6. Berubah

609 86 17
                                        

"Ya ampun, Audrey! Lo nggak papa, kan?," Tanya Ferisha dengan nada mendramatisirkan keadaan waktu sampai di UKS bersama Chatrine.

"Idih! Biasa aja kali! Alay lo pada! jawabnya di akhiri dengan senyuman.

"Btw, siapa yang bawa gue ke UKS?," Tanya Audrey.

"GUE!" Sahut seseorang lelaki yang berdiri di belakang Chatrine dan Ferisha.

"Elo? What? Ya ampunnnnnn!!! Gila, gue gak nyangka tau gak!! Ternyata Samuel, toh, yang bawa gue ke UKS. Kangen gue sama lo!" Teriak Audrey dengan nada bicara yang dibuat-buat.

Samuel Alexander. Sepupu dari Audrey yang sudah tiga tahun belakangan ini mereka tidak bertemu, hanya sekedar bertukar kabar lewat hp mereka masing-masing. Sebelumnya Samuel dulu dekat sekali dengan Audrey bahkan sudah seperti orang pacaran dianggap orang lain atau bisa dibilang seperti kaka adik. Namun mereka berpisah pada saat kelas 6 SD Samuel di pindahkan oleh kedua orang tuanya ke tempat asal mereka untuk menguruskan perusahaan yang di sana. Dan akhirnya pada hari ini mereka kembali berkumpul lagi seperti dulu, karena Samuel akan tinggal di rumah keluarga Audrey untuk sementara waktu hingga akhir SMA. Samuel yang minta dan orang tuanya pun mengizinkannya saja. Sebab, mereka pun jarang ada waktu di rumah. Sebaiknya begitu saja bukan?

Samuel tidak broken home atau kurang kasih sayang dari orang tuanya. Karna pada dasarnya mereka keluarga harmonis, meskipun ia jauh dari orang tuanya tapi orang tuanya itu tetap terus menghubunginya dan menanyakan kabarnya. Ini semua karena Erna---Bundanya yang merupakan wanita sosialita itu terus saja mengintili suaminya pergi. Memang pasangan itu selalu bucin, gak inget umur.

Untuk Samuel sayang.

"Oh, ya, Sha! Lo udah izinin gue sama Audrey ke guru, kan?," tanya Samuel tiba-tiba hingga membuat Audrey dan juga Chatrine kebingungan, karena Ferisha tidak pernah cerita jika dia sudah mengenal Samuel.

"Udah, kok," jawab Ferisha dengan senyum polosnya itu.

"Kok kalian bisa kenal?," Interogasi Chatrine dan Audrey bersamaan.

"Tenang, gue baru hari ini ketemu sama dia bukan udah lama. Jadi tuh ceritanya---"

Flashback on

Samuel terburu-buru menyusuri koridor menuju UKS. Dari arah berlawanan ada seseorang perempuan berjalan menghampirinya setelah keluar dari toilet.

Dia adalah Ferisha Jesllyn.

"Ya ampun, Audrey kenapa lagi?," Tanya Ferisha dengan raut wajah yang sangat cemas dan khawatir dengan sahabatnya itu.

"Gak tau. Gue liat tadi dia udah pingsan di lapangan. Mungkin habis dihukum gara-gara telat tadi," balas Samuel tak kalah panik.

"Lo? Anak baru, kan? Sepupunya Audrey bukan?," tanya Ferisha memastikan.

"Hm, iya. Bisa tolong bawain tas gue? Sekalian izinin Audrey juga," pintanya.

"Gue bawain!" jawab Ferisha seraya mengambil tas Samuel dipunggung cowok itu sebab Samuel tak bisa. Masih ada Audrey yang ia gendong.

"Thanks, ya!"

Flashback off

©©©

Seperti biasa. Seteleh pulang sekolah 3 cewek itu mampir dulu ke cafe yang sudah menjadi langganan mereka, namun kini berbeda dia tidak lagi bertiga namun ditambah oleh Samuel jadi berempat. Jadi di tempat ini lah mereka bersantai-santai atau pada saat ada masalah pun mereka seperti biasa ke sini.

"Ar. Hubungan lo sama Ravael gimana? Baik-baik aja, kan?," Tanya Chatrine disaat sedang berkumpul. Tiga hari. Ini adalah hari ketiga Audrey dan juga Ravael menjalani hubungan. Entah apa balasan dari pertanyaan sahabatnya itu.

"Ravael. Ravael siapa?," Tanya Samuel kebingungan. Padahal ini hanya---sudahlah, nanti juga kalian akan tahu.

"Lo gak tau? Dia itu kan pacarnya Audrey sekaligus most wanted di sekolah," timpal Ferisha dan hanya dibalas gumaman kecil oleh Samuel.

"Baik, sih. Cuman---" Audrey menghela napasnya kecewa. "kalo seandainya gue gak chat dia, dia gak bakal chat chat gue atau gue gak bakalan pernah chattan sama dia," lanjutnya dengan tatapan sendu.

"Loh, kok bisa? Coba cerita sama kita," pinta Chatrine dengan tatapan sengit. Ia tidak suka jika sahabatnya itu diperlakukan seperti itu oleh Ravael.

"Gue, sih, gak tau yang pasti atau apa sebabnya. Intinya kalo gue gak chat dia pasti dia gak bakal chat chat gue atau kita ga bakalan chattan. Lagipula juga chattan gue sama dia itu singkat banget, paling semuanya cuma empat chat atau enam chat gitu... Karena dia juga kalo gue chat balesnya lama banget berjam-jam sekalinya jawab juga singkat."

Without You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang