Hai-hai semuanya..
Apa kabar hari ini?Alhamdulillah bisa update lagi
Semoga kalian masih membaca cerita ini ya
Lanjut baca deh
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
."Hm.. kalau kau tidak percaya, kau bisa bertanya pada pengacara ayahmu" ucap Yusuf meyakinkan
...
"Baiklah" ucap Raihan tersenyum kecil
"Kau mau kubuatkan minum?" Tanya Yusuf, Raihan menjawab dengan anggukan
"Kopi?" Tanya Yusuf lagi
"Terserah kau saja" ucap Raihan, Yusuf berdiri dari duduknya dan berjalan menuju dapur
Raihan menonton apa yang ditayangkan dilayar tv. Tidak lama Yusuf datang membawa dua cangkir kopi
"Minumlah!, Aku mau keatas sebentar" ucap Yusuf setelah meletakkan kedua cangkir kopi diatas meja
Raihan melihat punggung Yusuf yang semakin jauh sebelum melihat kearah cangkir kopi yang ada di depannya
Senyum terbit di wajahnya, Raihan mengambil satu cangkir kopi itu dan meminumnya sedikit
Tidak lama Yusuf kembali dengan membawa laptopnya dan langsung mendudukkan dirinya disamping Raihan
"Kita sudah mengetahui dalang dari semua ini, hanya tinggal menangkapnya saja" ucap Yusuf mulai menarikan jarinya diatas keyboard laptop
"Apa adikku akan aman?" Tanya Raihan mengingat adiknya hanya sendirian
"Aku tidak mau kecolongan lagi, Jadi aku menambah pengawalan untuknya" ucap Yusuf
Raihan tersenyum melihat cara kerja Yusuf yang cepat. Pantas saja dia hanya sebentar jika berada di kantor
Beberapa menit berlalu, Yusuf menutup laptopnya setelah pekerjaannya selesai. "Sudah?" Tanya Raihan setelah melihat jam tangannya
"Tidurlah!, Ini sudah malam" ucap Yusuf meletakkan laptopnya di meja dan beralih mengambil dua cangkir kopi yang sudah kosong untuk di bawa kedapur
"Terima kasih, untuk waktumu dan minumannya" ucap Raihan berdiri dari duduknya, ia merasa jauh lebih baik setelah mengobrol dengan Yusuf, meski tidak banyak
Raihan kembali kekamar yang ia tempati dan langsung membaringkan dirinya di atas kasur
*
Raihan hanya bisa memperhatikan adiknya dari kejauhan. Adiknya saat ini berada di makam kedua orang tua merekaTidak lama Raihan melihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan gerbang pemakaman
Sepasang suami istri keluar dari mobil itu. Mereka berjalan kearah Aisyah yang berjongkok didepan makam kedua orang tuanya. Raihan merasa tidak asing dengan kedua orang itu
Wanita itu menyentuh bahu Aisyah dengan lembut membuatnya melihat kearah wanita itu. Raihan tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan karena jarak mobilnya cukup jauh dari tempat mereka, tapi Raihan dapat melihat dengan jelas jika adiknya menangis dalam pelukan wanita paruh baya itu
Raihan hanya bisa diam melihat adiknya yang di bawa pergi oleh sepasang suami istri itu. Raihan masih bertanya-tanya siapa dua orang yang membawa adiknya, tapi Raihan dapat melihat jika mereka adalah orang yang baik
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Raihan Maulana (COMPLETED)
RomansaSiapa sangka, jika ia akan bertemu dengan gadis belia pemberani yang menolongnya beberapa tahun yang lalu Dan siapa yang menduga jika wanita itu pula yang menjadi cinta pertamanya Namun semuanya tidak berjalan indah seperti yang ia harapkan. Cukup s...