"Aku pernah mengatakan aku tidak apa-apa asal kan kau bahagia jae... Tapi... Apakah kau tahu? Aku berbohong baby. Nyatanya aku tidak baik baik saja" ucap Changmin dengan suara lirih nya. Air matanya masih tetap mengalir tanpa henti.
Jika ada seseorang yang melihat atau pun menertawakan Changmin saat ini. Namja tampan itu menolak untuk peduli.
Bagaimana cara nya dia untuk peduli? Jika di dalam pandangannya saat ini hanya ada kehampaan, Gelap, dan kabur seperti melihat objek yang blur.
"Kenapa takdir ini kejam hanya pada ku? Ternyata kau benar benar bisa bahagia tanpa ku... Tapi aku... Bagaimana dengan ku baby? Untuk bernafas saja aku merasa tercekik. Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk hidup setelah ini" seru Changmin lagi.
Dugh...
Changmin terjatuh saat ada yang tidak sengaja menubruknya dengan keras hingga membuat Changmin dan si penubruk itu sama sama terjatuh.
"Appo... " Keluh seorang namja yang masih menggenakan seragam sekolah di balik sweater yang dia kenakan.
Namja itu langsung berdiri dan menarik Changmin yang tidak menunjukkan ekspresi sedikit pun."A... Mianhaeyo sudah... Yak... Chogiyo.. " panggil namja yang menabrak Changmin, dia hanya bisa menatap dengan bingung pada Changmin yang berjalan begitu saja melewati nya tanpa merespon sedikit pun. Bahkan melirik sedikit saja tidak.
Padahal dia hanya ingin meminta maaf karena sudah berlarian tanpa memperhatikan sekitarnya hingga membuat namja yang tampaknya lebih tua dari dia itu terjatuh.
Sungguh tidak sopan sekali dia. Jika haraboeji nya tahu dia tidak menunjukkan kesopanan nya pada yang lebih tua darinya. Dia bisa di hajar dengan sapu lidi yang di pilin di betis mulusnya. Hiii~~"Chankamman.... chamkkamanyo... " Panggil namja itu. Tapi Changmin yang kini sibuk dalam pergolakan batinnya hanya pergi berjalan menerobos keramaian orang.
"Chogiyo... " Panggil nya lagi. Tapi masih tetap saja di cuekin.
"Ck... Apa dia sedang menangis? Bukan karena aku kan? Rasanya kami tidak jatuh sekeras itu. Hmphh... Mungkin dia baru saja putus dengan kekasihnya... Ckckck... Kasihan sekali" seru namja itu sambil menatap agak bersalah dan geleng-geleng. Tampaknya dia baru saja menambah penderitaan dari namja yang baru saja patah hati itu.
"Akh... Moella... Saat nya aku bersenang-senang saja. aigo, Celana ku jadi kotor begini... Apa aku masih punya seragam cadangan yang bersih di rumah?" Tanya namja itu sambil menepuk nepuk celananya yang kotor karena debu.
Pada waktu yang sama Jaejoong yang sedang menenteng permen kapas jumbonya hanya bisa berbalik dan menatap kearah keramaian orang entah karena apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE MY HEART
FanfictionAku akan menjadi kan julukan itu sebagai kenyataan. setidaknya. Jika aku menjadi trouble maker. aku akan mendapatkan perhatian dari kalian. Please look inside my heart There are wounds that never heal...