----------
"Jin Goo... Atur jadwal kepulangan kita, setelah selesai meeting besok siang. kita akan langsung ke bandara" seru Choi Siwon pada asisten kepercayaan nya itu.
Jin goo yang memberikan berkas laporan di meja kerja siwon hanya bisa mengangguk patuh.
"Ne Sajangnim, " jawab nya dengan mantap.
Siwon yang menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja nya hanya bisa tersenyum setelah selesai memeriksa dan menanda-tangani berkas terakhir yang dia cek hanya bisa tersenyum sumringah.
Setelah beberapa kali rencana kepulangan nya tertunda karena pekerjaan dan masalah yang silih berganti menghampiri nya, akhirnya dia bisa lega karena besok dia sudah bisa kembali memantau perusahaan nya ini di rumah nya.
Dia sudah merasa tidak sabar untuk segera menjemput dan tinggal dengan Jaejoong.
"Jin goo'ya.. Terima kasih, kalau bukan karena kau, semua urusan ku di sini tidak akan bisa selesai secepat ini" seru Siwon penuh rasa syukur pada namja yang setia menemani nya itu.
Sepertinya siwon harus mempertimbangkan untuk menyerahkan satu anak perusahaan nya untuk di berikan pada Jin Goo atau mungkin menghadiahkan saham pada nya.
"Sajangnim. Saya hanya melakukan pekerjaan saya, tidak perlu berterima kasih, seharusnya saya yang berterima kasih pada sajangnim, kalau sajangnim tidak menjaga saya, saya tidak akan berada di tempat ini" seru Jin Goo dengan rendah hati, justru dia lah yang merasa bersyukur karena Siwon yang sudah banyak membantu nya,
Namja dingin yang terlihat kesepian itu sudah memungut nya dari jalanan, memberikan nya makanan, pakaian dan juga pendidikan hingga kini dia di angkat sebagai satu satunya tangan kanan siwon.
Bagi Jin Goo, Siwon sudah dia anggap seperti Ayah nya sendiri, walau pun dia tidak berani mengatakan nya di depan sajangnim nya itu, jadi dia pasti akan melakukan yang terbaik untuk membalas budi pada namja paruh baya itu.
Siwon hanya tersenyum, tapi saat dia hendak membalas omongan Jin Goo, tiba tiba pandangan nya mulai berkunang-kunang. Dia hanya mencubit pangkal hidung nya.
Lalu menggeleng kecil."Sajangnim? Anda baik baik saja? " tanya Jin Goo dengan khawatir, pasalnya Siwon sudah memaksakan diri untuk bekerja dan lembur setiap malam berturut-turut dengan waktu istirahat yang sangat minim.
Siwon ingin mengatakan dia baik baik saja, tapi saat memaksakan dirinya untuk berdiri, dia hanya bertahan beberapa detik saja.
Selanjutnya,Jin Goo hanya bisa refleks menghampiri sajangnim nya itu, jika terlambat beberapa saat saja, mungkin siwon akan tumbang dan terjatuh menabrak meja kerja nya.
"Sajangnim..." panggil jin goo.
Tapi siwon yang sudah memforsir dirinya untuk bekerja melewati batasnya itu hanya bisa terkulai tidak berdaya hingga jin goo hanya bisa mendudukkan nya di kursi kerjanya.
Lalu dia pun langsung menghubungi dokter juga ambulans,
••••°°°••••
Sementara itu.
"Jae... Mianhae.. Aku memang seorang b*jingan... Tapi jika aku tidak menyingkirkan Changmin, aku tidak akan pernah bisa memiliki mu seperti ini" batin Yunho yang sedang membelai rambut Jaejoong yang tertidur dengan damai di pelukannya.
Malam sudah sangat larut.
Tapi seorang Jung Yunho masih terjaga, bahkan bisa terlihat dari raut wajah nya jika dirinya sangat bugar dan segar.Berbanding terbalik dengan namja yang terlelap dengan damai di pelukannya.
Keduanya tidur sambil berpelukan dengan intim, menempel tanpa di halangi serat kain.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE MY HEART
FanfictionAku akan menjadi kan julukan itu sebagai kenyataan. setidaknya. Jika aku menjadi trouble maker. aku akan mendapatkan perhatian dari kalian. Please look inside my heart There are wounds that never heal...