End

1K 65 27
                                    


Mingyu hanya menatap kosong dan menyelimuti tubuh kaku tak bernyawa mark dengan selimut.Mingyu tak mau jika tubuh Mark disimpan dalam peti jadi kami meminta pada dokter untuk membuat tubuh Mark masih tetap utuh atau tak mengalami pembusukan . Kami semua sepakat untuk memakamkan Mark tepat berada pada samping makam Jeno . Sekarang kami menuju Ke Cina negara dimana Jeno dimakamkan dikampung halaman sang ibu dengan Jet milik ku.

Jujur aku hancur sangat hancur ketika Mingyu memperlakukan mayat Mark seakan Mark masih hidup. Karena tak tahan ku tarik Mingyu dalam pelukanku.

"Maaf" Hanya kata itu yang bisa terlontar dari mulutku. Semua orang yang ada dalam pesawat ini menunduk aku tau mereka menahan tangis.

"Mark hanya tertidur. " Mingyu masih tetap tak bisa menerima hal ini dan itu membuatku sakit melebihi apapun. Aku menyerah membujuknya , air mata keluar dari mataku ketika melihat Mingyu tersenyum dan menatap mayat Mark dari jauh. Pesawat kedap suara jadi pantulan suara sekecil apapun akan terpantul dan terdengar jelas. Ayah Sehun , Ibu Luhan , winwin ge ,dan Yuqi , dan Daniel sudah menangis tersedu-sedu sejak tadi. Younghoon tetap pada pendiriannya menangis dalam diam tanpa membuat pergerakan atau perubahan sekecil apapun.

"Aku mencintaimu. " Ucapku pada Mingyu.

"..." Tak ada balasan apapun darinya.

"Ayo kita peluk Mark agar tidurnya kian pulas. " Dia menarikku dan mendudukkanku disamping kanan Mark dan dia duduk disebelah kiri , kami memelukku tubuh mark yang dingin dan tertidur dalam pelukan ini.

.

Saat dipemakaman Mingyu hanya menatap kosong peti mati Mark yang dimakamkan tepat disamping Jeno dan ditengah-tengah makam keduanya terdapat gundukan kecil dimana bayi mereka yang belum lahir beristirahat tepat ditengah mereka.

"..." Tak ada kata apapun yang keluar hanya isak tangis yang mengiringi peroses pemakamam ini. Terdapat keluarga dari mantan suami Mingyu dan ayah tirinya. Semua berkumpul dan menangis dalam duka yang menyakitkan ini.

"Mingyu. " Panikku ketika tubuh yang berdiri kaku menatap peti mark tertimbun tanah itu limbung. Sekuat apapun itu jika dia dihantam secara bertubi-tubi pasti akan jatuh tak kuat menahannya. Aku terduduk dan menahan separuh tubuh mingyu yang berada pada atas tanah.

"Mingyu. " Panik semua orang , Mingyu manatap kosong dalam pelukanku dan memeluk leherku erat. Disusul isak tangisnya yang sangat menyakitkan membuatku kian merasa tak berguna dan ikut menangis.

"Tak apa. Hiks. Keluarkan semuanya. " Tangis Mingyu kian mengeras dalam pelukanku bahkan nafas Mingyu seakan tertahan dan tercekik karena tangis kuat darinya .

"Hiks. Mark ku. Hiks. Uhuk. Mark. Hiks. Hiks. Mark. MARK KU.hiks. mark. " Mingyu menangis sangat kencang bahkan hingga terbatuk kuat dan semakin menyembunyikan wajahnya dalam tengkukku.

"Maaf. " pelukan darinya semakin melemah dan ketika ku lepas dia sudah tak bernafas dengan normal seakan ada yang mencekiknya,  Membuat semua orang panik .

"Mingyu. Mingyu. Mingyu. " Astaga apa lagi ini! Jangan sampai terjadi hal-hal buruk pada Mingyu  .

Segera ku angkat dirinya dan ku suruh supirku untuk mengantar kami kerumah sakit secepatnya. Mingyu masih belum sadar dalam pangkuanku.

"Aku mohon sadarlah Mingyu. " Aku sangat kacau air mata mengalir mata bengkak dan rambut yang berantakan.

"Lucas" lirihnya perlahan membuka mata. Dan akhirnya aku bisa bernafas lega.

'Ckit' suara ban berdecit dan mobil kami tergelincir dijalanan beberapa kali.

"Ada apa ini" Tanyaku mencoba tenang dikekalutan ini.

"Tuan . rem mobil ini blong. " Ucap tuan lau panik.

'Deg'

Apa ini akhirnya? Tapi-tapi kenapa Mingyu juga harus menerima ini? Ini sungguh tidak adil.

"Lucas." Ku rasakan Mingyu berusaha bangun dan memelukku.

"Mingyu maafkan aku." Ku cium bibirnya dan ku balas pelukan dirinya .

"Aku mencintaimu." ku tatap matanya dalam-dalam.

"Aku juga mencintaimu." Balas Mingyu dengan menatapku dalam dan kami menutup mata ketika melihat ada sebuah truk yang melaju kencang kearah kami. Kami berpegangan erat , Air mata ini jatuh
Karena tau cinta Mingyu masih ada untukku.

'Brak'

'Ckit'

Tepat sebelum mobil ini terhantap ku bekap tubuhnya agar ia tak terlalu kesakitan.

"Aku mencintaimu " lirihku dengan semakin erat membekapnya ketika merasakan sakit yang menghantap punggungku yang teramat sakit.

'Cit'

Mobil kami masih berjalan tanpa arah karena benturan tadi dan disamping ada sebuah bus.

'Brak'

Mobil kami berguling beberapa kali dan sakit dikepalaku karena hantaman dan pecahan kaca yang menusuk membuatku sedikit mengendurkan pelukan ini.

"Aku juga mencintaimu." Lirih Mingyu dengan kepala belakang yang berlumuran darah.

'Brak'

Tubuh kami terlempar keluar dan bergesekan dengan panas dan sakitnya aspal jalanan.

"Sayang kau jelek. Hehehe. Uhuk. " Aku terbatuh dan memuntahkan darah yang terasa mencekik dileherku.

"Kau juga jelek. Uhuk. Hehehe."kami tertawa bersama dan ku dekap erat tubuhnya.

" aku mencintaimu."Nafasku seakan habis ketika mengucapkan hal itu aku tak ingin mati sebelum mendengarnya jika ia juga mencintaiku.

"Aku juga mencintaimu." Tepat setelah mengatakan itu ku rasakan dalam pelukanku nafas Mingyu melambat dan berhenti.

"Tidurlah sayang , aku akan menyusulmu" setelah mengatakan itu semua seakan putih bagiku.





Disana berdiri Mingyu yang tengah bermain dengan hamparan bunga liliy putih. Aku berlari mengejarnya dan memeluknya hingga kami terjatuh dalam hamparan bunga liliy.

"Aku Kim mingyu"Ucapnya

Lalu semua berubah menjadi putih dan jutaan bunga mawar putih membentuk sebuah hamparan indah dan disana berdiri Mingyu yang bersinar diantara mawar itu. Lalu Mingyu yang berada dalam pelukanku ini?

" Aku Kang Mingyu" Ucapnya dengan berjalan padaku.

"Kita bertiga akan bersama" Lanjutnya.

"Kami adalah cinta tanpa batas untukmu." Ucap mereka secara bersamaan.

Kim Mingyu yang indah dan lembut bersinar bagai bunga lily. Bunga yang memiliki cinta tanpa batas kesucian dan kelembutan.

Kang Mingyu yang indah kuat dan tangguh bagai bunga mawar putih. Yang memiliki arti mencintai dalam luka dan suci dalam sakit yang menerpa. Berdiri kuat dalam perlindungan dirinya untuk menjaga keindahannya .

Mereka adalah dua bungaku yang sangat indah dan tak ada yang lebih indah dari mereka.

Aku tanpamu tak dapat hidup

Tanpamu apa arti dari hidup

Tanpamu apa arti kehidupan

Maka aku juga akan berpisah dengan diriku

Karena mu

Aku tak bisa jauh walau untuk sesaat.

Untukmu aku bertahan hidup setiap hari.

Waktuku hanya untukmu

Tiada hari tanpa sedikitpun waktuku tanpa kehadiranmu

Namamu ada disetiap hembusan nafasku

Karenamu

Hanya kau

Kini aku dapat bersama kalian tanpa takut kehilangan dan rasa sakit.



-END-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang