Suara langkah kaki satu keluarga itu menggema di lorong koridor rumah sakit. Pada saat ini Ravael tak bisa lagi membendung amarahnya kepada bajingan yang bernama Yoga itu.
Terlihat, sahabat sahabat nya, kedua orang tua Audrey, dan kedua orang tua Yoga tengah merapal kan doa masing masing didalam dirinya di depan ruangan operasi.
Bugh bugh bugh
Dengan secepat kilat, Ravael memberi Bogeman ke wajah Yoga dengan amarah yang menggebu gebu. Mereka yang tadinya belum sadar akan kehadiran Ravael itu memekik kaget ketika tiba tiba ada orang yang menonjokki Yoga begitu saja.
Mereka hanyalah diam. Yoga pantas mendapatkan semua itu, terlebih Keluarga Audrey dan keluarganya sendiri pun kecewa atas perilaku Yoga.
"Lo apain pacar gue bangsat?!!" Amuknya. Sekuat tenaga ia tak ingin mencari keributan lebih lanjut di dalam rumah sakit.
Alex menengahi. "Nanti aja berantemnya, besok lagi. Biar seru tiap hari dapet bogeman," ujarnya dengan santai.
Ravael diam, ia duduk di kursi rumah sakit.
Bintang dan Putra menangis dalam diam, begitu pula dengan yang lainnya. Yang mereka harapkan kini semoga nyawa Audrey masih bisa tertolong.
Suara pintu terbuka membuat semuanya berdiri dengan ekspresi muka yang berbeda beda.
"Bagaimana keadaan anak saya, dok?," Tanya Bintang khawatir.
Dokter itu menghela nafas. "Operasi nya berjalan lancar, andai tidak buru buru dibawa kerumah sakit, nyawanya tidak akan tertolong lagi," jelasnya yang langsung dapat sambutan isak tangis lagi dan lagi dari orang orang terdekat Audrey yang mendengar nya. Mereka bersyukur.
"Ta—tapi apa keadaan nya baik baik aja?," Tanya Zazkia tak yakin.
Dokter itu diam sebentar. "Sebelumnya, korban sudah mempunyai penyakit ginjal. Dan luka tembakan itu tepat di ginjalnya, jadi mau tak mau kedua ginjal nya diangkat. Ini demi kebaikan nak Audrey, jika tidak, itu akan berdampak fatal baginya. Jika kalian siap untuk operasi pengangkatan ginjal, silahkan datang keruangan saya, kita bicarakan ini. Lebih cepat lebih baik. Dan, seperti nya kita pun membutuhkan donor ginjal jika ingin anak ibu masih bisa berjalan nantinya. Selebihnya, mari kita bicarakan di ruangan saya," jelas dokter tampan muda berkaca mata itu.
"Keadaan nya saat ini masih kritis. Jika 24 jam belum juga sadar, dinyatakan koma. Saya minta, kalian jangan dulu menjenguknya, kondisi nya sangat lemah, ia butuh istirahat yang banyak." Pintanya selanjutnya.
Bintang dan Putra pun mengikuti dokter itu pergi ke ruangannya, untuk membicarakan kondisi anaknya lebih lanjut.
Sedangkan, sahabat sahabat Audrey kini hanya diam saja. Tak ada topik yang menarik, lebih tepatnya sedang tidak mood untuk bersenang senang. Sahabat mana yang tega senang senangan sedangkan didalam sana sedang ada yang berjuang untuk nyawa nya?
Alex melihat perempuan yang dikuncir kuda dekat tantenya itu.
"Tan, itu anak siapa? Lex gak kenal," tanya nya santai pura pura tak mengenali.
Suasana pun akhirnya sedikit demi sedikit mencair.
"Wahh!! Sembarangan ya, lo! Awas lo minta bantuan sama gue! Gak bakal gue bantuin, gak bakal!" Ancamnya dengan muka garang.
Alex menggedikan bahunya cuek. "Sejak kapan gue minta tolong sama lo? Bukannya selama ini lo yang ngerepotin gue?," Balasnya dengan lancang.
Sedangkan yang lain sedari tadi bertanya siapa cewek berambut pendek itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/190095684-288-k583125.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Without You✓
Novela JuvenilBerawal dari kisah percintaan Audrey Valencia bersama Ravael Leo Aiden di masa SMP. Ravael mengatakan perasaannya terhadap Audrey di depan kerumunan banyak siswa siswi yang membuat Audrey merasa senang dan malu. Bagaimana tidak? Ravael yang statusny...