Wp 27

2.8K 199 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.

"Baguslah, jika itu memang benar. Karena kalian sudah punya hidup masing-masing" ucap Raihan dengan tersenyum

...

Empat bulan sudah Aisyah tinggal bersama Raihan. Raihan sangat menyayangi adiknya dan terus berusaha membuat adiknya bahagia, meski ia tau adiknya hanya berpura-pura bahagia untuk menghargai usahanya

Raihan saat ini berada di perusahaan AR miliknya dan sedang serius-seriusnya bekerja saat seseorang mengetuk pintu ruangannya
"Masuk" ucap Raihan tetap fokus pada pekerjaannya

"Selamat siang pak" ucap sekretarisnya dengan berjalan masuk dan berdiri didepan meja Raihan

"Ada orang yang ingin bertemu dengan bapak" ucap sekretaris Raihan

"Suruh masuk saja" ucap Raihan melirik sebentar kearah sekretarisnya

Sekretaris Raihan segera keluar dari ruangan Raihan dan langsung menutup pintu. Selang beberapa menit pintu ruangan Raihan kembali diketuk
"Masuk" ucap Raihan menghentikan gerakan jarinya diatas keyboard laptop

"Selamat siang, pak Raihan" ucap seorang pria paruh baya yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Raihan mengenali kedua orang yang berada dihadapannya saat ini

"Selamat siang juga. Silahkan duduk" ucap Raihan menunjuk sofa yang ada di ruangannya. Raihan menghubungi office boy untuk membawakan minuman keruangannya terlebih dahulu sebelum berpindah duduk di sofa

"Apa yang membawa kalian kesini?" Tanya Raihan dengan sopan

"Sebelumnya perkenalkan saya Ramdan dan ini istri saya Fidyah" ucap pria paruh baya yang mengaku bernama Ramdan. "Saya ingin bertanya. Apa benar kamu adalah Raihan Maulana anak kandung dari kedua sahabat kami?"  Lanjut pria paruh baya bernama Ramdan itu

"Itu memang benar. Saya Raihan Maulana, anak kandung dari kedua orang tua saya" ucap Raihan menunjuk sebuah figura photo yang tertempel di dinding yang menampilkan wajah kedua orang tuanya

Pintu ruangan Raihan kembali diketuk "masuk" ucap Raihan. Pintu terbuka menampilkan seorang office boy yang membawa nampan berisi tiga gelas minuman

"Terima kasih, Dandi" ucap Raihan setelah office boy bernama Dandi itu meletakkan minumannya di atas meja

Dandi mengangguk kepada Raihan sebelum berlalu keluar dari ruangan Raihan. Ketiga orang itu terdiam beberapa saat

"Adikmu, Aisyah sekarang ada bersamamukan?" Tanya Ramdan kembali membuka suara dengan menatap lekat wajah Raihan

"Mengapa kalian bisa seyakin itu?" Tanya balik Raihan dengan mengangkat salah satu alisnya

"Saya minta maaf, karena selama dua minggu kemarin saya menugaskan orang untuk memata-matai kamu" ucap Ramdan membuat Raihan tersenyum sinis

"Kalau begitu aku tidak perlu menjawab, bukan?" Tanya Raihan, Ramdan dan Fidyah saling melihat sejenak sebelum akhirnya mengangguk

"Kami datang kesini ingin meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan putra kami terhadap adik kamu dan kami mohon berikan satu kesempatan kepada putra kami untuk bersama adikmu" ucap Fidyah akhirnya mengeluarkan suaranya

"Apa aku harus melakukan hal itu?" Tanya Raihan dengan sinis

"Satu kesempatan saja" ucap Fidyah memohon

"Satu kesempatan agar putra kalian bisa menyakiti adikku lagi?" Tanya Raihan menyindir

"Tidak. Kami hanya berharap satu kesempatan saja, jika hal itu kembali terjadi  kami tidak akan pernah meminta kesempatan yang lainnya lagi. Putra kami sangat menderita selama Aisyah menghilang darinya" ucap Fidyah memohon

Love Of Raihan Maulana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang