Wp 29

3K 187 2
                                    

Alhamdulillah bisa update lagi

Semoga suka dengan kelanjutannya

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.

Raihan segera menghubungi Asir kembali untuk menanyakan tempatnya. Setelah mengetahui tempatnya, Raihan segera menuju kesana dengan mobilnya

...

"Kenapa kau menyakiti adik iparku?" Tanya Raihan dengan mengetatkan rahangnya, berusaha menahan diri agar tidak memukul orang didepannya

"Aku tidak ingin menyakitinya. Aku ingin menyakiti wanita itu, karena dia telah merebut Rian dariku" ucap wanita itu dengan menatap Raihan dengan tajam

"Kau tau wanita itu telah membuat Rianku berubah, dia wanita yang jahat, makanya aku ingin melenyapkannya" ucap wanita itu dengan tersenyum. "Tapi Rian malah melindungi wanita itu" lanjut wanita itu dengan sedih

Raihan yakin wanita dihadapannya ini sudah tidak waras. Bahkan ia membicarakan soal pelenyapan seseorang dengan tersenyum

"Kau tau kenapa Rian lebih memilih wanita itu dari pada dirimu, Jenita?" Tanya Raihan dengan dingin

"Karena wanita itu telah mempengaruhi Rianku" jawab Jenita

"Kau salah besar, Rian lebih memilih wanita itu, karena wanita itu adalah orang yang baik. Tidak seperti dirimu" ucap Raihan dengan sinis. "Dan ya, kau adalah wanita penipu. Yang telah menipu Rian, mengatakan cinta padanya tapi sesungguhnya kau hanya memanfaatkan hartanya" lanjut Raihan membuat Jenita menjadi sangat geram

"Jaga bicaramu tuan. Aku sangat mencintai Rian" ucap Jenita

"Mencintai, heh?. Kau tau siapa wanita yang sering bertemu dengan pria bernama Hamka, seorang pelayan di kafe YL?" Tanya Raihan membuat Jenita terkejut

"Pe..pelayan?" Tanya Jenita

"Ya, apa kau tidak tau kenyataan itu. Atau kau hanya berpura-pura tidak tahu?" Ucap Raihan dengan sinis

Jenita terdiam, entah apa yang ia pikirkan kali ini. "Jenita, Jenita. Seorang pembohong di tipu oleh pembohong lainnya" ucap Raihan dengan tersenyum mengejek

"Ah, baiklah. Sekarang aku mau pulang dulu, tenang-tenanglah kau disini. Oh ya, jangan membuat masalah lain, ok?" Ucap Raihan berdiri dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan Jenita

"Jangan biarkan wanita itu lolos" ucap Raihan pada inspektur polisi bernametag Ridwan sebelum melangkah pergi dari kantor polisi itu dengan diikuti Asir

"Kerja yang bagus" puji Raihan pada Asir setelah berada didalam mobil yang dikemudikan oleh Asir

Jujur Raihan masih sangat marah kerena apa yang Jenita lakukan, sehingga adik iparnya kini masih berada diruangan operasi untuk mengangkat peluru yang bersarang dibahu dan punggung kirinya

Beberapa menit berada dalam perjalanan, mobil yang dikemudikan oleh Asir berhenti tepat dihalaman rumah sakit. Raihan segera turun dan masuk kedalam rumah sakit itu

Raihan menghela nafas pelan dan mengatur ekspresi wajahnya sebelum masuk kedalam ruangan adiknya

"Assalamu'alaikum" ucap Raihan tersenyum

"Sudah selesai makan?" tanya Raihan saat melihat Aisyah yang kini tengah berbicara dengan bi Mina

"Sudah. Kak ayo pergi" ajak Aisyah dan langsung menyalimi tangan kakaknya

Love Of Raihan Maulana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang