana..." Tanya Ayah ketika menyadari diriku.
"Kapan kalian pulang?..." Tanyaku seraya melangkah menuju mereka.
"Tadi malam ..." kapan itu?
"Mark...ada yang ingin ayah katakan..."
"..."
"Ayah dan Mom Mingyu akan bercerai... Mom akan kembali kenegara asal... Kakek dan nenekmu dah tua dan .... Ayah kira kau sudah bisa hidup bahagia dengan ayahmu..."
'Deg'
"Omong kosong apa ini!!!..." Bentak ku .
"Mark..." Teriak mom.
"Aku tak bisa pergi dari negara ini...Jangan egois... Kenapa kalian sangat ingin membuatku menderita... "
"Mark!!!...kau yang egois... Jangan repotkan keluarga ini lebih dari ini... Kau harus kembali dengan ibu dengan atau tanpa persetujuanmu..."
"Berhenti...berhenti....kubilang berhenti...." Ini semua membuat kepalaku rasanya ingin pecah.
"Aku akan melakukan apa yang kau ingin..." lirihku sebelum berlari menuju kamar dan membanting pintunya keras agar mereka sadar jika aku bukan robot yang tak memiliki emosi.
Kutonjok cermin dengan kuat hingga pecah dan retak, dalat kulihat darah yang merembes dari sela-sela jari tanganku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi ini kami sepakat meninggalkan London. Tempat dimana aku hidup dan hancur.'Maaf ....lee Jeno...'
Lirihku didalam pesawat yang akan lepas landas , kulihat seseorang yang berlari kelandasan pesawat dan ditahan oleh penjaga .
'Tes'
Dia
Lee Jeno
Dengan kemeja yang berwarna putih namun terlumuri oleh warna merah yang ku tau itu darah.
Aku membenci dirimu yang mencintaiku melebihi dirimu sendiri. Jangan buat dirimu menderita hanya untuk orang bodoh sepertiku .
Seketika air mata yang sejak kemarin kutahan kini keluar. Runtuh sudah pertahanan yang kubuat sejak kemarin.
Maaf
Maafkan aku
Aku tidak bisa selalu berada disampingmu.
Aku mohon simpan diriku dalam bagian kecil kenangan indah dalam dirimu.
Tolong lupakan aku.
"Hiks...hiks...hiks...."tak bisa kutahan isak'an ini kian keras . Aku menangis dengan kerasnya ketika Tau apa yang Jeno teriakkan .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.-Jeno pov
Hari ini ayah menyuruhku untuk pulang kerumah lagi. Mungkin aku harus mengantikan dirinya dalam rapat lagi.
'Dret'
Tepat ketika aku sedang menuju kerumah ayah ada pesan masuk .
Pesan singkat yang membuatku seperti mati seketika.Pesan dimana Mark akan pergi dari tak akan kembali kesini.
Segera kupacu mobil ini menuju bandara. Aku mohon jangan sampai terlambat.
Astaga kenapa ini sangat sulit, aku harus terjebak macet. Haruskah aku berlari?
Jarak disini menuju bandara bisa sampai 30 menit jika mengunakan mobil.Aku mohon jangan tinggal aku mark. Segera aku berlari karena bisa sampai berjam-jam jika aku terjebak dalam kemacetan.
Kuambil sepeda lipat dalam mobil , kukayuh semakin cepat dan cepat.
Ditengah perjalanan
'Brak'
Sebuah mobil menabrakku , ku rasakan ada sesuatu yang mengalir dari kepalaku yang rasanya pandanganku kabur.
Ah, darah.
Kulihat orang-orang mulai mengerubungiku. Aku bisa terlambat jika mereka tidak menyingkir.
"Nak mau kemana kau?...""Ayo kerumah sakit..."
"Maaf aku tidak sengaja menabrakmu..."
Mereka bicara tentangku tapi aku tak peduli. Ini tak sakit, yang ku takutkan aku bisa semakin tertinggal.
Mark, tunggu aku
Segera aku berlari karena bandara tinggal sedikit lagi.
Astaga aku sampai.
Kulihat jadwal penetbangan menuju korea. Akan lepas landas dalam lima menit.
Kuterobos garis batas dan berlari menuju pesawat itu. Aku yakin Mark ada disalah satunaya.
Aku berteriak dan terus berteriak seperti orang gila memanggil-manggil nama Mark.
"MARK....JANGAN PERGI...MARK!!!...KUMOHON JANGAN TINGGAL AKU!!!...MARK TOLONG BUNUH AKU SAJA...KU MOHON BELASLASIHAN DARI MU MARK...TOLONG BUNUH AKU SAJA SECARA LANGSUNG..." Teriakku ketika para penjaga menahan tubuhku .
"MARK!!!...AMPUNI AKU...JANGAN PERGI...AKU MOHON TOLONG AMPUNI AKU!!!...JANGAN PERGI!!!..." Raungku dengan berusaha memberontak namun kulihat pesawat yang menuju kekorea itu lepas landas.
'Buk'
Ku jatuhkan tubuhku , rasanya seperti kehilangan seluruh hidupku.
Mark adalah alasanku untuk hidup.
Aku tak bisa mengatakan apapun.
Tidak peduli berapa kali aku memanggilmu.
Cinta yang tak terbendung
Seseorang yang membuatku hidup.
Yang lebih berharga dibanding diriku sendiri
Meskipun terluka, aku tak apa , karena ada dirimu cinta ini
Meskipun aku menangis, aku tak pa , karena ada dirimu cinta ini.
Meskipun aku hancur itu tak apa, asalkan ada dirimu.Ini hanya luka,
Ini hanya tangis,
Ini hanya hancur.Semua bisa kulewati
Untukmu dan denganmu.
Tapi kau pergi , membawa seluruh hidupku dengan kepergianmu.
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
Origami
Romance"Inget gue KANG MINGYU...anak hasil persetubuhan Kang Sehun dan Xi Luhan paham lo..."-Kang Mingyu " Kamu tetap akan menjadi Mingyu... Kamu kembali lagi sayang..."-Lucas "TERSERAH LO NJING..."-Kang Mingyu " Jangan pernah pergi lagi..."-Lucas "Mampus...