••••••
Hari sudah malam.
Dan Jaejoong hanya menyamankan diri di pelukan hangat Yunho.
Pikiran nya kosong. Terlalu banyak hal yang terjadi belakangan ini dan nasib nya serasa berubah-ubah dalam waktu yang cepat dan tidak menentu, hal ini sepertinya membuat otak Jaejoong kelelahan untuk mencerna semua informasi ini.
Sementara itu Yunho hanya mengelus rambut halus Jaejoong yang terasa nyaman di telapak tangan nya.
Senyuman terlihat jelas di wajahnya."Jae... Ayo kita resmikan pernikahan kita" seru Yunho memecah keheningan diantara mereka.
Jaejoong hanya tersentak sambil menengadah kan kepalanya yang berada di dada Yunho agar memandang langsung ke namja itu.Matanya menampakkan pertanyaan 'apa maksud mu?' yang tidak berani dia ucapkan dengan lantang.
"Status pernikahan kita saat ini memang sudah resmi secara hukum. Tapi..yang mengetahuinya hanya kita... Tidak kah kau ingin semua orang tahu kalau saat ini kau adalah istriku yang sedang mengandung anak dariku? Aku ingin mengadakan pesta pernikahan kita" Seru Yunho dengan antusias "aku ingin memamerkan pada dunia bahwa kau adalah milik ku.. Hanya milik ku Jae" sambung Yunho dalam hatinya.
Sementara Jaejoong kini hanya terdiam. Dia hanya berpaling sambil menjauh kan diri dari pelukan Yunho dan duduk di kasur mereka.
Yunho mengerutkan keningnya tidak suka saat melihat respon Jaejoong dan juga hilangnya kehangatan tubuh Jaejoong yang tadi berada dalam rangkulan nya."Kau masih memikirkan namja yang sudah pergi meninggalkan mu itu Jae? " tanya Yunho dengan sarkas.
Tiba-tiba dia merasa kesal karena masih saja merasa cemburu saat melihat Jaejoong yang masih memikirkan namja lain sementara dia berada dalam pelukan nya.Yunho paham kalau tidak secepat itu bisa merebut hati Jaejoong seutuhnya. Tapi tetap saja.. Apa lagi mereka sudah melakukan hal hal intim dan Jaejoong sudah terlihat semakin bergantung padanya.
Sekarang Yunho tidak akan pernah rela membiarkan Jaejoong memikirkan namja lain apalagi saat dia sedang berada di dekatnya seperti sekarang.
Sementara itu Jaejoong hanya tersentak, dia merasa seakan tertangkap basah. Jujur, sekilas dia memang sedang memikirkan kekasih nya itu.
Atau, haruskah sekarang Jaejoong mengatakan 'mantan kekasih'? Karena seperti ucapan Yunho barusan.Changmin memang telah pergi meninggalkannya.
Dan hati nya masih terasa terluka saat mengingat kenyataan bahwa namja yang pernah berjanji tidak akan pernah meninggalkan Jaejoong kini mengingkari perkataannya.Dia ingin tidak mempercayai kenyataan bahwa Changmin adalah satu satunya orang yang akan berada di sisinya, yang tidak akan pernah membuat Jaejoong bersedih apalagi membuang Jaejoong.
Jujur, saat ini, tidak diinginkan, di tinggal kan, apa lagi diabaikan telah menjadi momok yang paling menakutkan bagi Jaejoong. Meskipun bayangan Yunho sebagai sosok namja jahat dan menyeramkan dan tidak punya hati masih belum hilang seutuhnya dari benak Jaejoong.Tapi karena namja itu adalah satu satu nya orang yang peduli dan memanjakan nya saat ini, makanya Jaejoong sedikit menurunkan penjagaan nya dan dia cukup nyaman berada di sekitar Yunho saat ini. Dia takut jika Yunho berubah tidak menyukai kehadirannya dan meninggalkan nya seperti Changmin.
Jaejoong tidak habis fikir apa yang terjadi pada Changmin.
Sebelumnya mereka masih baik baik saja, setidaknya itu yang di pikirkan Jaejoong, sebelum perpisahaan mereka malam itu, Jaejoong masih ingat bagaimana mereka melewati hari mereka. Changmin masih sangat mencintai dan memanjakan nya. Dia begitu menginginkan dan mendamba Jaejoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE MY HEART
FanficAku akan menjadi kan julukan itu sebagai kenyataan. setidaknya. Jika aku menjadi trouble maker. aku akan mendapatkan perhatian dari kalian. Please look inside my heart There are wounds that never heal...