47. Last Kiss

1K 183 32
                                    

...

"Ini... Minum susu mu dulu" seru Yunho dengan lembut saat dia membantu Jaejoong yang merasa tubuhnya sangat lemas untuk duduk di tepi tempat tidur nya.
Dengan telaten dia memberikan minuman berwarna putih itu tepat di bibir kenyal milik Jaejoong.

Untuk kesekian kalinya.
Jaejoong mengalami morning sickness dan belakangan ini terasa sangat menyiksa bagi Jaejoong, sampai-sampai jika tidak di topang oleh Yunho, dia akan berakhir tersungkur di lantai kamar mandi.

Sebenarnya Jaejoong merasa segan tapi Yunho sama sekali tidak menunjukkan respon jijik sedikit pun saat dia harus memuntahkan isi perutnya setiap pagi. Dia hanya membantu Jaejoong dengan telaten, bahkan tidak sungkan untuk membersihkan  bibir Jaejoong.

Hal tersebut membuat Jaejoong tidak habis pikir mengapa Yunho sampai segitunya.

Ah... Jaejoong hampir saja lupa. Tentu saja Yunho melakukan itu semua demi bayi yang dia kandung saat ini.

Bagi Jaejoong yang lebih menyiksa dari semuanya adalah perasaan mual yang hebat tapi sama sekali tidak bisa memuntahkan apapun. Rasanya sangat menganggu sekaligus tidak nyaman.

Jaejoong baru saja meneguk susu hamil nya tapi dia langsung merasa mual lagi.
Padahal biasanya susu rasa vanilla ini adalah favorit nya dan dia ingin menghabiskan bergelas gelas. Tapi tidak kali ini.

"Ukh... Aku tidak bisa menghabiskan nya... Rasanya sangat amis" seru Jaejoong sambil menjauhkan bibirnya dari mulut gelas itu dan menutup hidungnya.

"Ah... Baiklah... Jangan paksa... Apa kau ingin mencoba rasa yang lainnya?" Tanya Yunho yang langsung menjauhkan gelas itu.

"Aku ingin tidak menginginkan susu lagi Yun... Rasanya memuakkan" jawab Jaejoong dengan asal. Kali ini tiba-tiba saja dia ingin merasa jijik pada saat membayangkan susu .

"Lalu apa yang kau ingin makan atau minum?" Tanya Yunho lagi, pada tahap ini dia sudah mulai sedikit panik. Biasanya Jaejoong akan makan makanan apapun dengan sangat lahap. Baru kali ini dia melihat Jaejoong tidak menunjukkan minat pada makanan apapun. Bahkan susu yang dulu menjadi favoritnya saja dia tolak mentah mentah.

"Aku sedang ingin mencicipi makanan yang rasanya pedas." Jawab Jaejoong.

"Baiklah... Seperti nya kita bisa menambahkan sedikit bumbu pedas di makanan mu, tapi tidak banyak jae, aku tidak ingin kau merasa sakit perut. " Seru Yunho dengan mutlak.

"Hm... Baik lah" jawab Jaejoong dengan pasrah. Dia sudah sangat lemas dan kini perutnya sudah mulai kelaparan.

"Kau istirahat dulu, aku akan memasak dengan cepat" seru Yunho

"Ani... Aku tidak mau di tinggalkan sendiri. Tolong gendong bawa aku, aku tidak kuat berjalan sendiri," rengek Jaejoong sambil menarik baju belakang Yunho

Yunho pun hanya tersenyum tipis.
Lalu tanpa banyak omong dia menggendong Jaejoong dengan mudah dengan kedua tangannya.

"Jangan jatuh kan aku yah... Aku sedang membawa anak mu di perut ku, keselamatan ku yang nomor satu" gerutu Jaejoong sambil mengalungkan tangannya ke leher Yunho.

"Baiklah yang Mulia" seru Yunho sambil tertawa kecil.

"Hei.. jangan meledek ku" protes Jaejoong dengan cepat.

Meskipun pagi hari ini berjalan dengan ceria. Tapi jauh di lubuk hati Yunho yang paling dalam. Ada sedikit kegelisahan di sana.

Sejak dia menjanjikan akan mempertemukan Jaejoong dengan Changmin.

"Ini satu-satunya cara agar Changmin tidak menggangu rumah tangga ku lagi. Aku akan biarkan dia menemui Jaejoong. Tapi ini benar benar yang terakhir kalinya" seru nya dalam hati.

INSIDE MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang